Relasi Rasa 11

1.5K 95 3
                                    

السلام عليكم

•••

Di dalam mobil hanya tercipta keheningan sampai mobil itu masuk ke pekarangan kampus pun hanya ada keheningan yang melanda.

Saat mobil telah terparkir, Alma dan Ustdzah Liana segera melepaskan sealbeth yang dikenakannya, sebelum pergi menuju kelas mereka mengucapkan terima kasih terlebih dahulu pada Gus Haqi.

"Eum- Gus terima kasih atas tumpangannya, maaf merepotkan Gusnya," ucap Ustdzah Liana sungkan.

"Saya tidak merasa direpotkan Ustdzah," Jawab Gus Haqi sembari tersenyum sangat tipis dengan posisi duduk yang masih menghadap ke arah depan tanpa mau menoleh keberadaan mereka yang berada di belakang.

"Kalau begitu kami permisi ya Gus, assalamualaikum." Pamitnya di akhiri salam pada akhir percakapan.

Gus Haqi hanya membalas nya dengan anggukan pelan serta menjawab salam di dalam hati, Ustdzah Liana dan Alma pun turun dari mobil Gus Haqi dan langsung bergegas menuju kelas.

🧕👳

Gus Haqi memutuskan untuk solat Dhuha terlebih dahulu karena masih ada sisa waktu lima belas menit sebelum ia mengajar.

Ia lantas berjalan ke arah tempat berwudhu, sebelum itu Gus Haqimengeluarkan sandal khas laki-laki yang dibawanya dari dalam tas, selesai berwudhu Gus Haqi membuka tas yang di bawanya lalu ia mengeluarkan peci.

Lantas setelah itu ia langsung menunaikan solat Dhuha dua rakaat, sehabis solat Gus Haqi tidak langsung bergegas pergi ia kembali membuka tasnya lalu mengeluarkan mushaf Al-Qur'an yang dibawanya.

Dengan fasih ia melantunkan ayat suci Al-Quran tak sadar suara merdu lantunan itu sampai pada orang yang sedang berdzikir di bilik area wanita.

Suara lantunan merdu Gus Haqi mampu membuat orang yang berada di bilik itu terpaku, semula matanya terpejam kini terbuka lebar karena mendengar lantunan ayat suci yang di baca oleh Gus Haqi.

Perlahan orang itu mendekat ke arah tirai pembatas antara area pria dan wanita, ia mendekatkan telinganya mencoba meresapi ayat demi ayat, yah ia sangat menyukai suara itu tak sadar bibir mungilnya itu menyunggingkan senyum manis.

Ia sangat-sangat familiar dengan suara itu sampai ia hilang fokus kala berdzikir dan malah ikut hanyut dalam lantunan merdu itu.

Beberapa menit kemudian sudah tidak terdengar lagi suara itu hingga akhirnya Ustdzah Liana memutuskan untuk melipat mukenahnya cepat, tersisa lima menit lagi sebelum kelas di mulai.

Orang yang tak sengaja mendengar Gus Haqi mengaji itu adalah Ustdzah Liana, Ustdzah Liana memang menyempatkan solat Dhuha sebelum masuk ke kelas.

Setelah melipat mukena lantas ia bercermin pada cermin yang sudah tersedia membenarkan jilbabnya, merasa sudah rapi Ustdzah Liana pun segera keluar mushola.

Saat ingin memakai sandal jepit yang di pinjamnya tali di sendal itu malah terlepas, Ustdzah Liana menghela napas panjang.

Bagiamana sekarang, masa iya dirinya harus menyeker mana kelasnya jauh, belum juga pasti ia akan dimarahi ibu kantin karena sendal yang dipinjam Ustdzah Liana copot.

Namun tiba-tiba ada sebuah tangan yang terulur tepat di depan wajahnya dengan sendal ala pria yang ditengteng manis.

Ustdzah Liana yang bingung sontak membalikan badannya dan terkejut mendapati Gus Haqi yang entah menatap dirinya atau menatap lurus guna menghindari kontak mata.

RELASI RASA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang