" Bagaimana tidurmu semalam Sakura." Garaa memulai obrolan diantara mereka berempat.
Ya pagi hari di moment Sarapan pagi, Garaa dan Kankuro mendatangi penginapan Sakura dan di sinilah mereka berada. Di tempat makan masih berada di lingkungan penginapan.
" Terima kasih atas perhatianmu Garaa. Tidurku agak sedikit tidak nyenyak mungkin karena aku belum terbiasa dengan cuaca Suna yang dingin di waktu malam."
" Tenang saja Sakura, aku yakin setelah menjadi istri Garaa kau akan terbiasa juga. Garaa akan memelukmu sepanjang malam. Hahahaha." Tawa Kankuro pecah.
" Uhukk....uhukkk." Terlihat Kakashi terbatuk ketika hendak menyeruput ocha hijau yang terkenal enak di Suna.
" Ohh Kakashi san ada apa?" Tanya Kankuro.
" Tidak...tidak apa-apa." Kakashi menjawab dengan senyum palsunya sementara Sakura terlihat salah tingkah.
" Tak kusangka Anda akan menyusul Sakura ke Suna sensei." Garaa bertanya dengan menyeruput ocha hijaunya.
" Tsunade sama mengirim saya ke sini untuk menemani Sakura sebelum pernikahannya. Dan memastikan semua baik-baik saja. Benar kan Sakura?."
"Ya ...ya benar." Sakura tersenyum canggung karena ia tahu benar apa maksud Kakashi berada di Suna.
" Rupanya Anda begitu menyayangi Sakura hingga Anda sendiri yang memastikan keadaan Sakura di sini. Tenang saja Anda tak perlu Khawatir Kakashi san, Garaa akan menjaga Sakura dengan nyawanya bila perlu. Benarkan Garaa?." Kankuro menoleh pada Garaa dengan antusias sedangkan Garaa hanya mengangguk datar.
" Sakura chan, hari ini kau akan ditemani oleh Mitsuko untuk mengukur baju pernikahanmu di butik langganan kami. Kuharap kau akan menyukainya."
" Terima kasih Kankuro san, aku menghargainya."
" Jangan sungkan-sungkan sebentar lagi kau juga akan menjadi adikku juga. Tidak usah dipikirkan."
Sakura mengangguk.
" Kuharap setelah menikah nanti kalian segera di beri momongan dan aku akan segera menjadi paman. Hahahaha. Aku sudah tidak sabar."
" Uhuk...uhukk."
" Ada apa Kakashi san? Apa makanannya tidak enak?."
" Tidak...tidak apa- apa. Saya hanya sedikit tersedak." Kakashi memandang Sakura dengan tatapan yang tidak terbaca. Sedangkan Sakura hanya meringis menatap Kakashi.
" Aku ingin setidaknya tiga keponakan yang lucu-lucu. Akan ku ajarkan mereka jutsu boneka terhebatku." Kankuro kembali berceloteh.
" Karena Garaa adikku ini seorang yang pendiam Sakura, setidaknya dengan tiga orang anak rumah kalian akan terlihat ramai."
" Kakak jangan berlebihan." Garaa berucap kemudian
" Aku tidak berlebihan Garaa. Hahahaha. Walaupun adikku ini pendiam tapi bila ia bertemu wanita yang dicintainya ia sangat tulus Sakura. Kupastikan dia akan mengurungmu di rumah setelah kalian menikah."
Pipi Sakura sudah memerah mendengar perkataan Kankuro.
Tangan Kakashi mengepal erat di kedua sisi di bawah meja. Rahangnya mengeras di balik maskernya. Dadanya terasa memanas mendengar celotehan Kankuro. Ia tak bisa membayangkan Sakura berada dalam pelukan pria lain
" Garaa ehmm ada yang ingin aku bicarakan denganmu. Bisakah kau besok malam ada waktu?." Cicit Sakura.
" Hm baiklah. Aku akan menemui mu besok malam."
" Terima kasih Garaa kun."
"Apakah kau nyaman di sini Sakura?." Tanya Garaa pelan.
Sakura mengangguk.
" Iya."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMILIHMU
FanficKesalahan satu malam bersama sang sensei merubah semua takdir Sakura. Menerima lamaran dari kazekage muda Suna kini status Sakura adalah tunangan Garaa. Namun semua berubah setelah tanpa sengaja Sakura dan Kakashi sensei melakukan hubungan satu mala...