"Gracia!" panggil janu pada gadis berambut hitam panjang yang sedang berdiri di depan sekolah
"Kamu dijemput?" tanya janu dengan suara lembutnya
"Ya" jawabnya singkat tak melirik lawan bicaranya
"Sama arkan?" tanya janu lagi
"Ya"
Ponsel gracia berbunyi, arkan menelponnya
"Iya sayang? kamu dimana?"
"Maaf cia, aku ada urusan mendadak.. kamu bisa pulang sendiri kan?"
"Iyaudah deh" gracia mematikan panggilannya secara sepihak
"Aduh gimana ini mana om deni gak bisa jemput karena lagi sama papa, mau nebeng juga gak bisa karena udah pada pulang" ucap gracia dengan kesal
Janu yang mendengar ucapan kekesalan gracia hanya tertawa kecil, namun dia berpikir... apakah dia harus menemani gadis ini sampai kerumahnya dengan selamat?
"Sama aku aja" ucap janu spontan ketika pemikiran itu muncul di dalam otaknya
"Lo naik apa?"
"Naik bus" jawabnya, ia melihat gracia sedang memikirkan tawarannya
"Ok-" ucapannya tercekat ketika janu menarik tangannya menuju bus yang hampir melaju meninggalkan mereka
"Ngapain narik-narik sih" gracia semakin kesal dengan tingkah janu yang seolah-olah menyeretnya ke bus itu
"Aku hanya enggak mau kita ketinggalan bus terakhir"
Gracia tak menggubris ucapan janu, ia masih kesal dengan pria itu.
"Maaf jika aku lancang narik tangan kamu, aku benar-benar minta maaf" pria itu menjulurkan tangannya, dan disambut oleh tangan gracia yang lembut, dan dengan wajah yang masih kesal
"Jangan marah-marah, nanti cantiknya hilang"
"Dih" gracia mengalihkan pandangannya pada ponselnya, mengetik pesan untuk arkan kalau dia sudah pulang dengan selamat.
"Thanks udah nganterin gue" Gracia membalikkan badannya langkah kakinya menjauh dari tubuh tinggi janu
"SAMA-SAMA!" teriak janu lalu melangkahkan kakinya menuju rumah.
Gracia tersenyum singkat ketika janu berteriak sama-sama pada dirinya "Hati-hati di jalan, janu." ucapnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Goodbye Janu
Teen Fiction"Selain aku dan kamu beda agama, kita juga beda.. kamu sempurna sedangkan aku penyakitan." . . . "Selamat tidur janu.. tidur yang nyenyak ya?" -Kalana Jevania . . . "Anggap aku rumah untuk mu berpulang ya? disaat kamu lelah dan merasa sendiri.. kemb...