TUJUH BELAS

1.1K 43 2
                                    

WELCOME TO NEW PART!

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG 🌟

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI!

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

Dhea  menenggelamkan wajahnya di lipatan tangannya yang di tumpuk di atas meja belajar. Hati Dhea masih terasa panas saat melihat Elang yang bersama wanita lain yang ia sendiri tidak kenal.

Suara langkah kaki yang terdengar jelas membuat Dhea segera memandang ke arahnya. Dilihatnya laki-laki dengan badan kekar yang sudah dikenal nya itu berdiri tepat didepan nya yang siapa lagi kalau bukan Elang.

"Berangkat sama siapa tadi?"

Dhea tidak menjawab. Ia benar-benar malas untuk berbicara sedikitpun kepada Elang. Ia malah memilih untuk menenggelamkan wajahnya kembali namun detik kemudian Elang langsung mengangkat dagu Dhea.

"Lo kenapa?" Tanya nya.

"Apa sih Elang, jangan ganggu Dhea. Dhea capek"," kesal Dhea karena Elang mengganggu nya.

Elang merasakan keanehan dari Dhea. Ia kesal dengan cepat ia menarik lengan Dhea. "Ikut gue." Ujarnya tanpa bantahan membawa Dhea keluar dari kelas.

"Elang, lepasin." Dhea mencoba melepaskan tangannya dari Elang.

Elang tidak perduli dan dengan cepat membawa Dhea dengan paksa walaupun Dhea berkali-kali mencoba untuk melepaskan tangannya namun Elang tetap keras kepala untuk tidak melepaskan nya walaupun Dhea merasa pedih di tangannya.

Langkah Elang yang besar terhenti tepat di koridor sekolah. Ia melepaskan tangan Dhea dengan kasar. Ia menatap wajah Dhea yang masih kesal kepadanya.

"Gue nanya sama lo tadi berangkat sekolah sama siapa?" Tanya Elang tegas.

Dhea membuang muka malas. Ia memegangi pergelangan tangannya yang memerah karena ulah Elang. Dhea memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Elang.

"Dhea Analova!" Seru Elang lagi namun Dhea tetap tidak menjawabnya membuat Elang jengkel dan menggeram menatap wajah Dhea.

Ck,

"Argh"

Elang mencekal lengan Dhea kasar membuat Dhea langsung memandang nya. Elang memajukan wajahnya mendekati wajah Dhea dengan cepat-cepat Dhea meneguk ludah nya saat melihat mata Elang menatapnya tajam.

"E-Elang apaan sih, lepasin Dhea." Kata Dhea berusaha untuk melepaskan tangannya namun untuk kesekian kalinya ia gagal lagi.

"Gue daritadi nanya sama lo kenapa lo gak jawab? Berani lo sekarang?" Tanya Elang yang mulai emosi.

ELANG [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang