Matsuri mengerjabkan matanya. Sinar matahari pagi yang menembus korden jendela membuatnya terganggu. Ia rentangkan kedua tangannya. Ia merasa aneh pada tubuhnya. Ketika ia ingin bangun rasanya perih pada bagian kemaluannya. Tunggu. Kemaluan?.
Matsuri mengedipkan matanya. Selimut yang turun ke area perut memperlihatkan daerah dada dan payudaranya terdapat banyak bekas kiss mark. Ia terkejut setengah mati.Bayangan kejadian semalam mulai merambah kesadarannya. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangan. Teringat dengan jelas bagaimana semalam ia dan Garaa menghabiskan malam. Ia menunduk. Kini ia bukan lagi gadis perawan. Ada sedikit noda darah yang tercecer di atas sprei bermotif bunga lili miliknya. Semalam ia dan Garaa melakukan hubungan badan. Pria itu telah membuatnya menjadi seorang wanita.
Ia ingat. Semalaman pria itu memeluk tubuhnya. Ia merasa hangat dan terlindungi. Namun pria itu kini telah pergi. Hanya tinggal ia sendiri di sini.
Sekarang ia bingung bagaimana bila berhadapan dengan pria itu. Tak mungkin selamanya ia akan menghindarkan. Kenyataan pahit kembali menderanya. Pria itu sebentar lagi akan menikah. Lagi. Air mata harus kembali menetes mengiringi pagi yang dingin di Suna.Lima hari sudah kejadian itu berlangsung. Dan selama itu pula Matsuri baru sekali bertemu Garaa. Dan itu terjadi ketika mereka tak sengaja bertemu di lorong gedung Kazekage ketika jam pulang kerja.
Tak ada percakapan berarti. Yang ada ia hanya terus menunduk dan buru-buru untuk menghindar.Lima hari ini juga desas-desus kebersamaan Garaa dan Matsuri tersebar diantara kalangan Shinobi.
Jangan heran. Hal itu karena Garaa yang merupakan pimpinan desa selalu menjadi pusat perhatian. Ada beberapa shinobi yang masih sadar waktu itu dan melihat Garaa membopong Matsuri dan membawanya pergi dengan pasirnya dari kedai di malam itu.Dari satu mulut hal itu menjadi besar.
Para tetua Suna menjadi gusar. Bila gosip di luaran benar adanya, mereka takut hal itu bisa mempengaruhi rencana pernikahan Garaa dengan kunoichi Konoha. Tentu hal itu bukan hal yang bagus bukan. Para tetua sudah berbahagia karena Suna akan mendapatkan ganti Temari yang hebat. Mereka tidak ingin rencana mereka gagal oleh gosip itu.Pada akhirnya pada hari ke tujuh, Matsuri secara diam-diam tanpa sepengetahuan Garaa diundang oleh para tetua. Mereka menanyakan kebenaran berita di luar. Mereka tidak mau kecolongan. Hal semacam ini tidak boleh mengganggu rencana mereka.
Matsuri berdebar-debar. Saat ini di gedung pertemuan tinggi Suna dirinya seperti sedang di sidang. Di depannya terdapat lima tetua tertinggi Suna. Dan di pihaknya hanya dia sendiri. Ia gugup. Ia takut.
" Namamu Matsuri?". Tanya salah satu petinggi Suna berpenampilan wanita tua dan bertubuh pendek.
" Iya benar. Saya Matsuri."
" Kita langsung saja. Kami mendengar berita tentang kau dan Garaa. Apa itu benar?".
" Maksud anda tetua?".
" Pada malam pesta yang diadakan Kankuro di kedai tuan Yamaka. Ada info bahwa Garaa membawamu pergi dan kalian menghabiskan malam bersama. Apa itu benar?".
Matsuri terkejut. Ia menunduk dan tak tahu harus menjawab apa.
" Kau tak bisa mengelak Matsuri. Pekerja rumah tangga di rumah Garaa membenarkan bahwa malam itu Garaa tidak pulang kerumah."
Matsuri masih terdiam tak bersuara.
" Kenapa kau diam?. Bila kulihat dari sikapmu ternyata berita itu memang benar."
"Apa kau tahu Matsuri, Garaa akan menikah dengan kunoichi dari Konoha?".
Matsuri mengangguk.
" Iya saya tahu."
KAMU SEDANG MEMBACA
MEMILIHMU
FanfictionKesalahan satu malam bersama sang sensei merubah semua takdir Sakura. Menerima lamaran dari kazekage muda Suna kini status Sakura adalah tunangan Garaa. Namun semua berubah setelah tanpa sengaja Sakura dan Kakashi sensei melakukan hubungan satu mala...