Chapter 02

870 65 4
                                    

~Annyeong~
Assalamu'alaikum, semuanya♡
Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore dan Selamat Malam.
.
Gimana nih kabarnya? Semoga baik-baik aja ya..
Ini Chapter 02, semoga suka ya..

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

= Happy Reading =

"Sekian dari saya, selamat pagi semuanya" pamit guru tersebut belum akhirnya pergi keluar dari kelas.

Claira dan Rachel yang tengah merapihkan alat belajar nya dikagetkan oleh teriakan seseorang dari depan kelas.

"ARGIOOOO... KANTIN YOK!" teriak seorang siswa bernama Nizam.

Semua yang ada didalam kelas hanya dapat menutup telinga mereka yang berdenging.

"GAS KEUN!" balas teriak Argio dari pojok ruangan, ia berlari kecil menuju kearah pintu kelas.

𝘉𝘳𝘢𝘬

Rachel yang sudah terbawa emosi menggebrak mejanya sembari berdiri, ia menatap tajam kedua lelaki itu.

"ARGIO! NIZAM! BISA GAK SIH LO PADA JANGAN TERIAK SEHARI AJA, HAH?!" teriak kesal Rachel membuat kedua lelaki itu menutup telinga mereka masing-masing.

"Stt.. Aduh aduh... Rachel ku sayang! Ga baik tau cewek teriak-teriak kaya gitu, bisa-bisa pita suara lo rusak nanti" ujar Argio dengan raut tak bersalah.

Rachel menggeram marah, namun berhasil ditahan oleh Claira.

"Lo kalo nanggepin tu dua curut terus-terusan, mereka malah bakal nambah rese. Mending lo diem, Chel!" tegas Claira, ia memegang pergelangan tangan Rachel dan menariknya untuk kembali duduk.

"Tuh dengerin apa kata ayang babe gue! Dah yok Gio, GO!" pekik Nizam, dan setelahnya ia serta Argio benar-benar pergi dari depan pintu kelas.

Rachel mendengus kesal, ia memasukkan buku-bukunya kedalam tas dengan kasar penuh akan emosi. Entah mimpi apa ia dulu sehingga bisa satu kelas dengan salah satu dari dua curut sialan itu.

Seakan teringat akan sesuatu, Rachel menoleh kearah belakang dengan senyuman yang mengembang. Karena persis dibelakang tempat duduknya dengan Claira terdapat di anak baru.

"Hai gue Rachel terus ini Claira, dia ketua kelas. Gue tau mungkin kedepannya lo berdua bakal sulit disini, jadi gue cuma mau kasih tau itu aja" jelas Rachel yang entah didengar atau tidak oleh kedua anak baru itu.

William dan Stella menatap dua orang yang duduk persis didepan mereka. Sedikit terkejut ketika mengetahui jika ketua kelas mereka adalah seorang perempuan, namun dapat tertutupi oleh raut wajah mereka yang tidak berubah barang sedetik pun.

Claira berdiri dari duduknya, ia menatap kearah Rachel yang sudah menatapnya dengan penuh tanya.

"Gue mau ke Ryan sebentar, lo mau ikut atau.. " ucap Claira menggantung.

Rachel mengangguk, "Lo sendiri aja, gue mau kesana habis ini"

"Oke duluan" Claira beranjak pergi dari kursinya, setelah sebelumnya melayangkan sebuah senyuman manis kearah kedua orang anak baru tersebut.

"Gue juga duluan deh, babay" pamit Rachel yang setelahnya menyusul Claira untuk pergi dari kelas.

William dan Stella saling menatap, seakan memiliki pemikiran yang sama, mereka berdua beranjak dari kursi dan pergi keluar dari kelas tersebut.

𝘛𝘢𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘬𝘰𝘭𝘢𝘩..

Dylan, Erza dan Eva sudah datang lebih dahulu daripada William dan Stella. Mereka saat ini tengah duduk santai sembari bermain dengan ponsel mereka masing-masing.

"Gimana kelas kalian?" tanya Stella begitu tiba di hadapan ketiga saudaranya.

Erza mengangguk, "Cukup menyenangkan" ujarnya kemudian.

"Oh ya Will, nanti malam Ayah akan pergi kembali ke sana. Jadi kau diperintahkan oleh Ayah untuk menjalankan tugasmu dengan benar" jelas Eva sembari menyimpan ponselnya kedalam saku rok.

William diam saja seolah tak mendengar perkataan dari Eva. Keempat saudaranya yang melihat respon dari William menjadi sedikit khawatir.

"William lo kenapa?" tanya Dylan sembari menyenggol pelan lengan saudaranya itu.

Seakan baru saja tersadar, William mengusap wajahnya sedikit kasar. Ia mengalihkan tatapan nya kearah keempat saudaranya.

"Sorry, lo bisa ulang?" tanya nya entah pada siapa.

"Gue bilang Ayah nanti malem pergi, jadi lo diminta buat jalanin kaya biasanya" ujar Eva untuk kedua kalinya.

William mengangguk, ia kembali terlena pada apa yang tengah ia pikirkan sejak tadi.

Ketiga saudaranya yang lain kini menatap Stella dengan tatapan penasaran, ada apa dengan saudaranya ini. Stella menggeleng, ia tidak tau menahu meskipun sejak tadi ia dan William bersama terus.

✥✥✥

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



= Thank You =

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Gimana buat Chapter 02 nya?

.

Semoga suka ya..
Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore, dan Selamat Malam
Assalamu'alaikum, Babay!♡
~annyeong~

The Legend Of BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang