Sore ini, anak anak remaja masjid minus Ollie, Yujin dan Takuto karena mereka bocil pengajian :D, lagi kumpul di gazebo depan warung Zihao. Mereka ga budi alias buka diam diam, kok. Udah jam 4 juga, sayang kan kalau budi?
Mereka berencana buat ngabuburit bareng
ber-14 plus tambah satu dengan Keita jadinya 15. Keita tuh sebenernya maunya sama Yedam aja kayak kebiasaan mereka di tahun lalu. Tapi, pas lagi di belokan pertigaan menuju rumah Yedam, di sana dia ketemu sama gerombolan para anak remaja masjid yang dia rasa rasa bukan mau ngabuburit tapi lebih mirip geng tawuran pake sepeda.flashback on!
Keita sore hari ini ada niatan untuk nyamperin Yedam buat dia ajak ngabuburit pakai sepeda kayak biasanya. Dia juga udah di jalan ke rumah Yedam sambil nyanyi-nyanyi liatin sekitar yang sedikit sejuk sore itu.
Tapi sayang, pikirannya untuk berdua sama Yedam aja sirna seketika pas Keita lihat anak anak remaja masjid yang dihitung sama Keita tuh keliatan kurang satu, iya, kurang Yedam.
"Hadeh, baru juga mau tenang." ujar Keita dengan sangat ketidak relaanya untuk ngabuburit bareng mereka.
Dan, beneran papasan.
"Eh, kak Ketia. Mau ke rumah Yedam juga, ya, Kak?" sapa Taerae.
Keita udah mencak-mencak dalam hati karena jelas Taerae bilang juga yang berarti mereka mau ke rumah Yedam juga, "Eh Taerae, iya nih. Kalian juga, ya?"
"Yoi, kak. Bareng aja yuk, kak!" saut Haruto dari belakang.
"Em, boleh deh. Sekalian, ya."
Akhirnya mereka ke rumah Yedam barengan pakai sepeda, persis kayak orang mau balap lomba sepeda. Mereka ga semua pakai sepeda masing-masing, ada yang dibonceng, kayak Hainan di bonceng Seungeon, Taerae dibonceng Junhyeon (dengan paksaan Junhyeon, aslinya Taerae udah sama Woojin) Woojin dibonceng Jeonghyeon, Haruto dibonceng Jingga, dan sisanya sendiri.
flashback off!
"Kita jadinya mau kemana, nih?" tanya Gyuvin, habis mereka udah hampir 15 menit di situ dan diem aja.
"Belum tau," sahut Hadian.
"Kocak," sahut Ricky tiba-tiba.
"Tiba-tiba kocak aja lu, Ky," ujar Matthew.
"Tiba-tiba kocak datang kepadaku~" dengan anehnya Junhyeon buat itu jadi nyanyian tak tentu.
Dan semua atensi langsung liatin Junhyeon, "Iya tau, aku tau aku ganteng tapi jangan ngeliatin gitu juga, dong. Malu nieh."
"Lah punya?" tiba tiba Hainan ngomong gini.
"Punya lah, enak aja,"
"Kirain ga punya."
Junhyeon cuma bisa senyum ke Hainan yang dibales senyum juga sama Hainan.
Zihao yang liat mereka dari warungnya pengen banget nyamperin cuma males. Dia masih asik dengerin lagu kesukaannya sambil joget tipis-tipis.
"Kata Ai mah mereka di situ sampe Maghrib."
Zihao geleng-geleng, dia tau kalau mereka sebenernya mau ngabuburit cuma ga nemu tempat yang pas dan sekarang salah satu dari mereka-Jingga-ngeluarin kartu Uno. Udah ini, ga bakal ngabuburit tapi malah main Uno.
Ganti agenda.
"Nah kan, kata Ai bener, asik bener lagi mereka."
Balik ke remaja masjid, mereka udah main sekitar 4 ronde dan ini mau lanjut lagi. Ga ada yang inget waktu sekalipun itu Seungeon.
"YAHAHAH KALAH LAGII!" seru Gyuvin pas lihat Gunwook kalah telak lagi sama dia.
"Gila, lu jago amat, pin," sahut Yedam.
"Iya lah, gue gitu. Ya gak, kak?" Gyuvin naik-turunin alisnya ke arah Matthew, dibales tatapan sengit sama Matthew.
"Hahahaha gua tau, nih. Lu pasti main berdua terus yang kalah pasti Matthew terus, kan?" tanya Keita.
Matthew dipojok udah males banget mukanya, pengen banget mukul Gyuvin dia tuh.
"Yoi, kak. Tapi sebenernya kita berempat sama Kak Jiwoong sama Yujin juga,"
"Wakakakak, dan dari 3 orang itu ga ada yang bisa ngalahin lu?"
"Hooh, cupu semua."
Plak!
Matthew akhirnya mukul Gyuvin karena udah kesel banget, ngeledek banget, Matthew sebel.
"Aw! Panas, Kak ಥ‿ಥ"
"Bodo amat,"
"Udah ayo lanjut, berantem mulu, Hai masih mau menangin, nih," seru Hainan.
"Ayo dah, sini gua rapihin," ujar Jingga terus dia ngambil semua kartunya.
"Berapa berapa tadi?"
"7,"
"Oke."
Jingga bagiin semuanya 7 7 pas dan mulai lagi. Sekarang udah ronde ke 7 btw.
"WOY HARUTO JANGAN LAHH!"
"GA, YAHAHAHA, GAPUNYA PLUS YAA??"
"SUMPAH, LU NGESELIN BANGET, RUTOO!"
-
"SEUNGEOOONN!"
"MAAFF, aku ga niat tapi niat, Nan,"
"AH MALESS. Nanti tarawih aku ga mau samping-sampingan sama kamu,"
-
"Eh, INI JAM BERAPA??"
"BENTAR LAGI MAGHRIB!"
"SUMPAH??"
"EH BALIK BALIK,"
"KEASIKAN MAIN NIHH!"
"SALAH JINGGA!"
"KOK GUE?? KAN GUE CUMA NGAJAK MAIN??"
"UDAH AYO BALIKK!"
Mereka langsung ngacir pulang pa tau jam udah menunjukan pukul 17.40.
Zihao dari warungnya cuma bisa geleng-geleng, dugaannya bener, mereka di gazebo bakal sampai Maghrib dan ga bakal jadi ngabuburit.
"Bener kan kata Ai, ck ck."
halo, haii!
maaf telat dari jam seharusnya 😔😔
semangat semua di hari selasa yang sedikit mendung ini. yang ujian semangat ya, yang ga ujian juga semangat, pokonya semangat semua!
alavyu ( ◜‿◝ )♡
- sho ✯
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamonds Goes to Ramadhan [Boys Planet]
Kısa Hikaye"BANG JIWOONG NGAPAIN KELUAR BOXERAN DOANG??" "Gerah, dek." - "Junhyeon bisa ga fokus tarawihnya?" "Maaf, Bi." - "Hayo pada ngapain," "Maaf, kak. Kita haus banget :(" Boys Planet edisi Ramadhan ada di sini!! Ayo kita intip gimana keseruan merek...