SEMBILAN BELAS

1.1K 43 0
                                    

WELCOME TO NEW PART!

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG 🌟

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI!

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

°°°

BUGH

Elang membanting pintu dengan keras membuat mata Dhea terpejam saat mendengar nya. Dengan cepat detik kemudian Elang langsung beralih pada dagu Dhea mencengkram nya dengan erat membuat Dhea terkejut.

"Ngapain lo sama Rain di belakang perpustakaan?!"

Dhea memejamkan mata nya sebentar dengan bibir yang gemetar. Tubuh Dhea bergetar hebat saat tangan Elang langsung mencengkram erat dagu nya.

"Kalau lo ada masalah apapun sama gue, kita selesaikan. Jangan pernah lo cerita ke orang lain apalagi itu Rain! Ngerti?" Ucap Elang dengan kasar melepaskan tangannya dari dagu Dhea membuat Dhea meringis kecil.

Dhea memegang dagunya yang memerah dengan mendongakan kepalanya didepan Elang walaupun ia sebenarnya sangat takut.

"Gimana Elang? Elang sekarang udah punya Vanya bukan punya Dhea--"

"Gue punya lo." Tekan Elang cepat dengan sorot mata tajam menatap Dhea.

Air mata Dhea menetes mendengar ucapan Elang. Dhea menundukkan kepalanya tak bisa menatap wajah Elang yang terus memperhatikan nya.

"Jangan nangis," kata Elang.

"Dhe-Dhea nggak nangis kok" sahut Dhea tanpa mau memandang Elang.

"Berani bohong gue perkosa." Ucap Elang membuat Dhea dengan cepat langsung mendongakan kepalanya.

"Iya Dhea nangis, Elang puas sekarang?" Ucap Dhea kesal dengan air matanya yang terus mengalir.

Elang menatap gadis yang berada didepannya sekarang. Elang juga tidak tega jika harus memarahi Dhea terus-menerus apalagi Elang sadar dirinya juga bersalah sekarang.

Detik kemudian Elang langsung menarik Dhea mendekap erat tubuh Dhea dalam pelukannya. Dhea hanya menerima pelukan Elang. Sejujurnya Dhea memang lah memperlakukan pelukan dari Elang jika dirinya sedang tidak baik-baik saja.

"Jangan nangis lagi" Elang mengelus-elus rambut Dhea pelan memberikan Dhea menangis dalam pelukannya.

Elang melepaskan pelukannya lalu menatap wajah Dhea lekat. Kedua tangan Elang setia berada di pundak Dhea.

ELANG [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang