Prolog

1.5K 191 41
                                    

" Anne..! " Gadis yang terpanggil itu sesegara mungkin menghampiri seorang wanita paruh baya yang memanggilnya tadi.

" Iya, Mrs. Leen? "

" Day Care sebentar lagi akan dibuka. Tolong bantu aku untuk menyiapkan semuanya, ya? " Pinta wanita yang disebut Mrs. Leen itu. Anne mengangguk paham lalu ikut serta membantu Mrs. Leen dan beberapa rekan lainnya untuk membuka Sun Day Care.

Sun Day Care, tempat dimana para orang tua yang sibuk dengan pekerjaannya atau memiliki acara penting menitipkan anak anak mereka untuk diasuh. Sun Day Care juga adalah tempat Anne bekerja. Dimana ia harus mengasuh anak anak yang memiliki orang tua yang sibuk. " Wow! lihat, Anne! " Jeannie menunjuk jendela dimana para orang tua dan anak anak mereka sudah stay di luar.

" Astaga! Sudah berapa lama mereka menunggu? " Kaget Anne khawatir. Ia takut mereka sudah menunggu lama.

" Tenang saja. Sepertinya baru 5 menit. " Timpal Jeannie.

" Baru 5 menit matamu! 5 menit bagi orang orang seperti mereka itu sangat berharga. " Anne cepat cepat membuka pintunya. Terlihat seluruh pasang mata tertuju padanya.

" Akhirnya buka. " Ucap salah satu ibu berpakaian jas dengan anaknya yang digandeng.

" Selamat datang di Sun Day Care, maaf telah membuat kalian menunggu lama. " Ucap Anne sembari membungkukkan badannya.

" Iya. tidak apa apa, Miss Anne. " Ucap salah satu orang tua disana. Ya, Anne dan rekan lainnya sudah dikenal oleh para orang tua maupun anak anak di Sun Day Care.

Anne tersenyum lega, sepertinya mood para orang tua ini sedang baik secara serempak. Biasanya ada yang mengeluh kesal karena menunggu. " Baik, kalau begitu anak anak ayo masuk! " Ajak Anne sambil mengibarkan bendera dengan logo Sun Day Care warna Biru. Itu adalah pertanda anak anak harus baris rapi di depan Sun Day Care.

Dengan cekatan anak-anak langsung membariskan diri mereka dengan tertib. Hal ini membuat Anne dan rekan lainnya memekik senang.

" Baris! Baris! Ayo Ber-Baris! Ayo Ber-Baris! Dengan rapi!! " Anak anak bernyanyi sambil merapihkan barisan mereka yang terbagi menjadi 2 bagian.

" Pegang pundaknya HAP! " Dengan spontan mereka saling memegang pundak teman yang ada di depannya. Sedangkan yang paling depan ber-pose lucu. " Ayo masuk..!! " Nyanyian anak anak berakhir sambil memasuki Sun Day Care dengan tertib.

" Anne? " Leysa menepuk pundak Anne. Anne melamun ketika melihat orang tua dari anak anak mereka langsung pergi tanpa melambaikan tangan sedikitpun kepada anak anak mereka. Setidaknya memberikan senyuman, tidak. Mereka tidak melakukannya. Mereka langsung masuk ke dalam mobil mereka dan pergi. Itu juga alasan kenapa Anne bekerja di Day Care, ia tidak mau perhatian yang dibutuhkan seorang anak seusia itu hilang.

" ANNE! "

" E-eh?! " Anne terkesiap dari lamunannya kemudian menoleh ke arah Leysa.

" Kenapa melamun? " Tanya Leysa tampak khawatir.

" Bukan apa apa, Ley. "

" Beneran? "

" Iya. "

" Yaudah, ayo kita masuk. " Ajak Leysa sambil membawa Anne kedalam.

Didalam, Anne dan rekan rekannya melatih anak anak. Dimulai dari doa, berbagai macam tepuk tangan, belajar mengasah otak, belajar untuk bertata cara yang baik, dan masih banyak lagi. Dan sekarang adalah pelajaran menggambar. Dimana ini adalah pelajaran yang paling diminati anak anak.

" Miss Anne! Miss Anne! " Seorang anak laki-laki berusia sekitar 4 tahun berjalan menuju Anne sambil membawa kertas.

" Iya, Ryu sayang? " Anne yang tengah sibuk menilai pelajaran Matematika yang dilaksanakan kemarin langsung mengalihkan atensinya kepada anak yang tengah berseri di dekatnya.

Day CareTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang