(15) FL - Info Jeffry

344 38 6
                                    

Hari-hari berlalu, hubungan Naren dan Windy sudah semakin dekat. Mereka juga selalu tidur sekamar.

"Good Morning." Ucap Naren yang sudah siap dengan setelan kantornya menghampiri Windy yang tengah memasak sarapan untuk mereka berdua.

"Morning, kau sudah bangun kak?" Ucap Windy.

"Kalau aku belum bangun ya gak nyapa kamu dong Windol." Ucap Naren.

"Iya juga, duduk dulu kak. Bentar lagi masakannya matang." Ucap Windy.

Naren tak menanggapi ucapan Windy, dia langsung duduk di kursi makan dan langsung fokus bermain dengan HPnya.

Bukannya bantuin istri malah main hp!

Naren tetap fokus sampai Windy selesai dengan kegiatannya.

"Makan dulu kak." Ucap Windy.

Tapi Naren masih tetap fokus dengan HPnya.

"Kak?"

"Oh kamu udah selesai? Sorry sorry tadi lagi ngurusin kerjaan." Ucap Naren dan langsung meletakkan ponselnya diatas meja makan.

"Santai kak." Ucap Windy.

"Kakak mau minum teh atau susu?" Tanya Windy.

"Aku mau kopi aja." Jawab Naren.

"Nggak ya, masih pagi gak ada kopi-kopian." Ucap Windy.

Naren langsung cemberut.

"Gausah cemberut." Ucap Windy.

"Yaudah aku mau teh aja." Ucap Naren.

"Oke bentar aku buatin dulu." Ucap Windy dan segera membuatkan teh untuk Naren.

Duh Ren Ren, nikmat mana lagi yang kau dustakan punya istri macem Windy.

Eh lupa, Naren kan cowok brengsek ehehe...

Setelah selesai membuatkan teh, Windy langsung mengambil piring dan mengisinya dengan nasi.

"Mau pakai lauk apa kak?" Tanya Windy.

Naren melihat beberapa hidangan yang tersaji di depannya ada sup ayam, bakwan jagung, ikan goreng, dan sambal sebagai pelengkap.

Idaman banget mbak Windy, gak kaya aku:(

Tapi ada satu yang ketinggalan, biasanya disetiap masakan Windy yang tersedia pasti akan ada cumi goreng tepung karena itu makanan kesukaan Naren, tapi kali ini tidak ada.

Naren pun langsung bertanya.

"Eumm kamu gak buat cumi goreng tepung ya?" Tanya Naren.

"Maaf kak, kemarin pas belanja bulanan stok cuminya habis jadi aku gabeli." Jelas Windy.

"Oh yaudah, aku mau supnya sama bakwan jagung aja deh." Ucap Naren.

Windy mengangguk dan langsung mengambilkannya.

"Pakai sambel gak kak?" Tanya Windy.

"Itu sambel apa?" Tanya Naren.

"Sambel tomat, gak terlalu pedas juga kok." Ucap Windy.

"Boleh deh, sedikit aja tapi." Ucap Naren.

Windy pun mengambil sambelnya dan setelahnya langsung ia berikan pada Naren.

"Nih kak dimakan." Ucap Windy.

"Makasih." Ucap Naren.

Mereka makan dengan hening, hanya berbunyi dentingan sendok saja.

Forced LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang