06. Hancur

3 1 0
                                    

"Tubuh janu kenapa kak?" tanyanya to the point ketika kala memasuki ruangannya

Kala duduk disamping kasur janu dengan wajah sembab "Maafin kak kala dek, gak bisa jaga kamu"

Kala memeluk erat tubuh janu dengan air mata yang kembali turun membasahi kaos janu

"Maaf dek.." lirihnya

Janu kenapa kak?, ada apa dengan tubuh janu?" tanyanya pelan

"Jantung, jantung kamu dek.. kanker jantung" kala tak sanggup memberitahukan itu kepada adeknya namun mau berapa lama lagi ia menyembunyikan itu semua darinya.

"Stadium akhir" lanjut kala

"Kak..? gak benar kan?"

"Kak kala bercanda kan?"

Janu tersenyum miris mendengar itu semua dari mulut kala "Janu bakalan mati ya kak?" tanyanya dengan senyum miris

"Jangan nanya gitu janu, kak kala gak suka"

"Hancur kak, masa depan janu hancur" janu menangis

"Tuhan tau kamu kuat dek, tuhan tau kamu bisa ngelewatin cobaan ini" ujar kala dengan tangannya yang mengacak pelan rambut janu

"Kak kala bakalan ada di sisi kamu, jadi jangan merasa sendiri ya?"

"Kita lalui ini bersama, oke?"

Janu mengangguk lalu memeluk erat kala, kakak kesayangannya, bidadari setelah bundanya.

Goodbye JanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang