10. Trap

909 119 13
                                    

Kepulan asap terlihat menguar di ruangan dengan pemandangan kota Tokyo yang menawan. Terlihat wanita bersurai indigo itu menatap jauh kearah langit. Mencari sinar bintang yang mungkin dapat ia nikmati, namun sialnya malam ini langit begitu kelabu. Gelap tanpa sinar bintang, sama seperti hidupnya, gelap tanpa sinar kehidupan yang meneranginya. Ia terlihat seperti bintang, begitu menawan jika bersinar terang, namun saat sinarnya menghilang tidak ada yang sudih meliriknya bahkan untuk sekilas.

"Hinata-sama, semua sudah selesai." Ujar salah satu orang kepercayaannya.

"Bagus." Jawab Hinata sembari membuang puntung rokok yang baru ia hisap setengahnya ke atas marmer lalu menginjaknya dengan kaki jenjang miliknya.

Semua orang menyukai mawar yang terlihat indah dan menawan serta harum baunya yang memikat, namun mereka lupa jika mawar yang begitu menawan dapat mendatangkan luka dari durinya. Sama seperti Hinata, terlihat begitu menawan, begitu anggun, begitu sempurna hingga kalian lupa jika ia memiliki sesuatu yang dapat membahayakan.

...

Beberapa mobil terlihat terpakir tidak jauh dari dermaga, hari ini pelabuhan Tokyo terlihat begitu tenang mengingat hanya ada kapal kargo yang akan berlayar nanti. Tidak ada penumpang hanya ada awak kapal dan pekerja yang sibuk memindahkan barang kedalam kontainer yang siap untuk di kirimkan.

Namun terlihat satu mobil BMW yang terparkir tak jauh dari tempat tersebut. Ya, disana ada Sasuke yang sedang mengawasi keadaan. Tidak jauh darinya ada beberapa anggotanya yang juga melakukan pengintaian.

"Semua sudah beres, ketua." Ujar Lee lewat HT.

Sasuke hanya membalas dengan gumaman khas miliknya. Iris sehitam jelaga itu tak lepas melihat tepat dimana pria itu akan kabur darinya.

Tidak, kali ini Sasuke tidak akan membiarkan pria itu lolos. Akan ia kejar hingga keujung dunia jika perlu. Ia sudah sangat muak dengan kasus kali ini. Sudah selama ini dan ia masih belum bisa menemukan siapa pelaku dibalik pembunuhan berantai ini.

Sasuke menggertakan giginya, ia tidak akan berhenti sebelum ia menjebloskan orang itu kedalam jeruji besi, ia akan cari dan hukum orang itu dengan setimpal tidak peduli siapa orangnya ia akan membuat orang itu menyesal telah berurusan dengannya.

Ya, manusia dengan segala kesombongannya, tanpa mereka sadari jika Tuhanlah yang mengatur segalanya. Mereka hanya dapat berencana tapi Tuhan yang menentukan.

Tidak lama terlihat pria dengan topi berwana hitam memakai masker berjalan celingukan ke arah tempat dimana ia akan melarikan diri.

Pria bertopi itu mendekati salah satu seorang pekerja yang sibuk memasukan barang kedalam kontainer.

"Bagaimana?"

"Tenang, semua aman. Tidak ada yang tau apalagi polisi."

"Bagus."

Setelah berbincang dengan pekerja tersebut Ryoma masuk kedalam salah satu kontainer yang akan diangkat ke atas kapal. Namun sebelum Kontainer itu terangkat kedua pria secara tiba-tiba membuka dan mengarahkan pistol kearah Ryoma dengan gerakan reflek Ryoma mengangkat kedua tangannya keatas, kedua orang pria yang ternyata seorang polisi langsung meringkus Ryoma dan membawanya keluar. Ryoma Sendiri hanya pasrah saat dibawa kedua polisi tersebut.

Sasuke keluar dari mobil miliknya melangkah menghampiri ketiga orang tersebut, namun sebelum dirinya berada didepan ketiga pria itu suara tembakan terdengar begitu kencang.

Psycho [[Slow Up]]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang