02

305 82 48
                                    

Keesokan harinya keluarga Afifah datang ke rumah Adam untuk mengucapkan selamat atas kelulusan Ziski

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Keesokan harinya keluarga Afifah datang ke rumah Adam untuk mengucapkan selamat atas kelulusan Ziski.

"Mas, keluarga kak Fifah ada dibawah," panggil Fatimah di depan pintu kamar Ziski.

"Iya, Mas siap-siap dulu," saut Ziski.

"Oke kalau gitu aku turun ya."

"Iya," jawab Ziski.

"Mana mas mu?" tanya Yumna.

"Siap-siap dulu katanya Uma," jawab Fatimah.

"Udah gede ya Fatimah," ujar Fara merupakan Bunda dari Afifah.

"Iya Bun," jawab Fatimah.

"Nak Fifah gimana kuliahnya?" tanya Yumna.

"Bulan ini lulus Uma," jawab Afifah.

"Pak kyai mana Kak?" tanya Fara pada Yumna.

"Dia pergi ngisi pengajian, suami kamu mana si Rasyid?"

"Lagi ngajar di Madrasah Kak," jawab Fara.

"Afifah habis lulus mau kemana? Cari kerja atau apa?" tanya Yumna.

Afifah tersenyum kemudian menjawab, "Fifah nikah Uma."

Bruk

Suara buku itu berhasil mencuri perhatian, ternyata itu buku Ziski, ia sedang berdiri di anak tangga paling bawah.

"Eh nak Ziski, kok berdiri aja," sapa Fara.

"Gapapa Mas?" tanya Yumna.

"Gapapa Uma," jawab Ziski dan mengambil bukunya yang jatuh dari tangannya.

"Selamat ya atas kelulusan nya," ujar Fara.

"Iya Bunda," jawab Ziski dan menyalami Fara dan melipat tangan pada Afifah

"Nikah sama siapa?" tanya Yumna.

"Namanya Farhan, Farhan Putra Assidiq Uma," jawab Afifah.

"Dia udah melamar kamu?" tanya Yumna.

"Udah Uma dan kita bakal nikah seminggu setelah Fifah wisuda, alhamdulillah juga dia mempunyai gelar gus juga," jawab Afifah.

"Iya Kak, Alhamdulillah tidak harus pacaran kita bisa dapat jodoh. Fara sempat syok karena tiba-tiba si Farhan ini datang dengan keluarga nya buat melamar Afifah," sambung Fara.

"Emmm, Uma, Bunda, Ziski mau keliling pondok ya, Assalamu'alaikum," pamit Ziski dan pergi.

"Wa'alaikumussalam," jawab semua orang serentak.

"Ziski lebih pendiam ya sekarang," ujar Afifah.

"Iya, itu berarti dia menghormati kamu, semakin tinggi ilmu seorang lelaki maka dia tidak akan berkomunikasi dengan perempuan yang bukan mahramnya kecuali ada keperluan penting," jelas Fara. "Bener kan Kak?" tanya Fara pada Yumna.

Suci untuk Ziski (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang