14

165 11 3
                                    

"Mas, sampai kapan kita disini?" tanya Suci yang sedang duduk di sofa sambil melihat kearah Ziski yang rebahan di kasur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mas, sampai kapan kita disini?" tanya Suci yang sedang duduk di sofa sambil melihat kearah Ziski yang rebahan di kasur. Karena mengingat sudah tiga hari mereka berada di Bandung.

"Kamu bosan?" tanya Ziski.

"Hemmm."

"Kek nya jam-jam bosan Suci ini pagi menjelang siang ya," ujar Ziski sambil melihat jam yang sedang menunjukkan pukul 09:10.

"Eeeh. Baru tiga harian kita disini, udah hafal aja,"

"Mau pulang nih? Atau mau ke suatu tempat?"

"Pulang aja deh."

"Ada syaratnya," Nyengir Ziski.

"Apa?" heran Suci.

"Jadi, dikarenakan aku suami kamu, aku ingin melihat kamu ngak pake hijab," ucap Ziski sambil senyum-senyum.

Suci terdiam sejenak, ini tidak sekali atau dua kali Ziski meminta tapi berkali-kali. Rasa tidak enak pada diri Suci mulai terasa dan rasa berdosa.

"Hmmmm. Yaudah boleh deh." Suci melepaskan hijab nya pertama kali di depan sang suami.

Ziski berdecak kagum melihat Suci yang keliatan lebih cantik, Ziski seperti melihat dua orang yang berbeda. Terlihat rambut Suci diikat seperti ekor kuda, rambut keliatan lembut, hitam, lebat, dan juga sedikit ikal.

"MasyaAllah," kagum Ziski.

"Mas lebay."

"Bukan lebay, tapi emang kenyataan nya."

"Udah? Aku tutup lagi ya," ucap Suci dan memakaikan kerudung ke kepala nya kembali.

"Eeeh, tunggu." Ziski pun melangkah ke arah Suci dan mengambil kerudung milik Suci. "Gini aja, cantik."

Suci hanya pasrah dan menuruti keinginan suaminya itu.

"Tanggal berapa sekarang Mas?" tanya Suci

"Berapa ya, bentar." Ziski mengambil ponsel nya yang terletak di atas kasur.
"Tanggal 14 Juni," lanjutnya.

"Huffft, masih lama."

"Apanya?"

"Masuk ponpes."

"Iya, masih lama. Hmmm, Mas pengen buka usaha," ungkap Ziski yang duduk di atas kasur.

"Usaha apa?"

"Sini dulu!"

Suci pun melangkah kan kaki nya menuju kasur dan duduk berhadapan dengan Ziski.

"Bukan usaha juga sih, tapi gimana ya," bingung Ziski.

"Apa Mas? Aku ngak paham."

"Mas kan lulus jurusan farmasi. Nah, menurut kamu, Mas melamar pekerjaan aja atau buka usaha sendiri?"

Suci untuk Ziski (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang