08. Amplop coklat

3 1 0
                                        

"Kala, istirahat lah dulu jangan terlalu buru-buru, kasihan badan kamu" ujar bos kala

"Lebih kasihan adek saya bu, saya harus kerja yang giat buat pengobatan adek saya" jawabnya, mengusap keringat yang ada di keningnya dan melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda

Devi hanya menggelengkan kepalanya heran, tapi jika ia di posisi kala juga akan melakukan apapun demi adeknya.

Devi mengambil amplop coklat yang berada di atas meja kerjanya lalu memberi amplop itu pada kala

"Buat pengobatan kemo adek kamu" ucapnya memberikan amplop coklat

"Bu? beneran?" mata kala berkaca-kaca ia menangis

"Saya tau kamu anak yang kuat, kala"

"Terimakasih sudah bertahan sejauh ini demi janu, janu pasti sembuh." devi memeluk tubuh kala dengan kalimat yang ia lontarkan sebagai penenang untuk kala.

----

"Heh sialan!" tanpa aba-aba arkan memberikan sebuah pukulan keras pada wajah janu, arkan yang sudah tersulut emosi pun memukuli janu habis-habisan


"di dunia ini memang banyak orang yang baik tapi tidak dengan orang yang sabar, seperti daun yang tidak pernah membenci angin dan seperti hujan yang tidak pernah marah dijatuhkan berkali-kali."  perkataan ayahnya dahulu memenuhi pikirannya.

"Ayah.." janu pun pingsan tak sadarkan diri di bilik kamar mandi.

Goodbye JanuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang