Iris onyx tersebut tidak berhenti menatap sosok yang saat ini bergerak kesana kesini untuk mempersiapkan beberapa hidangan di meja makan. Rambut panjangnya ia gulung tinggi hingga mempertontonkan tengkuk miliknya yang berwarna putih, baju rumahan yang belum pernah Sasuke lihat terlihat begitu nyaman ditubuh seksi itu.
Oh, sialan. Sasuke sangat menyukai pemandangan ini. Dimana ia duduk dikursi menatap seseorang yang begitu ia cintai mempersiapkan makanan untuknya.
"Hati-hati, sayang jangan terlalu bersemangat." Ujar Sasuke memperingatkan Hinata yang terlihat begitu lincah, bukan apa-apa Sasuke hanya takut jika wanitanya akan terjatuh akibat gerakannya itu.
Wanita bersurai indigo itu hanya melemparkan senyum manisnya sebagai jawaban dari perkataan prianya. Ia tentu tidak bisa untuk tidak merasa bersemangat, lihat setelah apa yang telah terjadi akhirnya mereka dapat kembali bersama dan tidak hanya itu mereka bahkan diperbolehkan untuk hidup satu atap yang sama.
"Sudah selesai, ayo makan Sasuke." Ujar Hinata meletakan satu hidangan terakhir di meja makan.
Pria bersurai raven itu menarik pinggang wanitanya lalu memeluknya dari samping iris hitamnya ia arahkan untuk menatap wanitanya dengan tatapan lembut. Kebahagiaan jelas terlihat di iris onyx miliknya.
"I love you." Ujar Sasuke memberikan senyum manisnya. Senyum yang tidak pernah ia berikan kepada siapapun diluar sana.
Hinata membalas senyuman manis itu tidak kalah manisnya. Tubuhnya ia turunkan sedikit guna memberikan kecupan manis dibibir prianya.
"I love you, Sasuke." Bisiknya setelah berhasil memberi kecupan di bibir tipis milik prianya.
"Waktunya makan, bayi besar." Lanjut Hinata diselingi tawa indahnya yang mengalun begitu lembut.
Sasuke melepas pelukannya itu dengan sedikit tidak rela, lalu membiarkan wanitanya untuk ikut makan bersamanya. Hari ini adalah hari pertama setelah ia diijinkan keluar dari rumah sakit dan ini juga hari pertama mereka tinggal bersama. Di salah satu apartemen milik Hinata. Mereka akan menghabiskan waktu sebelum acara pernikahan yang akan mereka gelar setelah anak mereka lahir.
Sasuke cukup terkejut mengingat apa yang keluarga Hyuga lakukan sebelumnya yaitu menjauhkan dirinya dengan Hinata namun setelah kejadian itu, dimana nyawa keduanya terancam pihak keluarga Hyuga seperti begitu mendukungnya bahkan memperbolehkan mereka melangsungkan pernikahan dengan syarat mereka akan melakukannya setelah anak mereka lahir ke dunia.
Tidak akan ada pelangi jika tidak dilalui badai, tidak akan ada cahaya jika tidak disertai kegelapan. Tidak ada hasil jika tidak adanya proses. Bunga memerlukan proses untuk mekar, pagi memerlukan senja untuk bertemu malam dan malam memerlukan fajar untuk bertemu pagi.
Begitulah kehidupan memiliki prosesnya sendiri. Entah itu proses dari sebuah senyum menjadi tangisan, atau tangisan yang berubah menjadi senyuman.
Iris gelap milik pria bersurai raven itu menatap rak besar yang menjadi salah satu spot di dalam kamar utama. Rak besar ini berisi ratusan tumbler berbagai warna namun dengan desain yang sama. Beralih ke ujung Sasuke dapat melihat beberapa koleksi tongkat bisbol yang tertata rapi di dalam lemari kaca. Sasuke menyipitkan matanya melihat beberapa koleksi aneh yang ada di dalam kamar tersebut. Satu fakta yang cukup mengejutkan untuknya.
Tangan miliknya ia ulurkan untuk mengambil bola bisbol yang menjadi pajangan di atas nakas dekat Televisi. Melihatnya dengan seksama, terlihat biasa saja tidak ada yang istimewa karena Sasuke kira ia akan menemukan sebuah tanda tangan atau tulisan dipermukaan bola tersebut namun ia tidak menemukan apapun.
Sasuke kembali menaruh bola tersebut ditempatnya semula, kemudian kembali menatap rak besar dengan tumbler yang tertata rapi disana. Matanya sedikit menyipit saat melihat salah satu tumbler yang terlihat berbeda diantara ratusan lainnya. Ada sebuah tanda disana, dan Sasuke merasa begitu familiar dengan tanda tersebut. Tangan panjang miliknya ia arahkan untuk mengambil tumbler tersebut namun sebelum tumbler itu berhasil ia sentuh sebuah suara lebih dulu menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho [[Slow Up]]
Fiksi Penggemar- A Sasuhina Fanfiction Bagaimana jika seorang polisi mencintai buronannya sendiri? Ya, itu terjadi pada Sasuke Uchiha, sang ketua tim kepolisian satgas kriminalitas yang bertugas menuntas kejahatan yang sedang terjadi. Namun apa jadinya jika ia ju...