KESEDIHAN SAKURA

3.7K 150 11
                                    




      Dengan langkah gontai Sakura memasuki sebuah bar di salah satu sudut Konoha. Malam ini semua shinobi mendapat undangan pesta kecil-kecilan yang diadakan Naruto dan Hinata untuk merayakan pertunangan mereka. Ya ...setelah perang dunia Shinobi ke empat selesai dan dimenangkan oleh pihak aliansi Naruto dan Hinata memutuskan untuk menikah.
Meskipun awalnya harus ada drama penculikan Hinata. Namun karena kejadian itu akhirnya Naruto dapat menyadari perasaannya terhadap Hinata.

Sakura yakin semua Shinobi akan banyak yang datang baik itu jounin senior dan junior mengingat reputasi Naruto.
Setelah menyelesaikan operasi padian patah tulang mungkin dengan sedikit minum-minum bisa membuat kepalanya fresh.

Sakura telah sampai di depan bar tempat pertemuan. Dari luar sudah terdengar suasana yang ramai dari celotehan para shinobi yang datang.
Sakura melangkahkan kakinya masuk bar. Begitu masuk ia melihat suasana yang ramai semua meja telah penuh.

" Sakura...sini".

Sebuah suara wanita yang Sakura kenal menarik atensinya. Ia menoleh ke arah suara. Rupanya sahabat pirangnya yang memanggil sambil melambaikan tangannya. Di sana Sakura melihat semua sahabat wanitanya tengah berkumpul. Tenten, Ino dan Hinata, Shizune berada dalam satu meja yang sama.

Sakura melangkah mendekati mereka.
" Kenapa baru datang Sakura" tanya Ino sambil menarik kursi di sampingnya untuk Sakura.

" Terima kasih, maaf aku baru saja menyelesaikan oprasi patah tulang".
" Ini saja aku langsung bergegas".

" Terima kasih Sakura chan telah datang" cicit Hinata.

" Sama-sama Hinata. Aku senang kau segera menikah dengan Naruto. Sungguh Naruto beruntung mendapatkan mu".

" Bagaimana denganmu Sakura. Kapan acara pernikahanmu berlangsung" tanya Ten-ten.

" Ah...dua bulan lagi. Rencananya kami akan menikah di sini".

" Tak kusangka kau akan menjadi warga Suna , Sakura".
" Sejak kapan kalian menjalin hubungan?".

" Itu...itu  ya begitulah".
Sakura pun tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Ia juga kaget awal mendapat kabar bahwa ia mendapat lamaran dari Garaa. Ia sungguh tak menyangka . Ia berfikir mungkin dengan menerima lamaran itu ia bisa melupakan Sasuke yang meninggal karena perang melawan Madara. Pria itu menjadi pahlawan desa setelah gugur di medan perang.

Hati Sakura hancur seketika. Pujaan hati sekaligus rekan setim nya  telah mati. Sakura limbung. Rapuh pada saat bersamaan. Dan tak lama lamaran itu datang. Apakah Sakura cinta pada Garaa?.
Belum dan Sakura tak menemukan getaran yang ia rasakan ketika dulu ia bersama Sasuke.
Mungkin dengan berjalannya waktu bersama cinta itu akan datang pikir Sakura. Ia ingin melupakan sedihnya.
Semua butuh waktu bukan?.
Dan Sakura memilih untuk melupakan kesedihannya dengan menerima lamaran itu.

" Apa kau tetap akan bekerja di rumah sakit Suna Sakura"? tanya Ten-ten.

Sakura mengangguk.
" Aku meminta hal itu pada pihak Garaa".
" Aku juga belum bertemu Garaa kok".

" Apa??" tanya Ino terkejut.

" Ya, selama ini hanya perwakilan saja yang datang. Semua karena kesibukan Garaa".

" Apa kau yakin menikahinya Sakura" tanya Ino berhati-hati dengan ketiga temannya yang lain mendengarkan.

" Akan ku coba. Bukankah cinta datang karena terbiasa. Semua hanya butuh waktu Ino".

Sakura menuang sake dan mulai meminumnya. Keadaan mulai bertambah ramai. Para pria mulai banyak yang tak sadarkan diri karena pengaruh minuman. Suara candaan dan riuh sekali. Terdengar teriakan kegembiraan dan juga sorakan . Semua melebur.

MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang