PENGAKUAN YANG TERLAMBAT

2.4K 110 9
                                    






" Ugh..." Sakura menggeliat. Mengerjabkan matanya karena sinar matahari pagi yang masuk melalui jendelanya yang hanya separuh tertutup tirai. Kedua tangannya merentang ke atas. Ia bangkit dan terduduk. Ia tenglengkan kepalanya ke kiri dan kanan dengan kedua tangan masih diatas.

Selimut meluncur turun mengekspose kedua payudaranya. Ia terkaget. Dilihatnya dirinya dalam keadaan polos. Ia melirik ke samping tubuhnya. Ada tubuh seorang pria yang tertidur terlentang.
Sakura menutup mulutnya dengan satu tangan dan tangan yang satu memegang selimut menutupi tubuhnya.

Pandangannya mulai naik ke atas.
Dan jederrr. Ia melihat Kakashi yang notabene mantan senseinya tengah tertidur pulas dengan keadaan yang sama dengan dirinya. Telanjang.

Sakura merutuki kebodohannya sendiri. Sekelebat ingatan yang samar datang menghampiri. Di mana semalam ia dan Kakashi sensei tengah bercinta secara liar dan panas. Di mana gurunya itu menggenjotnya dengan penuh semangat hingga dirinya yang terus mendesah kenikmatan. Sakura menggelengkan kepalanya mengingat kejadian semalam.

Kini ia mematung. Ia... seorang Sakura bercinta dengan Kakashi sensei. Lelaki dewasa dengan usia terpaut empat belas tahun darinya yang sialnya ternyata mempunyai wajah yang tampan yang selama ini ia sembunyikan di balik masker sialan itu. Kakashi sensei yang merupakan mantan gurunya sendiri. Kalian bayangkan, mantan gurunya sendiri.
Ia sungguh tak bisa berkata-kata. Lelaki pertama yang menjamahnya dan memberikan kenikmatan yang luar biasa padanya.

"Kakashi sensei ...bangun" Sakura mencoba membangunkan Kakashi dengan menggoyangkan tubuhnya dengan satu tangan.

" Ugh. Sebentar lagi." Kakashi menjawab malas dengan badan yang malah bergerak menyamping dan memeluk perut Sakura.

Sakura terkejut. Ada getaran aneh di dadanya. Jantungnya tidak mau diam. Terus saja berdetak cepat. Pemandangan ini seperti sepasang suami istri yang sedang bangun pagi.
Si pria bermanja-manja dengan istrinya karena enggan untuk bangun.
Suami istri?. Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir pikiran nakalnya.

" Kakashi sensei ayo bangun. Sudah pagi". Sakura terus mencoba membangunkan pria ini.
" Ayo bangun Kakashi sensei."

" Masih terlalu pagi Sakura" Kakashi malah mengeratkan pelukannya.

" Sensei kita harus bicara. Ayo kumohon bangunlah ."

Kakashi membuka kedua matanya dengan cepat. Ia tersadar sekarang ia berada di rumah Sakura. Dan mereka baru melalui malam yang  panas.
Dan sekarang gadis ...ah bukan gadis lagi. Kakashi yang membuatnya menjadi seorang wanita sekarang.
Ia bingung harus bagaimana bersikap padanya. Namun ia siap jika Sakura membencinya. Ini adalah pilihannya dan ia siap dengan segala resikonya.

Kakashi mulai menegakkan tubuhnya. Duduk bersebelahan dengan Sakura. Ia menoleh melihat Sakura. Penampilan gadis itu sungguh berbeda dari biasanya. Rambut panjangnya terlihat berantakan. Dengan banyak tanda merah di leher dan atas payudaranya . Gadis itu masih menutup tubuhnya dengan selimut. Dengan tanda byakugo di dahinya membuatnya semakin cantik.

" Semalam kau mabuk Sakura dan maaf aku tidak bisa mengendalikan diriku."

" Kau bisa meninggalkan diriku pada malam itu sensei."

" Aku tidak bisa Sakura. Kau menangis dan memintaku untuk menemanimu. Aku menghiburmu tapi selanjutnya kau memelukku dan err ....menciumku."

Sakura terkejut bukan main. Jadi di sini ialah tersangka sesungguhnya.
Ia yang memulai pertama kali bukan pria di depannya.

" Aku pria normal Sakura. Aku tak bisa terus menahannya. Bila kau marah padaku aku terima namun satu hal yang harus kau tahu Sakura."
Kakashi menghirup nafas dalam sebelum berucap.

MEMILIHMUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang