26

30 1 0
                                    

Inah dan Suci menyusuri jalan komplek untuk mencari betagor yang sangat di inginkan Suci

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Inah dan Suci menyusuri jalan komplek untuk mencari betagor yang sangat di inginkan Suci. Inah memperhatikan gerakan Suci dengan detail sehingga membuat ia tidak enakan.

"Bii, nggak gitu juga kali Bii. Udah kayak tahana aja aku nih," kekeh Suci.

"Maaf Buk, Bibi khawatir takut nanti kenapa-napa."

"Percaya sama Allah Bi, jika hati kita meyakini kita akan baik-baik saja. Insyaallah, nggak akan terjadi apa-apa," ucap Suci meyakinkan.

"Iya Buk, maafin Bibi," sesal Inah.

"Nggk usah minta maaf Bi, kan Bibi khawatir. Harusnya aku yang minta terimakasih."

"Masyaallah, ustajah Suci," sapa perempuan paruh baya.

Suci tersenyum simpul, "Eh, Teh Yuni. Beli apa itu Teh?"

"Biasa Jah, belanjaan dapur. Udah masuk berapa bulan itu Jah? Delapan atau sembilan?"

"Delapan Teh."

"Wahh, bentar lagi kamu akan liat dunia," ujar Yuni pada perut Suci.

"Hahahaha, insyaallah Teh."

"Pasti geulis kayak bunda nya ini. Kalau laki-laki pasti kasep kayak ayah nya"

"Masyaallah, Teteh bisa aja."

"Yaudah, Teteh pergi dulu. Nanti orang dirumah nggak makan. Hahaha."

"Iya Teh, hati-hati."

"Assalamualaikum Jah, Bi."

"Wa'alaikumussalam," jawab Inah dan Suci serentak.

Setelah Yuni pergi, mereka melanjutkan perjalanan mencari betagor yang Suci mau. Tidak berselang lama, suara getaran datang dari arah saku Inah. Ia melihat kearah Suci seakan meminta izin untuk mengangkat telfon.

"Dari siapa Bi?"

"Dari bapak, Buk."

"Yaudah, kalau dia nanyain aku. Bilang, aku sibuk ya Bii."

"Hahaha, iya Buk. Siaap."

Beberapa detik kemudian ketika Inah sudah mulai menelfon, Suci melihat orang jualan eskrim yang membuat ia tergiur untuk membeli.

"Bibi, aku ke seberang dulu ya. Beli eskrim."

Setelah mengatakan itu, Suci langsung berjalan. Sebelum itu ia melihat kanan kiri dulu untuk memastikan kendaraan sudah sepi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 17 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Suci untuk Ziski (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang