***
Bayu yang telah sampai di kelas XII IPA I—kelas dimana Aletha berada. Langsung meminta gadis itu untuk ikut bersamanya.
"Aletha, ikut gue," ucap Bayu datar di ambang pintu kelas.
Circle gadis itu tampak menyoraki Aletha dengan alis yang di naik-turunkan. Aletha membenahi tatanan rambutnya, menatap Bayu dengan senyum terindah yang ia punya.
"Kemana?" tanya Aletha sembari berjalan mendekat ke arah sang pujaan hati.
"Gausah banyak tanya, ikut aja," ujar Bayu yang lagi-lagi datar.
Bayu pun berjalan terlebih dahulu disusul Aletha yang mengikuti langkah besar milik Bayu dengan lari kecil di belakangnya.
Penghuni kelas XII IPA I lantas saling berbisik saat keduanya sudah tak terlihat lagi. Sebuah pemandangan langka dimana seorang Bayu Ardana menghampiri Aletha ke kelasnya. Ada apa kira-kira?
Aletha menatap heran Bayu karena ternyata pujaan hatinya itu membawanya ke ruang OSIS.
"Masuk."
Aletha menurut saja, ia masuk ke dalam ruang OSIS dan dibuat sedikit terkejut dengan beberapa orang asing yang menatap kearahnya.
"Bayu? Ada apa ini? Mereka siapa?" Aletha menoleh ke belakang, menatap Bayu menuntut penjelasan.
Yang ditanya tidak bersuara sama sekali, Bayu menutup pintu ruang OSIS lalu duduk di kursi yang ia tempati sebelumnya.
"Aletha Maheswari?" tanya Javan.
"Ya, kalian siapa? Dan mau apa sama gue?" Aletha bersedekap dada dengan dagu sedikit terangkat. Ia menatap remeh orang-orang di depannya.
"Cih, orang-orang gak jelas lagi," batin Aletha.
"Duduk dulu, ada beberapa hal yang ingin kita tanyain ke lo," ujar Javan tenang. Sedangkan Caksa berusaha mati-matian menjaga ekspresi wajahnya agar tak menatap julid ke arah Aletha.
Aletha terdiam sejenak, ia lalu melangkahkan kakinya dan duduk di kursi yang paling dekat dengan Bayu.
"Tanya apa?" ujar Aletha masih dengan tatapan remehnya.
"Aura antagonisnya kuat banget," batin Zeline tertawa.
Zeline menatap Aletha dari atas ke bawah dengan tatapan menilai. Keangkuhan gadis itu terasa kuat sekali. Entah apa atau siapa yang membuatnya menjadi merasa se-powerfull itu.
Di tengah pikirannya yang berkecamuk, Mahesa menatap Aletha dengan kening yang sedikit mengkerut. Sedangkan Nuri terlihat enggan untuk menatap gadis itu. Ia lebih memilih untuk menatap tembok dengan pigura yang berisikan foto presiden di dalamnya.
"Lo kenal Valerie Agustin?" tanya Javan.
"Hahaha, jadi ini semua karena cewek cupu itu?" Aletha tertawa mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
(ADC) Antariksa's Detective Club 2.0 -Dear Diary
FanfictionKetika urusan ADC dengan D-Rex telah menemui titik terang, kini mereka malah dibuat penasaran setengah mati atas hilangnya salah satu siswi di sekolahnya. ~Hey, kalau ada yang baca ini. Gue boleh minta tolong nggak? Hehe.....I need a justice~ "Ck...