Hari yang di nantikan telah tiba, hari resepsi Suci dan Ziski. Tamu undangan yang datang kebanyakan tamu Yumna dan Fitri.Acara di mulai dari jam 08:00, sekarang jam sudah menunjukkan pukul 09:30. Semua berjalan dengan lancar sampai saat ini.
"Cing, lihat!" ujar Ziski menunjuk pada segerombolan orang.
Suci melihat apa yang di tunjuk Ziski kemudian mengernyitkan dahi. "Siapa Mas? Teman kantor?"
Ziski menganggukkan kepala. "Iya, teman Mas cuma beberapa aja."
"Aduuh, susah kalau ngomongin tentang teman sama Mas."
"Selamat Ki, semoga jadi keluarga sakinah mawadah wahnular," ucap Fahri.
Orang-orang yang mendengar perkataan Fahri tertawa geli dan saling tatap-tatapan. Mereka tersenyum kemudian serentak mengatakan, "Aamiin."
"Yaudah, semuanya jangan lupa menikmati hidangan yang ada disini ya. Jangan sungkan," kata Ziski pada teman-teman kantor.
Di sebuah meja terdapat dua gadis, yang satu menikmati makanan dan yang lain hanya menatap makanan yang ada di depannya. Mereka adalah Gita dan Amel.
"Kenapa ngak di makan?" tanya Amel.
"Pake nanya lagi," ucap Gita kesal.
"Yaa biasakan, kalau bertanya."
"Lo bayangin, gua makan di pernikahan cowo yang gua suka. Sakit banget cok."
"Mau gimana lagi, udah takdirnya begitu." Amel dengan santai menyantap makanan.
"Gua tau, gua bukan tandingan istri pak Ziski. Tapi ini pertama kalinya gua jatuh cinta setelah sekian lama. Gua tau ini jahat, tapi jika pak Ziski mau jadiin gua istri keduanya gua ikhlas," batin Gita.
••••
Ziski melihat sang istri langsung berbaring usai acara resepsi hari ini. "Cape ya Cing?"
"Cape dikit, tamu umi banyak banget...Subhanallah."
Ziski hanya terkekeh melihat keluhan istri. "Iya, begitu lah ibu-ibu. Mungkin pas anak kita nikah, tamu kamu juga banyak."
"Siapa yang mandi dulu? Mas atau kamu?" Ziski mengambil handuk di belakang pintu dan menoleh ke arah Suci sambil menampilkan senyum smirk.
"Apa?" Suci menganggakat satu alis.
"Hmmm, mandi bareng?"
"Aduh, aku sepertinya dingin. Mau panasin air buat mandi dulu. Dadah Mas." Ia langsung berlari ke dapur agar hilang dari pandangan Ziski.
"Ya Allah...apalah istriku apalah," ucapnya sambil geleng-geleng kepala.
Sementara Suci di dapur mengambil panci dan sesekali melihat ke pintu kamar. "Aduh, mas Ziski ngikutin ngak ya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Suci untuk Ziski (Revisi)
Teen FictionSebelum baca follow dulu, jangan lupa vote ya😁🙌 Muhammad Ziski Al-fatih adalah anak seorang khyai, khyai yang disegani, khyai yang mempunyai pesantren. Ziski di sekolahkan oleh abah nya di Madrasah Ibtidaiyah pada umur 5 tahun karena pada umur seg...