04

258 81 30
                                    

Tiga bulan kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga bulan kemudian....

"Ustadz tunggu!!" pnggil Jino.

Ziski pun menoleh kebelakang dan terlihat Jino berlari mengejar nya. "Ada apa Jino?" tanya Ziski.

"Saya mau nanya, apa bener ada ustadzah baru?" tanya Jino.

"Ustadzah baru?" bingung Ziski.

"Iya, udah kesebar kemana-mana."

"Ustadz juga ngak tau No," jawab Ziski.

"Yah, kirain ustadz tau," saut Jino kecewa.

"Kok kamu kecewa banget?" tanya Ziski.

"Ustadzah itu cantik, mungkin seumuran dengan ustadz," jawab Jino.

"Hmm, karena itu toh."

"Iya ustadz."

"Udah, itu aja?" tanya Ziski.

"Udah ustadz, kalau gitu saya pergi dulu, assalamu'alaikum," pamit Jino.

"Wa'alaikumussalam, ada-ada aja," ujar Ziski menggeleng kan kepala nya.  Ziski pun melanjutkan perjalanan nya menuju ruang guru.

"Kebetulan gus Ziski sampai," ujar kepala sekolah.

"Ada apa pak?" Tanya Ziski.

"Baik semua guru silahkan berkumpul!!" kata kepala sekolah. Semua guru pun berkumpul, "maaf mengganggu waktu Ustadz dan Ustadzah kita kedatangan Ustadzah baru tamatan dari Universitas Syarif Hidayatullah," lanjutnya. Semua orang pun tepuk tangan. "Saya tadi di panggil pak kyai untuk bisa membimbing ustadzah muda kita dengan sangat baik," jelas pak kepala sekolah.

"InsyaAllah, kami akan membimbing mu nak," ujar seorang ustadzah paruh baya.

"Syukron ustadzah," saut ustadzah muda ini.

"Silahkan perkenalkan nama nya," pak kepala sekolah mempersilahkan.

"Syukron pak, perkenalkan nama saya Suci Shafia Putri Ramadhani, panggil saja saya Suci dan saya disini akan ngajar Fikih umum," jelas Suci.

"Semoga betah ya disini,"  ujar seorang ustadzah.

"Iya Ustadzah," saut Suci.

"Kek pernah liat, tapi dimana?" gumam Ziski.

"Hmm, naksir ustadzah Suci ya?" Tegur Ustadz Ahmad menyenggol bahu Ziski

"Astaghfirullah Ustadz, ngak kok," kaget Ziski.

"Kalau gitu sekian dulu, Syukron telah meluangkan waktu nya," kata pak kepala sekolah dan pergi ke ruangannya.

"Ustadzah Suci," panggil Ustadzah Meri  merupakan waka kurikulum.

"Iya ustadzah?" tanya Suci.

"Ini tempat duduk kamu ya!" ujar Melvi menunjukkan tempat duduk Suci.

"Syukron ustadzah," ujar Suci.

Suci untuk Ziski (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang