Setelah berbuka dan sholat maghrib, keluarga pak RT alias Abi Hui, Junhyeon dan Gunwook lagi siap siap buat pergi tarawih di masjid kesayangan warga 02.
"Gunwook pake sarung, jangan pake celana," tegur Hui pas lihat anak bungsunya pake celana.
"Ga betah, Bii. Celana aja ya??" mohon Gunwook
"No Gunwook, sarung," tegas Hui.
Dengan langkah lesu Gunwook balik ke kamarnya buat ambil sarung, di kamar masih ada Junhyeon yang lagi pakai baju koko-disuruh Hui.
Junhyeon yang lihat adeknya balik masuk kamar langsung ngeledekin, tau dia kalau adeknya disuruh double sarung sama Abinya, "Yahahaha, disuruh double sarung yaa? Kan gua udah bilang, Abi ga bakal bolehin lu pake celana doang."
"Berisik ah, kan siapa tau boleh. Adek kan anak kesayangan Abi," sahut Gunwook sambil pakai sarung.
"Tch, anak kesayangan konon. Bye gua duluan,"
"EH TUNGGU, KAK!"
Gunwook lari-lari nyamperin Junhyeon masih dengan usahanya untuk memakai sarung yang dari tadi turun terus.
gubrak!
Junhyeon yang di depannya langsung nengok, dia lihat Gunwook jatuh dengan sarung yang nutupin setengah badannya.
"Eh, ah elu jalannya ga hati-hati. Jatuh kesandung, kan. Sini bangun bangun," Junhyeon bantuin Gunwook bangun dari jatuhnya.
Gunwook matanya udah berkaca-kaca, sakit jidatnya kena lantai kenceng. Hui nyamperin anak-anaknya di lantai atas pas denger suara hantaman keras banget.
"Eh Gunwook kenapa? Kok jidatnya sedikit memar?" tanya Hui khawatir.
Gunwook langsung lari terus meluk Hui keras habis itu nangis, "Eh eh kenapa?"
"Jatuh dia, Bi. Kesandung sarungnya, lari lari habisnya dia," jelas Junhyeon.
"Ya Allah, hati hati makanya, Nak. Sini di tiup," ujar Hui sambil ngelus ngelusin jidat Gunwook sayang. Kayak ngelusin barang antik, aaluuusss banget.
"Udah cup cup, ayo berangkat, nanti keburu adzan isya."
Mereka berangkat masih dengan Gunwook yang sesegukan sedikit dan gelendotin Hui. Junhyeon di samping Abinya cuma cekikikan kecil, kasian cuma lucu.
Pas di tikungan menuju masjid, keluarga Hui papasan sama keluarga baru yang baru pindah awal bulan kemarin. Junhyeon tau anak kedua sama anak terakhirnya karena kemarin waktu pertengahan bulan mereka dianter sama kakaknya daftar remaja masjid, tapi mereka belum dikenalin ke seluruh anggota sama Seunghwan.
"Eh, Assalamualaikum, Pak RT," Ayah dari keluarga itu ngucap salam.
"Waalaikumussalam, papasan ya kita, Pak," jawab Hui.
"Haha iya nih, Pak."
Bapak bapak itu lanjut ngobrol dengan istri keluarga baru tadi, sedikit depan dari anak anaknya. Di belakang anak-anaknya rada canggung, Gunwook sama Junhyeon enggak sih. Mereka malah main suit suitan yang kalah dijitak.
Nah anak dari keluarga tadi malah diem diem aja, mau ajak kenalan tapi malu.
"Ekhm, halo," si kakak sulung akhirnya memberanikan diri untuk nyapa duluan.
Junhyeon dan Gunwook yang lagi asik main nengok, "Eh iya, halo jugaa," dan nyapa balik mereka.
"Kenalan?" tawar si kakak tadi.
Mereka seneng, bisa nih nambah personil remaja masjid mereka, "Boleh, boleh! Kenalin ni aku Junhyeon dia adekku Gunwook. Badannya emang gede tapi jangan ketipu aslinya mah bayi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamonds Goes to Ramadhan [Boys Planet]
Historia Corta"BANG JIWOONG NGAPAIN KELUAR BOXERAN DOANG??" "Gerah, dek." - "Junhyeon bisa ga fokus tarawihnya?" "Maaf, Bi." - "Hayo pada ngapain," "Maaf, kak. Kita haus banget :(" Boys Planet edisi Ramadhan ada di sini!! Ayo kita intip gimana keseruan merek...