Setelah seminggu dari kematian Sandara, kini Anne beraktivitas seperti biasa setelah 3 hari cuti. Sebenarnya Mrs. Leen dan yang lainnya sudah menahan Anne agar istirahat lebih lama. Tapi Anne ingin bekerja lagi, ia tidak mau terlalu lama tenggelam dalam kesedihan.
" Miss Annee!!! " Semua anak-anak di Day Care berlari memeluk Anne hingga Anne duduk di rumput-rumput halaman. Diperlakukan seperti ini, Anne tersenyum sambil memeluk mereka.
" Miss..!! Cynthia kangen bangettt!! "
" Ila juga Miss!! "
" Taeju juga Miss!! "
" Shakira jugaaa!! "
" Lionel jugaa koookk!! " Beberapa anak bahkan mengungkapkan kerinduannya kepada Anne. Sementara yang lain menangis di pelukan Anne.
" Astaga, kalian.. Miss juga kangen kalian, kangennn bangett.. " Anne menahan tangis haru nya kepada anak- anak.
" Miss, kita mau ucapin bela sungkawa atas kematian mamanya Miss.. " Ucap Haeun sambil berdiri di depan Anne diikuti yang lain yang berdiri menjadi sejajar dengannya.
" E-eh? "
" Kita ikut sedih.. " Ucap mereka murung. Anne menyunggingkan senyumnya.
" Terimakasih anak-anak, sayang. " Anne kemudian merentangkan kedua tangannya. " Sini peluk lagi? "
" YEAYY! " Anak-anak kemudian menyerbu Anne lagi dengan pelukan. Melihat itu, Leysa, Jiseo, Jeannie, dan Mrs. Leen ikut bahagia melihat Anne bahagia.
Waktu istirahat pun tiba, para anak sedang memakan bekalnnya di ruang makan. Sedangkan para pengasuh sedang membereskan berkas-berkas di ruang Mrs. Leen. " Hah.. Beres juga. " Ucap Anne sambil mengelap keringat di dahinya.
" Iya, nih. Makasih ya, Anne..!! " Ucap Jeannie sambil memeluk Anne.
" Hehehe, kalian juga kan bantu. "
" Yaudah, ayo makan dulu anak anak. " Suruh Mrs. Leen kepada Jeannie, Anne, Jiseo, dan Leysa.
" SHAP! "
" Tapi, Anne mau ke toilet dulu ya, pengen pipis. " Izin Anne kepada Mrs. Leen.
" Silahkan, anakku. " Setelah diizinkan, Anne segera beranjak ke toilet. Namun, didepan ruang toilet wanita, tampak seorang anak laki-laki sedang duduk dan terlihat murung. Tentunya Anne tidak akan membiarkan anak itu.
" Hey, boy? " Anne berjongkok di depan anak itu. Dan saat anak itu mendongak menatap Anne, Anne kaget ternyata itu Ryu. " Ryu? "
GREP!
" Miss.. Maafin Ryu gak bisa ikut ke pemakaman mama Miss.. " Ucap Ryu lirih sambil memeluk Anne.
" Eh? Gak apa-apa, sayang. Kamu masih harus belajar untuk esok harinya. "
" Ryu gak bisa kesana soalnya abang lagi liburan ke Bali bareng kakak cantik, daddy dan mommy? Jangan ditanya. Mereka sibuk. Gak mikirin Ryu! "
" Eits! Jangan gitu, sayang. Mommy sama daddy kamu begini karena sayang kamu. Mereka ingin kamu enak. "
" Tapi, mereka jahat! Tetep jahat! "
" Hmm.. Kalau mereka gak gitu, berarti kamu gak bakal ketemu sama Miss, dong? " Mendengar pertanyaan itu Ryu tampak berpikir.
" E-eh? Iya juga ya. Kalau Ryu gak dimasukin ke sini, Ryu gak bisa ketemu Miss Anne, Miss Leysa, Miss Jeannie, Miss Jiseo, sama Mrs. Leen ya. IHH RYU TARIK OMONGAN RYU TADII! Ryu makin gak beruntung kalau gak ketemu Miss! " Ucap Ryu mengoreksi omongannya tadi.
Anne tersenyum. Ryu begitu menggemaskan. Kalau begitu, Ryu harus sayang? "
" Mommy dan daddyy!! "
" Pinterr! " Anne memeluk Ryu dan Ryu memeluknya balik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Day Care
RomanceRosèanne Park, atau yang kerap dipanggil Anne adalah seorang gadis 18 tahun yang bekerja di Day Care, tempat dimana para orang tua menitipkan anak anak mereka. Entah karena pekerjaan atau hal lain. Hari hari yang menurutnya biasa saja tiba tiba beru...