Bela Hilang?!

239 71 2
                                    

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah dari kantin, Zeline pergi ke ruang ADC bersama Alinda. Sebenarnya tidak ada hal khusus yang ingin mereka bahas. Hanya evaluasi seperti biasanya.

Ceklek

Alinda membuka pintu ruang ADC. Nampaklah seluruh anggota ADC kecuali Satya, anak itu entah mengapa menjadi sangat sibuk melebihi artis ibu kota.

Zeline berjalan ke arah mesin pendingin dan mengambil sebotol pocari sweat lalu meminumnya. Sedangkan Alinda sudah duduk di tempatnya.

"Semuanya aman-aman aja yakan? Nggak ada yang aneh?" Rendy memulai percakapan.

"Amannn.. Bela kemaren pulang dengan selamat kok. Tadi pagi juga gue liat dia udah masuk gerbang," jawab Caksa.

"Ini sampai kapan mau gini terus? Kita udah ikutin dia selama hampir dua minggu, and nothing happen. Ya gue bersyukur dia nggak kenapa-napa, tapi apa iya kita selamanya bakal kaya gini?" tanya Harsya.

"Kita genapin aja 2 minggu, kalau emang nggak terjadi sesuatu. Kita stop sampai disitu. Gimana?" tanya Javan.

"Okelah." Janu, Alinda, Caksa dan Jeiden menyahut. Sedangkan Harsya, Rendy, dan Zeline hanya mengangguk.

"Di club membaca nggak ada sesuatu yang aneh kan?" tanya Janu kepada Zeline.

"Biasa aja, lagian mau ngarepin apa? Kita disana cuma baca buku doang, abis itu pulang," jawab Zeline jujur.

Cukup lama mereka saling mengobrol dan bercanda hingga jam menunjukkan hampir pukul 12 siang. Walaupun begitu, mereka tidak ada niatan untuk beranjak dari ruangan itu.

***

Satya menyenderkan punggungnya lelah. Ayolah, dia hanya anggota OSIS biasa, bukan anggota inti, tapi entah mengapa rasanya tugas yang dimilikinya tidak selesai-selesai. Dia jadi agak susah untuk berkumpul dengan anggota ADC.

Ingin mangkir, tapi ia tidak bisa meninggalkan tanggungjawabnya begitu saja. Apalagi menjadi anggota OSIS adalah pilihannya sendiri. Mau minta bantuan, tapi OSIS yang lain juga sama sibuknya seperti dirinya.

Ceklek

"Mau kemana Bang?" tanya Satya yang melihat Gibran hendak keluar dari ruang OSIS dengan beberapa map ditangannya.

"Mau ke ruang kepala sekolah. Ngasih laporan progres event ultah sekolah sama sekalian minta acc dana darurat," jawab Gibran kemudian berlalu meninggalkan ruang OSIS.

"Lo kalau mau ngaso dulu nggak papa Satya, ini tinggal ngurusin beberapa properti sama sponsor. Biar gue sama anak humas aja yang handle," ujar Savia selaku wakil Sekretaris OSIS yang masih sibuk menatap laptopnya.

(ADC) Antariksa's Detective Club 2.0 -Dear Diary Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang