Persiapan lebaran

323 48 57
                                    




Hari ini hari terakhir puasa, semua warga RT 02 lagi hectic banget nyiapin keperluan buat lebaran besok. Apalagi para anak-anak muda yang sekarang lagi pada disuruh ngambil daun kelapa muda buat dijadiin ketupat di kebun milik Pak RT alias Hui.

Hui ini bisa dibilang RT yang bener-bener baik sama warganya. Sebetulnya karena emang sedari kecil kampung ini tuh udah jadi tempat pulang Hui. Terus dulu dia punya nazar kalau jadi ketua RT bakal jadi pemimpin yang baik dan selalu berbagi. Terwujud deh sekarang.

Jiwoong, Muti, Seunghwan, Sungmin, Jeonghyeon dan Junghyun kebagian buat ngambil daun kelapa sama kelapa muda pagi itu. Ngambil pagi karena buat ketupat tidak cepet, apalagi kalau digangguin sama bokem-bokem.

"Udah belum, Bang?!" teriak Jeonghyeon ke Jiwoong di atas.

"NTAR, SUSAH INI," teriak Jiwoong balik.

Dari sekian banyak orang dia yang kebagian manjat gara gara kalah hompimpa. Hompimpa aja kalah, apalagi dapetin hati doi, EAAAKKK. skip.

Jiwoong narik-narik daun kelapanya, susah bener sesusah dapetin atensi doi, EEAAAKK. skip.

Karena Jiwoong naik tadi kelupaan bawa arit atau golok, jadi dia minta tolong Sungmin buat naik ngasih dia arit.

"SUNGMIN!" panggil Jiwoong ke Sungmin yang lagi metik pepaya.

"APA BANG??" sahutnya.

"BAWA NAIK ARIT BISA GA?!"

"SUNGMIN GABISA MANJAT BANG, COBA YANG LAIN!"

Jiwoong menghela napas lelah, "Ya Allah, berapa lama gua harus dalam posisi begini, ngangkang, kagak ada dudukan, pantat gua kram," Jiwoong misuh misuh karena dia udah lelah banget.

Kalau bisa menjatuhkan diri tanpa luka dan ada cedera lain, kayaknya Jiwoong udah terjun bebas deh terus tidur saking pegelnya.

"Nih arit,"

"ANJING! EH ASTAGHFIRULLAH!"

Muti tiba tiba udah ada di bawah Jiwoong sambil ngasih arit, Jiwoong yang tadi lagi meluk pohon sambil nyenderin kepalanya kan kaget.

"Tiba-tiba banget lu ah, kaget gua. Untung ga jatoh," cerocos Jiwoong terus langsung ngambil aritnya dari Muti.

"Maap ya, Bang."

Muti langsung turun sedikit terus langsung loncat dari pohon, padahal dia masih di tengah tengah pohon.

"BUSET, BANG. GA SAKIT?!?!" teriak Junghyun panik.

"Santai, ini belum seberapa." Muti nepuk nepuk kakinya terus langsung jalan ke Seunghwan yang lagi nyabut singkong.

"Anak silat emang beda ya, Jung," ujar Jeonghyeon.

Junghyun ngangguk-ngangguk, "Hooh."

Tiba-tiba Junghyun noleh ke Jeonghyeon, "Tugas kita ngapain sebenernya?" tanyanya.

"Bantuin Bang Jiwoong," jawab Jeonghyeon.

"Terus kenapa ga bantuin?"

"Emang daunnya udah ke ambil?"

Junghyun noleh ke atas pohon yang ada Jiwoong yang lagi ngambil daun kelapanya terus ngegeleng, "Belum,"

"Yaudah tungguin."

Jeonghyeon duduk santai di bawah pohon sawo yang rindang sambil kipas-kipas pake daun pisang, Junghyun terus ikutan duduk di samping Jiwoong.

"Nyender, ya," Junghyun naruh kepalanya di bahu Jeonghyeon dan ngikut ngadem dari kipas daun pisang Jeonghyeon.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 25, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Diamonds Goes to Ramadhan [Boys Planet]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang