" Jadi, sudah berapa lama usianya?." Tangan kokoh Kakashi mengusap lembut perut polos Sakura. Setelah percintaan mereka yang panas, Kakashi menyelimuti tubuh mereka berdua dengan selimut putih bermotif bunga lili. Ia peluk tubuh Sakura yang berbaring memunggunginya.
" Jalan dua bulan." Sakura menjawab lirih.
" Apa kau baik-baik saja Sakura."
" Tidak juga. Awal aku tahu bahwa aku hamil, aku sering muntah dan pusing. Tipikal ibu hamil pada umumnya."
" Maafkan aku tidak ada di sampingmu ketika kau mengalaminya. Kau bahkan berniat menyembunyikan dariku hm."
" Gomen Kakashi sensei, tapi aku takut kau akan menyusul ku kesini dan membuat keributan. Tapi bagaimana kau bisa tahu?."
" Tentu saja aku akan menyusulmu. Tak kan kubiarkan pria lain menjadi ayah dari anakku dan suami dari mu Sakura."
" Aku akan memberitahu Garaa perlahan sensei. Kumohon bersabarlah."
" Jangan panggil aku sensei. Panggil namaku sama seperti ketika kau mendesahkan namaku. Itu terasa lebih enak didengar."
" Memangnya aku memanggilmu apa sensei?."
" Apa aku perlu mengingatkanmu hm Sakura. Aku tidak keberatan."
Pipi Sakura memerah karena malu.
" Jangannn!!. Aku masih lelah Kashi."
" Bagus. Seperti itu. Panggil aku seperti itu."
" Apa dia menyusahkan mu Sakura?"
Kakashi masih setia mengelus perut Sakura." Sudah tidak terlalu parah. Ia anak yang kuat."
" Tentu saja. Ayahnya saja salah satu ninja terhebat yang di miliki Konoha tentu dia mewarisi kekuatanku Sakura."
" Sombong sekali kau Kashi." Sakura tersenyum simpul.
" Tapi aku memang hebat. Buktinya sekali saja aku meniduri mu dan kau langsung hamil. Itu tandanya aku memang hebat Sakura."
" Kau menyebalkan sekali. Kau belum menjawab pertanyaanku. Bagaimana kau bisa tahu aku hamil Kashi."
" Tsunade sama mengirim surat padaku dan memberitahukan semuanya."
" Shisou yang memberitahumu?.
" Ck...pasti Ino yang memberitahukannya pada Shishou."" Jangan menyalahkannya Sakura. Ino sangat mengkhawatirkan mu. Dan kupikir apa yang ia lakukan sudah tepat."
" Tapi ia sudah berjanji Kashi."
" Sekarang pikirlah. Apa jadinya bila aku tidak menyusulmu. Kau akan menghadapi ini sendirian. Aku tidak akan pernah memaafkan diriku bila ada sesuatu yang terjadi padamu."
" Semua akan baik-baik saja. Jangan khawatir."
" Bagaimana bila Garaa mau menerima anak ini Kashi?."
" TIDAK BISA. KALIAN MILIKKU."
Sakura tersenyum simpul tanpa di lihat Kakashi. Ternyata menjahili pria ini sangat menarik.
" Tapi bila Garaa menerimanya, kurasa akan kupertimbangkan." Sakura tersenyum geli.
Kakashi mendekatkan bibirnya ke telinga Sakura.
" Jangan berfikir kau akan menikahi pria lain Sakura. Bila kau menikah itu denganku bukan dengan yang lain. Dan bila harus ku korbankan nyawaku untuk kalian berdua akan kulakukan dengan senang hati."Sakura memutar tubuhnya menghadap Kakashi. Tangan kanan wanita itu mengelus rahang kokoh Kakashi.
" Kenapa kau mencintaiku dengan begitu besar Kashi."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMILIHMU
FanfictionKesalahan satu malam bersama sang sensei merubah semua takdir Sakura. Menerima lamaran dari kazekage muda Suna kini status Sakura adalah tunangan Garaa. Namun semua berubah setelah tanpa sengaja Sakura dan Kakashi sensei melakukan hubungan satu mala...