Seorang gadis tengah duduk didepan meja yang dipenuhi dengan berbagai macam make up, dia menatap pantulan dirinya dicermin yang terlihat menawan dengan balutan dres putih dan tak lupa polesan make up diwajahnha yang semakin membuat dia memancarkan aura kecantikannya.
"Windy kenapa dari tadi ngelamun? Harusnya bahagia dong kan hari ini hari pernikahan kamu." Ucap perias yang nampaknya melihat dirinya yang tengah melamun.
"Ah tidak apa kak, aku hanya sedikit tidak menyangka saja kalau hari ini aku akan jadi istri orang." Ucap Windy.
"Aishh, begitu saja dilamunkan." Ucap perias dan Windy hanya terkekeh menanggapinya.
Tak lama kemudian pintu ruangan terbuka, dari kaca Windy bisa melihat siapa yang membuka pintu itu.
Terlihat dari pantulan kaca, ada 3 cewek yang sedang berjalan ke arahnya dengan masing masing membawa kado yang cukup besar.
Windy tersenyum melihatnya.
"Kalian?""Haii cantiknya akohhh." Ucap Gina heboh yang berjalan paling depan, disusul dengan Kirana dan Nila yang berada di belakangnya.
"Cie Windy mau nikah cie." Goda Gina.
"Apaansih Gin, jangan gitu ah aku jadi malu nih." Ucap Windy.
Sejenak dia melupakan perasaanya.
"Eh kita ada bawa sesuatu loh." Ucap Kiran.
"Wah mana-mana." Ucap Windy.
Merekapun memberikan kadonya kepada Windy.
"Isinya apa nih? Aku gamau ya kalau isinya barang barang murah." Ucap Windy bercanda.
"Lah ngelunjak anjir, tau gitu gue isi sampah aja dah tadi." Ucap Gina sewot.
"Ih Gina teh jangan marah-marah terus atuh." Ucap Windy sambil mencolek dagu Gina.
"Dih apaan anjir main colek-colek aja." Ucap Gina.
"Selamat ya cayangnya Kiran." Ucap Kiran.
Dari mereka ber4 Kiranlah yang paling dekat dengan Windy.
"Maacih Kiran cantik." Ucap Windy.
"Selamat ya Windol." Ucap Nila.
"Makasih Ikan Nila kesayangan." Ucap Windy.
"Aduh gue kebelet anjir." Ucap Gina tiba-tiba.
"Yeuhh dodol, bukannya ngucapin selamat ke Windy malah kebelet." Ucap Kiran.
"Yah sono lah ke toilet." Ucap Nila.
"Temenin gue anjir." Ucap Gina yang langsung menarik tangan Nila.
Kiran dan Windy yang melihat itu hanya menggelengkan kepalanya.
Windy kembali terdiam, sedangkan Kiran yang melihat raut muka Windy pun langsung bingung.
"Win? Ada apa? Kenapa muka lo kayak gak seneng gitu?" Tanya Kiran.
Memang Kiran sepeka itu kalau sama Windy.
Windy yang mendengar pertanyaan Kiran pun langsung merubah ekspresinya.
"Gak seneng gimana Ran?" Tanya Windy.
"Jujur aja." Ucap Kiran.
"Apa yang mau dijujurin si Kiran." Ucap Windy.
"Yaudah deh, kalau ada apa-apa nanti lo harus cerita sama gue okeyy?" Ucap Kiran.
"Okey cayang." Ucap Windy.
Tak lama Tania datang menghampiri putrinya.
"Eh ada Kiran." Ucap Tania.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love
FanfictionWhitory Vers. {Publish : 24-03-2023 {End : ? Update setiap hari, kalau nggak males+masih ada stok cerita di draft:v