Setelah membereskan semuanya, Windy langsung menuju ke kamarnya dan segera tidur.
Kruukkkk.......
Suara yang datang dari perut Naren membuat siempunya terbangun dari tidurnya.
Ia kemudian mendudukan dirinya sembari menyalakan lampu kamarnya dan melirik ke jam yang ada dinakas.
Jam 1 dini hari
"Aiss perut sialan, kenapa kau lapar saat dijam segini." Gumam Naren sambil memegang perutnya.
Naren kemudian turun dari ranjangnya, membuka pintu kamar dan melihat ke sekeliling rumahnya.
Gelap
Hampir semua ruangan rumahnya gelap gulita, wajar saja karena ini tengah malam.
Naren melangkah turun menuju lantai satu, saat sudah tiba di ujung tangga, ia melirik sekilas pintu kamar Windy yang tertutup. Menandakan sipemilik kamar sedang tertidur.
Dengan langkah gontai ia menuju ke arah dapur, tapi sebelum itu ia menyalakan dulu lampu dapur agar tidak gelap.
Saat di dapur Naren membuka tudung saji yang ada diatas meja.
Kosong
Bukannya tadi Windy masak? Tidak mungkin kan kalau ia memakan semuanya. Ah atau mungkin masakannya ia buang karena aku tidak mau memakannya? - Batin Naren.
Ia kemudian berjalan menuju lemari dapur, berharap Windy menyimpan masakannya dilemari tersebut.
Saat membuka lemari itu, Naren langsung sumringah karena ia menemukan apa yang dicarinya. Yaitu masakan Windy.
Ia lalu mengeluarkan berbagai macam masakan, seperti ayam balado, cumi pedas manis dan masih banyak lagi.
Naren juga membuka rice cooker yang ternyata juga masih ada nasi.
Wah lengkap sekali....
Naren mengambil nasi dan berbagai macam lauk pauk. Sangking laparnya ia sampai tidak memanaskan dulu masakan Windy.
Naren mulai makan.
Saat satu suapan sudah masuk ke dalam mulut, Naren dibuat speechless dengan rasa masakan itu.
Enak sekali...
Ini adalah masakan terenak yang pernah ia makan selain masakan maminya.
Bahkan masakan Misel pun kalah dengan masakan ini.
Naren memakannya dengan lahap.
Sekitar 20 menit berlalu, perut Naren sudah kenyang.
Ia kemudian mengembalikan sisa masakannya tadi ke tempat seperti semula agar Windy tidak curiga.
Setelahnya ia kembali lagi menuju kamar, dan melanjutkan tidurnya.
_________
Pagi harinya, pukul 05.30 Windy sudah terbangun dari tidurnya. Ia merenggangkan tubuhnya dan kemudian ia masuk ke dalam kamar mandi.
Setelah selesai mandi dan bersiap, Windy berjalan keluar kamar menuju dapur
Ia berniat memanaskan kembali semua masakannya.
Tapi saat membuka lemari dapur, Windy dikejutkan dengan aroma busuk yang menyeruak dari masakannya semalam.
"Oh astaga, semalam aku lupa tidak memanaskan dulu. Yahh sayang banget semua masakannya basi." Gumam Windy.
Windy pun dengan segera mengeluarkan seluruh masakannya itu, ia berniat untuk membuangnya dan akan memasak masakan baru.
Tapi saat menatap beberapa lauk yang sudah basi didepannya, dia mengernyitkan keningnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forced Love
FanfictionWhitory Vers. {Publish : 24-03-2023 {End : ? Update setiap hari, kalau nggak males+masih ada stok cerita di draft:v