3. I'm Drunk In You

1.2K 158 14
                                    

Wanita bersurai merah menyalah dengan gaun ketat dengan make up wajah tebal itu, menyunggingkan senyum nakalnya, tak lupa tatapan penuh godaan itu ia layangkan pada pria tampan yang saat ini berada dekat dengannya.

"Who knows, semua orang disini hanya bersenang-senang."

Shikamaru menghela napasnya panjang, seharusnya ia menyeret para wanita ini ke ruang introgasi saja daripada mengorek informasi ditempat seperti ini. Rasanya ia ingin bertukar tugas pada rekannya Lee, ternyata tidak mudah menghadapi para wanita.

Merepotkan!

Sasuke melipat kedua tangannya di depan dada, ia sudah terbiasa mendapat pandangan itu dari para kaum hawa. Mungkin ada beberapa yang bertindak lebih, seperti mencoba untuk menyentuhnya bahkan ada yang menguntitnya.

Dan mereka bodoh jika kelakuan mereka tidak disadari olehnya, hell, ia seorang polisi satgas kriminalitas tentu hal mudah untuk menangkap seorang penguntit amatiran.

"Akan ku buat sederhana saja, apa ada pelanggan atau teman laki-laki dari Yamanaka Ino yang sedang bermasalah dengannya?" Oh, ayolah apa Shikamaru harus berada di tempat berisik ini lebih lama lagi? Rasanya kepalanya ingin meledak. Ia menyukai minuman berakohol tapi ia tidak suka tempat berisik seperti ini. Ia lebih suka mabuk di dalam kamarnya dibanding ditempat sarang iblis merangkap mangsanya.

Jika saja si rambut setan ini mau berkerjasama dengan menjawab setiap pertanyaan dengan jelas dan tidak berputar-putar, hanya untuk menahan sang ketua tim untuk tetap tinggal. Sial, tentu Shikamaru tau apa yang ada diotak para jalang tersebut. Dari tatapan dan gerak-geriknya kedua wanita ini menaruh ketertarikan pada Sasuke. mungkin ia sudah berada di kantor atau bahkan dikasurnya, jika saja para wanita itu berhenti membuat masalah.

"Maaf, Tuan. Tapi aku bukan babysitternya, mana aku tau dia sedang bermasalah dengan siapa. Kita berteman hanya untuk kesenangan, kita tidak peduli masalah apa yang sedang terjadi padanya." Ujar salah satu wanita dengan surai coklat dengan nada ketusnya.

Tamatlah dia.

Shikamaru menghembuskan napasnya berat, rasanya ia ingin teriak didepan para jalang sialan itu dan berkata, 'Bajingan, jika tidak tau apa-apa lebih baik kau enyah saja ke neraka!' atau kata-kata makian seperti, Persetan, Berengsek, Jalang tak tau diri, atau Anjing sekalian. Ya, andai saja ia seorang pria berengsek dan bukannya polisi, mungkin kata-kata mutiara itu sudah ia lempar sedari tadi.

Sasuke sendiri masih menutup mulutnya, ia hanya melihat gerak-gerik dari kedua wanita tersebut dan mengamati sekitar. Yamanaka Ino merupakan salah satu Hottess bar yang cukup terkenal di kalangan para pengunjung club, wajahnya yang manis tubuhnya yang seksi menjadi aset berharga yang membuat para lelaki hidung belang dibuat mabuk kepayang. Jadi ia merupakan tambang emas bagi pemilik club karena memberikan pemasokan yang lebih untuk Club ini.

Dari yang Sasuke lihat kedua teman atau rekan kerja Yamanaka Ino ini tidak ada hubungan apapun dengan pembunuhan ini, kata lain adalah mereka bukanlah pelaku pembunuhan, walau sempat terpikir mungkin saja salah satu diantara mereka adalah pelakunya mengingat Teman bisa saja menusuk dari belakang. Dan para wanita dapat berfoto bersama walau saling menusukan pisau di belakangnya.

Sasuke berdiri dari posisi duduknya, menarik perhatian mereka semua. Bahkan salah satu wanita itu ingin meraih tangannya, berniat untuk menghentikannya.

"Kau urus mereka, aku akan bertemu dengan madam Tsunade." Ujar Sasuke ketika melihat tatapan penuh pertanyaan yang dilemparkan oleh Shikamaru.

Seperti tersambar petir di siang bolong, ia baru saja berdoa agar ada keajaiban ia bisa keluar dari tempat ini dengan segera dan apa ini, Sasuke justru mematahkan harapan itu dengan menyuruhnya mengurus serigala bertubuh jalang ini.

Psycho [[Slow Up]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang