SEMBILAN

1.5K 52 1
                                    

WELCOME TO NEW PART!

JANGAN LUPA TEKAN TOMBOL BINTANG 🌟

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN INI!

HAPPY READING!!

🌟🌟🌟

Hari ini tepat hari pertama bagi Dhea saat ia di nyatakan di keluarkan dari sekolah. Ia benar-benar sangat terpukul oleh keputusan kepala sekolah namun ia juga tidak bisa berbuat apapun.

Dhea duduk di balkon kamarnya sembari menikmati angin-angin pagi. Netra nya tertuju pada foto seorang anak bayi kecil bersama seorang laki-laki yang menggendong nya yang berada di atas meja tak jauh darinya. Pikiran nya mulai teringat pada masa lalu nya bersama sang ayah.

"Ayah pergi kerja dulu ya sayang, kamu baik-baik di rumah kalau ada apa-apa harus bilang sama ayah, nanti ayah pulang ayah mau kamu udah mendapatkan gelar sarjana seperti apa yang pernah dikatakan almarhum ibumu"

Air mata Dhea menetes mengingat apa yang pernah di katakan sang ayah kepadanya. Ia menunduk kan kepalanya sambil menggeleng pelan.

"Kalau sampai ayah tau kalau Dhea di keluarin dari sekolah ayah pasti kecewa sama Dhea" ucapnya sambil menangis.

Kret

Pintu kamar Dhea terbuka membuat ia langsung menoleh ke arah pintu. Dilihatnya Elang yang berada di ambang pintu kamarnya dengan raut wajah seperti biasanya.

"E-Elang?" Ucap Dhea saat Elang berjalan masuk ke kamarnya.

"Nangis lagi? Mau sampai kapan?" Tanya Elang yang langsung duduk di sisi ranjang tempat tidur Dhea.

Dhea mengusap air matanya cepat dan menggelengkan kepalanya. "Enggak, Dhea gak nangis" bohong nya.

"Lo kira gue bodoh? Gue tau lo nangis, bego!" Ujar Elang.

"Kenapa sih Elang suka banget bilang Dhea bego? Memangnya Dhea bego banget?" Tanya Dhea kesal.

"Iya." Sahut Elang enteng membuat Dhea langsung memandang nya kesal.

"Kalau Elang datang kesini cuma buat Dhea makin sedih mending pulang aja" Kata Dhea membuat tatapan Elang berubah.

Elang memajukan wajahnya mendekati wajah Dhea. "Berani ngusir gue?" Tanya Elang dingin.

Cepat Dhea menggeleng kan kepalanya seolah lupa apa yang ia katakan sebelumnya. "Dhea, gak ngusir Elang kok" sahutnya pelan.

"Gue nggak tuli, bego!" Umpat Elang.

Bego lagi!. Batin Dhea.

Dhea memperhatikan Elang yang mulai sibuk mengambil rokok yang berada di sakunya. Perlahan tangannya mulai mengambil sebatang rokok lalu membakarnya dan menghisapnya hingga membuat asap rokok di dalam kamar Dhea.

"Elang jangan merokok disini" ucap Dhea.

Elang seperti tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Dhea ia malah semakin membuat banyak asap dengan sengaja agar Dhea semakin kesal.

ELANG [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang