Relasi Rasa 3

2.8K 159 6
                                    

السلام عليكم

•••

Hari ini Gus Haqi diminta oleh Ustadzah Kiki untuk menggantikan acara mengajar para santriwati, beliau berhalangan masuk dikarenakan ibunya yang tengah sakit hingga beliau memutuskan untuk izin pulang.

Dengan lapang dada Gus Haqi menerima amanah dari Ustadzah Kiki, dengan mengenakan baju berwarna maroon di lengkapi dengan sarung berwarna hitam tak lupa pula peci yang sudah nangkring diatas kepalanya itu.

Penampilan nya kini membuat para kaum hawa terpesona melihatnya, bagaimana tidak terpesona? Lihat saja rupanya yang nyaris sempurna, dengan mata tajamnya serta senyum manis yang jarang ia perlihatkan, disandingkan dengan hidung ala Arab, serta lesung pipi yang indah menghiasi pipi mulusnya.

Dengan langkah demi langkah Gus Haqi menyusuri koridor yang akan terhubung pada kelas pagi ini, kelas ini hanya berlangsung sebentar, kelas ini di adakan seusai solat Dhuha dihari Ahad.

sampai kelas semua santriwati langsung duduk ditempatnya masing-masing, kelas pagi ini berjumlah 8 kelas dan diampu oleh masing-masing pengajar. Empat kelas untuk santriwan dan empat kelas lagi untuk santriwati.

Dikarenakan ustadzah Kiki mimintanya untuk menggantikan beliau, berakhir lah Gus Haqi mengajar di kelas santriwati. Namun tak ayal Gus Haqi merasa senang karena ini kali pertamanya ia mengajar di pondok pesantren milik abah nya sendiri.

Selama ini ia tidak tinggal di pondok pesantren melainkan ia sedang menempuh pendidikan di Kairo Mesir, setelah lulus Gus Haqi memutuskan untuk pulang ke tanah air dan melanjutkan pekerjaannya menjadi Dosen muda di universitas yang terkenal di kotanya.

Selain menjadi Dosen, Gus Haqi juga telah mempunyai sebuah restoran yang telah bercabang di tanah air, berkat Allah dan kegigihannya itu ia mampu memiliki itu semua tak lupa pula berkat doa orang tua yang selalu mendoakannya.

"Assalamualaikum," salam Gus Haqi saat memasuki kelas.

"Waalaikumsalam, Gus." Jawab para santriwati bersamaan.

"Mungkin sudah banyak yang tau tentang nama saya, tapi izinkan saya mengenalkan diri saya kembali kepada kalian semua, perkenalan nama saya Baihaqi Albara Kabir. Disini saya diminta oleh Ustadzah Kiki untuk menggantikan beliau mengajar di kelas ini. Mohon kerja samanya. Ada yang perlu di tanyakan?" Ucap Gus Haqi memperkenalkan dirinya.

"Afwan, saya Gus," ucap salah satu santriwati yang duduk di pinggir jendela.

"Silahkan," jawab Gus Haqi dengan menganggukkan kepalanya tanpa mau menatap sang lawan bicara. Ia pun sedari tadi hanya menatap lurus dan menundukkan pandangan karena dihadapannya ini santriwati bukan santriwan.

"Umur Gus nya berapa?" Tanya santriwati tersebut.

"Umur tidak ada yang tau, tapi sekarang umur saya 22 tahun," seru Gus Haqi membuat kekehan para santriwati.

"Ada lagi yang mau bertanya?"

"Jodohnya bakal sama Ning ya Gus?" Celetuk salah satu santriwati.

"Ya iyalah sama Ning, kamu kalau suka sama Gus ingat disana ada Ning, kalau kamu suka sama ustadz ingat juga disana ada ustdzah, sadar diri aja udah." Seru santriwati yang duduk di bagian pojok kelas.

"Wallahu alam hanya Allah yang tau, menyukai orang itu wajar tapi jangan pernah menaruh harapan kepada selain Allah, jangan jatuhkan hati pada seseorang yang belum halal bagimu, Allah tidak pernah mengecewakan mu, kamu sendiri yang kecewa oleh harapan dan anganmu. Ingatlah jika kamu berserah diri kepada Allah maka kamu tidak akan kecewa."

"Gus saya mau nanya, Allah itu risih atau bosen ngga sih sama hambanya yang apa-apa ngeluh?banyak minta tapi ibadahnya jarang bahkan datang hanya seperlunya saja?" Tanya santriwati tersebut.

Gus Haqi tersenyum tipis, "Masya Allah, tau nggak kalian romantis dan sayangnya Allah sama kita? Walaupun kita datang kepada-Nya hanya perlunya saja, hanya ketika sedang kecewa, ketika ada masalah, ketika sedih dan ketika pengen sesuatu itu Allah masih denger doa kita. Allah masih cinta dan sayang sama kita, walaupun ibadah kita itu jarang, datang seperlunya saja sama Allah! Kalian tau nggak, Allah itu seneng banget kalau tau hambanya itu banyak minta sama Dia, Allah itu seneng banget kalau hambanya itu datang mengeluh kepada Dia. Terkadang kita mikir itu gini, karena kita saking banyak dosanya, saking melanggar perintah-perintah yang dilarang oleh Allah, saking banyak maksiat yang kita lakukan, ketika kita mau meminta mengadah tangan kita kepada Allah, itu kan kita malu? Iya kan? tapi tau nggak kalian, Allah tuh kalau kita nggak minta sama Dia, nggak ngeluh sama Dia, nggak curhat sama Dia, nggak berharap sama Dia itu malah buat Allah ngga suka loh, jadi jangan pernah berpikir untuk tidak meminta lagi sama Allah karena dosa yang kita perbuat ya, berdoalah! Doa itu ibadah, mintalah Ridha-Nya. Sebab jika Dia telah Ridha padamu dicukupkan dirimu, diberi mau mu walaupun apa yang kita minta itu tampak mustahil."

"Kalian solat kan?" Tanya Gus Haqi pada seluruh santriwati.

"Solat Gus,"

"Ketika solat kalian memohon kepada Allah solusi? Atau hanya cuma menjalankan solat hanya setelah salam lalu selesai?" Ucap Gus Haqi sekarang menatap sekilas menatap para santriwati yang saling pandang.

"Padahal Allah sudah menunggu, lalu Allah bilang 'hambaku kamu itu punya masalah apa', begitu selesai solat lalu kita punya masalah kita mohon sama Allah maka tuntas masalahmu itu. Jadi jangan anggap sholat hanya formalitas saja, berdoalah dan berdzikir lah kepada Allah, Insya Allah Allah akan mengabulkannya."

"Paham?" Tanya Gus Haqi mengulas senyum tipis dan hanya orang tertentu yang dapat melihat bahwa Gus Haqi tengah tersenyum.

"Paham Gus,"

"Ada satu nih amalan yang bikin salting, kalian yang setiap mau tidur pasti selalu baca ayat kursi, lalu malaikat Izrail datang sambil bilang 'cantiknya aku lagi tidur, jangankan jagain kamu, jagain hati kamu aja aku mau," ucap Gus Haqi membuat para santriwati heboh karena tidak bisa menahan rasa saltingnya.

"Ya Allah bikin salting. Tapi kalau saya suka sama malaikat entar gimana ceritanya ya?" Ucap salah satu santriwati yang duduk bagian depan.

"Ceritanya bakal langsung dijemput deh," ucap teman sebangkunya diiringi oleh tawa satu kelas, Gus Haqi hanya tersenyum tak berniat tertawa.

"Ada lagi nih, kalau di ajak pacaran jangan mau
emangnya mau pas lagi sayang-sayangnya malaikat maut datang sambil bilang, 'kamu ini udah aku tungguin dari dulu bukannya setia malah selingkuh, udah pulang aja ya. Bandel kamu soalnya,"

"YA ALLAH INI MAH SALTING BERCAMPUR TAKUT,"  pekik santriwati yang sama-sama duduk didepan. Disusul oleh jeritan santriwati yang lain.

Gus Haqi mampu terkekeh sebentar melihat kelakuan para santriwati yang ia kira cukup menghibur, "Sudah dulu ya, sekian dari saya. Jangan lupa tugas menghafal surat Yasin nya di lakukan nanti bisa setor ke Ustadzah Kiki setelah kembali dari urusannya, dan semangat untuk mengikuti kerja bakti membersihkan pondok pesantren. Assalamualaikum," pamit Gus Haqi lalu beranjak pergi meninggalkan kelas lalu disambut jawaban salam dari semua santriwati.


🧕👳

Wassalamu'alaikum


Mohon dibenarkan jika ada yang salah ya teman-teman, karena saya juga masih belajar •ᴗ•

Tbc...

RELASI RASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang