La Luna

26 17 2
                                    

Lay menggantung Jas nya pada kursi kerjanya , dia memandang adiknya yang sedari tadi memperhatikan ruangan nya , yang bernuansa penuh dengan warna Cokelat – Retro , dengan beberapa gantungan dan lukisan lukisan Abstrak .
Melihat Nana yang sudah tumbuh besar, begitu anggun dan manis .

"Bagaimana pernikahanmu dengan Yoongi?"
Lay membuka obrolan dan membuyarkan pandangan Nana.

"Baik"
singkat Nana.

"Lalu, siapa yang melukaimu? Aku dengar sendiri ada yang berusaha melukai mu dengan cara mencekik . Tidak mungkin orang asing yang tiba tiba melihat dan menyerang, bukan? Aku berada di Hotel yang sama denganmu saat itu—"
Lay terus menatap adiknya yang masih menghindari kontak mata dengannya, dengan duduk di tepian mejanya— mengambang, kedua tangannya ia silangkan ke dada.

"Aku tidak tahu"

"Kau tidak tahu? Sungguh? Akan aku cari tahu sendiri— "
Kata Lay dengan nada bicara yang seolah tengah mengancam .

"Apa yang akan Kakak lakukan?"
kini Nana penasaran, dan membelokkan pandangannya menuju Lay .

"Kau bilang kau tidak tahu, jadi untuk apa kau penasaran apa yang akan aku lakukan?"

"Tt—tta–ttapi"

Lay menghampiri Nana , jarak antar keduanya hanya sejengkal, tangan Lay meraih dagu Nana dan mendongakkannya ke arah dirinya.

"Berbohong?"
Terlihat jelas wajah Lay yang dingin tengah menginterupsi Nana .
Dan kini , dengan jelas, Lay bisa melihat goresan bekas kuku Yoomi dulu masih melingkar pada pipi Nana.

"Zhè shì shénme?!!"
(Apa ini?!)
Dengan Aksen mandarinnya, Lay masih memegang wajah Nana .
Namun yang didapat , Nana tidak menjawab satupun pertanyaan darinya.

"Siapa yang melukaimu, ZHUI NANA!!!"

"Nǐ méi zài tīng wǒ shuō huà?!!!!!"
(Kamu tidak mendengarkan saya berbicara ??).

Suara Lay begitu melengking dan menggema di ruangan itu, membuat Nana sedikit meloncat kecil , suara Lay membuat Nana takut dan baru pertama kali melihat Lay membentaknya sekencang ini.

"ZHUI NANA!!"

"Apa Yoongi melukaimu?!"
perlahan, suara Lay sedikit merendah agar Nana menjawab dirinya.

"Bukan ge ge"
ucap Nana pelan.

"Jadi?!"

"Park Yoomi"

"Wanita itu lagi? Yang dulu pernah mengganggumu dengan membuat berita berita palsu?—"

Nana mengangguk.

"Apa dia masih berharap dengan Yoongi?"
"Nana, dengarkan aku– Jika sekali lagi aku mendengar berita tentangmu seperti ini, aku akan menghabisi Yoongi juga. Kau paham? Katakan pada suamimu agar mencari keberadaan wanita itu atau aku sendiri yang akan turun tangan"

Ucap Lay, seperti seorang Ayah yang tengah memarahi anak gadisnya . Tatapannya masih berangsur dingin dan tajam kepada Nana.

"Apa yang akan kakak lakukan?"

"Apa kakak akan membunuhnya?"

"Membalas perbuatannya karena telah melukai dirimu"

"ummmm"

"Ada apa?"

Kini pandangan Lay tertuju pada Nana yang tengah mengerang kesakitan, melihat kedua tangan Nana memegangi bagian perutnya .

"Apa kau lapar?"
"Kau belum makan?"
"Ada apa?"
tanya Lay penuh kekhawatiran.

"Perutku sakit"
"Ahhh"
Rintih Nana , seperti biasa, Nana merasakan perutnya begitu keram dan hanya satu hal yang membuat dirinya membaik.

WHAT IF (Another You) Min yoongi FF | Suga FFTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang