***
Di koridor, Zeline mendadak cosplay jadi orang dungu. Tadinya ia ingin menghampiri kelas Bela guna memastikan kecurigaannya. Namun ia baru sadar kalau dirinya tidak tahu Bela berada di kelas mana.
"Aduh, jangan sekarang.. " Zeline memegang dadanya yang terasa nyut-nyutan.
Takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, Zeline buru-buru pergi ke toilet terdekat. Saat di dalam bilik toilet, Zeline menarik napas dalam-dalam. Mensugesti pikirannya dengan hal-hal positif.
"Jangan muntah dulu okey... tahan, nanti aja kalau udah pulang plis." Zeline mengucapkan itu berkali-kali.
"Mau sampe kapan lo kaya gini? Udah berapa kali gue bilang, putus aja Bel! Dia bukan cowok baik-baik!"
Zeline mengurungkan niatnya untuk membuka pintu bilik toiletnya saat mendengar suara orang bicara.
"Gue nggak bisa, gue sayang sama dia Drey," sahut yang lain.
"Gue juga sayang sama lo! Gue nggak terima sahabat gue diginiin. Dia udah terlalu sering main tangan, tolonglah..."
"Kalo lo nggak kasihan sama gue, setidaknya kasihani diri lo sendiri. Apa sih yang buat lo nggak bisa lepas dari dia?!" lanjutnya lagi.
"Gue udah pernah tidur sama dia, makannya gue nggak bisa lepasin dia gitu aja..." sahut satunya dengan nada lirih.
"L-lo..... apa?" lawan bicara perempuan itu tampak kehabisan kata-kata.
Zeline menyimpulkan, di bilik sebelah kirinya ada dua orang yang tengah berdebat. Keduanya adalah perempuan, sepertinya mereka berteman cukup dekat. Dan topik perdebatan mereka adalah seorang laki-laki.
"O-okey... gue nggak akan maksa kalau lo emang belum mau cerita. Kita ubah topik, lo jadi ikut audisi buat drama teater kan?" perempuan yang dipanggil Drey itu mengubah topik pembicaraan.
"Jadi! gue pingin banget jadi pemeran utamanya!" sahut satunya dengan nada riang.
"Bagus! Gue yakin lo pasti bisa, semangat!" balasnya.
Sementara itu di bilik lain, Zeline masih terheran-heran dengan perubahan suasana hati orang yang tengah berdebat itu.
"Baru aja suasananya tegang plus sad, lah kok ujug-ujug jadi secerah matahari pagi gini?" batin Zeline bertanya-tanya.
Ceklek!
Kebetulan, kedua pintu bilik toilet itu terbuka secara bersamaan. Ketiganya bertatapan sejenak. Dua diantaranya kaget, dan satunya lagi memasang wajah tidak tahu apa-apa.
Zeline tersenyum singkat, ia kemudian berjalan santai keluar dari dalam toilet. Berusaha mengabaikan degup jantungnya yang memburu setelah bertatapan dengan dua orang yang tadi berdebat di dalam toilet.
KAMU SEDANG MEMBACA
(ADC) Antariksa's Detective Club 2.0 -Dear Diary
FanfictionKetika urusan ADC dengan D-Rex telah menemui titik terang, kini mereka malah dibuat penasaran setengah mati atas hilangnya salah satu siswi di sekolahnya. ~Hey, kalau ada yang baca ini. Gue boleh minta tolong nggak? Hehe.....I need a justice~ "Ck...