KEMARAHAN MANIS DARI KAKASHI

3.5K 117 16
                                    

WARNING : 18+
.
.
.
.
.




UNTUK: KAKASHI

INI PERINTAHKU SEBAGAI HOKAGE.
ADA HAL YANG HARUS KAU SELESAIKAN. AKU SUDAH MENDENGAR SEMUA CERITA ANTARA KAU DAN SAKURA. KUPERINTAHKAN SUSUL SAKURA KE SUNA DAN SELESAIKAN SEMUA MASALAH KALIAN DENGAN GARAA.
SATU HAL YANG PERLU KAU TAHU.
SAKURA SEDANG HAMIL DAN ITU ANAKMU.
SELESAIKAN SEMUA DENGAN KEPALA DINGIN. AKU TAK MAU ADA PERPECAHAN ANTARA SUNA DAN KONOHA.
SEGERA LAKSANAKAN KAKASHI.

Kakashi terbelalak kaget setelah membaca surat yang dikirimkan dari Tsunade untuknya. Surat itu diantar melalui burung ciptaan Sai.

Sungguh isi dari surat itu membuatnya kaget setengah mati.
SAKURA HAMIL DAN ITU ANAKMU.
Kata-kata itu masih terngiang di otaknya. Malam itu, malam di mana ia menyutubuhi Sakura. Ia telah membuat wanita itu hamil. Anaknya. Darah dagingnya. Dan Sakura merahasiakan itu darinya.

Entah kebaikan apa yang ia lakukan hingga membuat Kami sama tersentuh hingga ia mengetahui kenyataan ini. Bukan dari wanita itu namun dari orang lain. Dan sekarang wanita itu berada di Suna untuk menjelaskan pada tunangannya?.

Ia meremas surat itu. Tak akan ia biarkan wanitanya melakukan itu.
Walaupun harus mengibarkan bendera perang, ia tak akan membiarkan anaknya dan wanitanya menjadi milik pria lain. Sudah cukup ia bersabar selama ini. Sudah waktunya ia memilih egois untuk dirinya.

Kini ia mengerti apa yang dirasakan Obito. Demi wanita yang ia cintai, Obito rela melawan seluruh dunia. Kini ia juga merasakannya. Akan ia lawan dunia untuk wanita dan anaknya. Walaupun harus terjadi perang dunia kelima.

Berbagai perasaan campur aduk.
Marah pada Sakura karena ia merahasiakan kehamilannya.
Bahagia tak terkira wanita yang ia cintai telah mengandung darah dagingnya. Dan ia senang wanita itu mau menerima jabang bayinya dan tidak menggugurkannya.

Ia berjanji tak ada seorangpun yang bisa melukai Sakura dan bayinya.
Sekarang sebagai seorang laki-laki dan sebagai calon ayah, ia yang akan melindungi mereka. Apapun yang terjadi. Tak akan ia biarkan siapapun melukai mereka.

Ia segera menyiapkan diri dan mulai bergegas pergi ke Suna. Ia tak ingin membuang waktu. Segera ia berlari dan melompati pepohonan.
.

.

.

.

Hari sudah mendekati tengah malam.
Setelah masuk ke kamar tadi, Sakura langsung merebahkan dirinya dan tertidur. Tak terasa ia terbangun pukul sepuluh malam.

Ia merasakan badannya masih kotor setelah terkena debu dari perjalanannya dari Konoha ke Suna.
Mungkin dengan mandi air hangat ia akan merasa segar.

Segera saja Sakura menyiapkan keperluan mandinya. Ia mulai membersihkan diri dari segala kotoran yang melekat di tubuhnya. Bau wangi shampo aroma bunga menyeruak. Ia keramasi rambut panjangnya.

Setelahnya ia sabuni seluruh tubuhnya. Rasanya menenangkan sekali. Setelah semua merata , ia segera bilas dengan air hangat. Segar sekali. Seketika segala beban pikirannya sementara lenyap.
Ia sentuh perutnya yang masih rata.
Ia tersenyum kecil. Kini diperutnya ada kehidupan lain. Ia akan menjadi seorang ibu. Membayangkannya membuat hatinya membuncah.

Setelah semua selesai semua, Sakura
keluar dari kamar mandi hanya berbalut handuk putih fasilitas dari penginapan. Rasanya segar sekali setelah ia mandi. Dengan handuk putih kecil ia keringkan rambutnya.

Penginapan tempatnya menginap  sangat indah. Terdapat satu kasur berukuran queen size dan satu kamar mandi dalam. Almari lumayan besar juga tersedia di kamar ini. Ia berdiri di depan meja rias sambil mengeringkan rambutnya.

MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang