⚠️Jangan lupa votenya
Happy Reading.Liora kembali bergegas. Menjalankan rencananya yang tertunda. Masih dengan pistol berlapis emas Liora bawa sebagai bekal menuju mansion Lionel. Meninggalkan Katrina yang sudah terlelap di tengah malam. Menggunakan pakaian pas body serta topi hitam yang hampir menutupi setengah wajahnya. Liora mengendarai motor supaya lebih cepat sampai. Tidak menghiraukan angin malam menembus kulitnya.
Liora yakin jika yang datang ke mansion bersama Hanza adalah Lionel. Jika benar begitu, mungkin Lionel pun sudah tahu tentang dirinya yang sebenarnya.
Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di mansion Lionel. Begitu tiba, Liora membuka topinya. Memandang bangunan megah namun terlihat sepi. Tidak ada penjaga di luar sama sekali. Dugaannya Lionel tidak ada di mansion. Tapi di mana? Liora hanya tahu jika Lionel tinggal di mansion itu.
"Sial! Sepertinya Saga di bawa ke tempat lain."
Brak!
Liora mengalihkan perhatiannya pada mansion. Telinganya seperti mendengar sesuatu dari sana. Untuk memastikan, Liora berjalan masuk hingga di depan pintu utama. Sebelah telinganya ia dekatkan pada pintu guna mendengar sesuatu dari dalam.
Suasana terkesan horor begitu angin malam menerpa wajah Liora. Suara orang terkekeh berat terdengar samar di telinganya.
"Lionel?" gumam Liora. Tangannya terulur membuka pintu secara perlahan. Sangat hati-hati pintu itu terbuka bahkan tidak mengeluarkan suara. Sedikit merasa aneh karena pintunya tidak dikunci.
Di dalam rumah tampak gelap. Hanya cahaya lampu dari dapur yang membantu penglihatan Liora untuk meneliti isi mansion. Langkahnya membawa Liora semakin masuk ke dalam. Liora sengaja tidak menutup pintu. Jikalau terjadi sesuatu, tinggal lari saja nantinya.
Seperti orang linglung Liora mengedarkan pandangannya ke setiap sudut ruangan dengan pencahayaan yang minim. Tidak menemukan apa-apa, Liora pun memutuskan untuk pergi ke dapur.
Apa itu?! Batin Liora menjerit tertahan.
Suara pisau yang sedang di asah membuat bulu kuduk Liora meremang. Tiba-tiba ia menggeleng kuat. Kenapa mendadak jadi penakut? Apa yang dia takutkan sekarang? Pembunuh? Perampok? Atau hantu? Entahlah, Liora tidak pernah melihat hantu seumur hidupnya.
Dari balik tembok Liora menyembulkan sebelah matanya. Melihat isi dapur dengan pencahayaan maksimal. Tubuh tegap tanpa baju hanya menggunakan celana kerja saja dapat Liora tangkap oleh penglihatannya.
Itu Lionel. Tidak salah lagi.
Liora tahu bentuk tubuh Lionel dengan detail. Ditambah ada tato kecil di tengah-tengah punggungnya. Jelas itu Lionel. Orang yang dia cari. Dan sekarang dia harus menangkapnya, menanyakan keberadaan Saga.
Tapi tunggu! Kaki Liora mendadak gemetar saat ingin menghampiri Lionel. Jika terus begini, akan sulit baginya melangkah.
Sial!
Liora mencoba menenangkan dirinya. Bersandar pada dinding lalu memejamkan matanya. Bernafas secara teratur guna menetralkan detak jantungnya yang terus saja berpacu cepat. Aura yang terpancar dari Lionel sangat berbeda. Baru sekarang Liora merasakan aura yang sangat mencekam.
"Hai Nona."
"AAA!"
Bugh!
"Shitt!"
Tubuh Lionel terhempas ke lantai setelah mendapat serangan mendadak dari kepalan tangan Liora. Hal itu terjadi karena Liora yang terkejut saat mendengar suara itu begitu dekat dengan telinganya. Dan benar saja, begitu matanya dibuka, wajah Lionel terpampang jelas di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Parella Perigosa {END}
Genel KurguKetika seorang mafia jatuh cinta pada gadis psychopath, apakah yang akan terjadi? Terutama saat sang gadis menerima cinta dari seorang mafia yang terus mengejarnya. Lionel, dan Liora. Dua insan yang tanpa sadar saling mengejar cintanya. Setelah kedu...