Ketahuan

450 94 35
                                    





Cuaca siang ini lagi terik banget. Yujin, Takuto, Ollie dan Jihoo yang baru pulang sekolah ngerasa capeeekk banget. Kok ga dijemput? Niat mereka emang mau pulang jalan, tapi ternyata idenya salah.

Yang nanya kenapa Jihoo bisa bareng mereka karena dari awal mereka emang satu sekolah ternyata, tapi ga saling kenal. Jihoo pindah ke Komplek Biara Planets karena beberapa alasan.

Ollie yang ngerasa dia udah ga kuat sama teriknya matahari nyuruh mereka neduh dulu di sebuah warung kecil di pinggir jalan.

"Panas banget anjir hari ini," keluh Ollie.

"Apaan hari ini, dari kemaren kemaren juga panas," sahut Yujin.

Ollie cuma manggut-manggut, panas kayak gini emang udah dari minggu kemarin. Kayak ga ada niatan untuk hujan satu hari aja.

"Jadi haus, deh," keluh Takuto.

"Bener. Tadi kita pake ngide jalan, sih. Huehuehue bunda jemput Jihoo (⁠〒⁠﹏⁠〒⁠)," keluh Jihoo juga. Jihoo sekarang lagi nyenderin kepalanya di bahu Takuto.

Yujin tiba tiba kepikiran sesuatu, Ini siang bolong, panas terik, lagi di warung, pas banget ga sih? iya pas untuk budi (⁠~⁠‾⁠▿⁠‾⁠)⁠~

"Mau budi ga?" celetuk Yujin, yang lain auto nengok ke Yujin.

"Gila lu, Jin!"

"Daripada dehidrasi?"

"Gaya lu dehidrasi, Jin."

"Emang lu ga mau, Ta?"

Takuto yang ditanyain begitu diem sesaat. Takuto haus, mana ini panas banget. Cocok banget buat minum es, eh.

Takuto yang sadar dari lamunan gajelasnya langsung mukul kepalanya pelan, "Sadar Takuto sadar, kamu bisa dimarahin kak Hiro."

"Gimana?"

"Gua takut ketahuan terus dimarahin Kak Hiro..,"  cicitnya.

Aduh, denger kata kak Hiro, Yujin jadi langsung keinget Jiwoong. Ollie langsung keinget Seunghwan, Jihoo juga langsung keinget Sungmin sama Yunseo. Bisa bisa digeprek mereka kalau ketahuan.

Tapi Yujin udah yakin buat budi, dia udah ga kuat. Bodo amat udah, masalah ketahuan belakangan. Yang penting hasrat dia untuk minum terpenuhi dulu.

"Ga bakal, yakin deh sama gue," ujar Yujin meyakinkan temen-temennya.

"Ketahuan lu gue cekek ya, Jin," seru Ollie.

"Iye elah, cekek aja ni," tunjuknya ke leher.

"Ikutan ga, Hoo?" tanyanya ke Jihoo.

Karena godaan setan udah memenuhi diri Jihoo maupun yang lain, tanpa pikir panjang dia ngangguk tanpa ragu.

"Sip. Pada mau apa?"

"Mau mizone!" seru Takuto, Yujin ngangguk.

"Gua apa ya, pocari aja deh."

"Jihoo mau cola dong."

"Oke."

Yujin ngedeket ke arah kulkas, "Ibu beli!"

"Beli apa?"

Yujin ngambil mizone 2, pocari 1, sama cola 1 terus nunjukin itu ke ibu ibunya, "Ini jadi berapa, Bu?"

Ibunya heran dikit, mikir 'Ni anak puasa apa ga?' cuma bodo amat. Urusan mereka dan yang penting mereka bayar, kalau ga bayar digaplok.

"Jadi delapan belas, dek," ujar ibunya. 

"Bentar ya, Bu. Ngasih ini ke temen saya dulu,"

Ibunya ngangguk, Yujin ngasih minumnya ke mereka bertiga terus malakin duitnya ke mereka satu-satu.

Diamonds Goes to Ramadhan [Boys Planet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang