Iris segelap malam itu menajam, menatap sosok yang akhir-akhir ini selalu memenuhi otak dan hatinya. Senyum menawan itu tak luntur bahkan semakin melebar ketika jarak diantara keduanya semakin sempit.
Sasuke dapat melihat wajah cantik itu dengan jelasnya, polesan make up yang lebih tebal dibandingkan dengan terakhir mereka bertemu, gaun malam berwarna nude itu seakan bersinar ditubuhnya yang seksi. Sungguh, wanita itu definisi dari kata sempurna dan Sasuke tak henti-hentinya mengagumi ciptaan Tuhan satu ini.
"Hinata?"
Wanita bersurai indigo panjang itu menghentikan langkah kakinya ketika jarak mereka hanya terpaut setengah meter saja. Hinata mengangkat tangannya, kedua jari lentik itu mengapit batang rokok yang sudah menyala lalu menghisapnya dan menghembuskannya. Sasuke bahkan dapat merasakan asap rokok yang wanita itu keluarkan dari celah bibir manisnya.
"Aku melihatmu."
Sasuke mengerutkan keningnya ketika rasa heran menyelimutinya.
Melihatnya?
Melihatnya dari mana?
Jelas, ia berada didalam mobil dengan kaca mobil yang tertutup dan lagi posisi mereka berlawanan. Jadi dari mana Hinata melihatnya?
"Melihatku?"
Hinata terkekeh, ia kembali melangkah, memangkas jarak diantara keduanya menjadi semakin dekat. Jemari yang ia gunakan untuk memegang rokok ia arahkan ke arah Sasuke. Meminta pria itu untuk menghisap rokok miliknya. Seolah tersihir, pria berklan Uchiha itu dengan bodohnya mengikuti keinginan sang wanita, menghisap rokok tersebut dengan tatapan mata tak lepas dari wajah cantiknya.
Hinata mengangkat sudut bibirnya, menampilkan senyum yang baru pertama kali Sasuke lihat. Senyum seringaian yang entah mengapa mampu menggetarkan jantungnya.
Jemari kekar miliknya ia arahkan untuk membalut jemari lentik itu, meraihnya untuk menjauhi paras tampannya. Bibir yang semula menghisap rokok kini beralih menghisap bibir manis itu, melumatnya dengan gerakan tergesah.
Ia kembali mabuk dibuatnya.
Tanpa mau menyadari banyaknya kejanggalan yang terjadi dipertemuan kali ini, Sasuke terhanyut akan rasa yang tak mampu ia kendalikan. Perasaan yang bahkan ia tak mengerti dari mana datangnya.
Dan pria bersurai raven itu justru semakin menggila dibuatnya.
...
Wanita bersurai merah muda itu menatap beberapa wanita yang di ketahui memiliki hubungan dengan Yamanaka Ino. Sakura tidak tau pasti hubungan mereka selain rekan kerja, dari apa yang ia amati ketiga wanita tersebut yang paling dekat dengan korban.
"Apa kalian mengetaui tentang kekasih, Yamanaka Ino?"
Wanita bersurai coklat yang diketahui bernama Matsuri itu menatap Sakura dengan tajam, seolah menilai wanita bersurai merah muda itu. Apakah benar wanita yang mengaku sebagai polisi ini memang benar adalah seorang polisi, atau hanya seseorang yang memanfaatkan keadaan untuk menjatuhkan sang seniman muda.
"Kenapa, bukankah pria itu sudah menjadi tersangka?" Tanya wanita bersurai merah menyala yang diketahui bernama Karin.
Sakura menganggukan kepalanya, menjawab pertanyaan dari wanita tersebut.
"Lalu, untuk apa kau datang kesini. Mengumpulkan kita bertiga. Kau tau waktu adalah uang, aku tidak memiliki banyak waktu untuk disia-siakan, kecuali kau ingin menggantinya." Ujar Karin sembari menatap kuku-kuku miliknya yang terawat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho [[Slow Up]]
Fanfiction- A Sasuhina Fanfiction Bagaimana jika seorang polisi mencintai buronannya sendiri? Ya, itu terjadi pada Sasuke Uchiha, sang ketua tim kepolisian satgas kriminalitas yang bertugas menuntas kejahatan yang sedang terjadi. Namun apa jadinya jika ia ju...