17. Hujan

7 2 0
                                    

Hari ini hujan membasahi ibukota dengan deras, janu dan juga gracia yang sedang berjalan pun berlari menuju tempat untuk berteduh.

"Aku mau mandi hujan"  ucap gracia menatap hujan itu dengan wajah yang berbinar sudah lama gracia tidak mandi hujan.

"Nanti kamu sakit, gracia" jawab janu mengelus pelan rambut panjang gracia

"Sekali aja ya??" gracia memasang wajah gemas untuk membuat janu luluh

"Oke tapi aku ikut ya, aku gak mau kamu sakit sendiri" janu pun menarik tangan gracia pelan membawa tubuh mereka berdua diguyur oleh derasnya air hujan.

Mereka menari, bercanda tawa, berpelukan, berlarian, mereka melupakan sejenak beban yang ada dipundak mereka.

Mereka melepaskan topeng yang senantiasa mereka pakai untuk menipu semua orang, mereka tak perlu bersembunyi untuk merasakan kebahagiaan, untuk hari ini mereka tidak dikerumuni manusia dengan topeng dan kepalsuan.

Mereka yang selalu kelihatan kuat tapi nyatanya mereka yang paling rapuh dan mudah tumbang, Mereka yang kelihatan gak peduli padahal mereka yang paling besar ngasih perhatian, Mereka yang selalu bilang gak butuh, padahal yang paling mereka butuh itu tempat bersandar dan juga hangatnya pelukan.

"walaupun besok flu dan demam, hujan bersamamu akan selalu menjadi cuaca favoritku"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 17, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Goodbye JanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang