Chapter 04

615 49 0
                                        

~Annyeong~
Assalamu'alaikum, semuanya♡
Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore dan Selamat Malam.
.
Gimana nih kabarnya? Semoga baik-baik aja ya..
Ini Chapter 04, semoga suka ya..

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

= Happy Reading =

Arena pada malam ini begitu ramai dipadati oleh banyaknya muda-mudi, wajar saja balapan ini hanya dilakukan sekali dalam sebulan. Ini merupakan balapan legal yang memang diadakan oleh para petinggi daerah, jadi ini tergolong aman.

"Sejujurnya gue lebih senang jika kita turun di balapan liar, bukan di balapan seperti ini" gumam Rachel lesu.

Cassie yang mendengarnya melirik kearah Rachel dan tersenyum mengejek, "Lo yang meminta balapan seperti ini juga, udahlah terima aja yang pentingkan masih sama-sama balapan"

Rachel yanga dapat menghela napasnya, ia pasrah saja sekarang. Sudahlah, yang penting ia dapat turun malam ini.

Tak berselang lama balapan pun dimulai, seluruh peserta memasuki arena balap seperti biasanya.

Diantara kelima saudaranya, hanya Cassie dan Ryan yang tidak ikut turun, alasannya tentu karena Claira saja sebenarnya sudah cukup untuk memenangkan balapan ini. Biasanya mereka berempat memang tidak ikut dan hanya melihat, namun karena nafsu yang sudah lama dipendam oleh Rachel dan Handry, jadilah mereka ikut turun. Dan seandainya Claira tidak ikut turun, maka mereka berempat lah yang harus turun untuk menggantikan Claira.

"1... 2...GO!" teriak seorang wanita seksi yang berada di depan para pemain, menandakan waktu balapan telah dimulai.

Mereka yang menjadi pemain dalam balapan kali ini melakukan motornya dengan begitu kencang, saling memperebutkan kemenangan untuk mengharumkan nama mereka didunia balap.

Cassie menghela napas berat, untuk yang pertama kalinya dari sekian banyak balapan ia merasa sedikit gelisah.

"Kenapa?" tanya Ryan yang heran dengan gerak gerik saudaranya yang terlihat begitu gelisah.

"Ga tau, tapi gue ngerasa takut" jawab Cassie dengan sedikit ragu.

"Tumben" ucap Ryan dalam hati, ia menarik Cassie dan merangkulnya, berharap dapat menghilangkan rasa gelisah yang dirasakan saudaranya itu

𝘋𝘪𝘴𝘪𝘴𝘪 𝘭𝘢𝘪𝘯..

"1.. 2.. GO!"

Ketiga bersaudara itu diam ditempatnya berdiri, menyaksikan para pemain yang sudah melakukan motornya dengan begitu cepat.

"Kenapa William malah jadi ikut turun sih!" ujar Eva dengan kesal, tadinya ia masih bisa terima jika itu hanya Dylan, namun tiba-tiba William pun ikut turun dalam pertandingan.

"Sudahlah biarkan mereka bersenang-senang, kita hanya harus menutupinya dari ayah" ujar Erza santai.

"Benar, dan mungkin William juga butuh pelampiasan. Kau tau sendiri tingkahnya yang aneh pada saat istirahat tadi siang" sahut Stella dengan tenang.

Eva diam, ada benarnya juga. Kedua saudaranya itu memang terlihat aneh pada hari ini.

"OH MY GOD AKHIRNYA!" teriak Rachel setelah berhasil mengalahkan hampir dari semua pemain di arena, kecuali Claira dan dua orang lainnya.

Handry dan Claira menggeleng kecil, tingkah saudaranya ini terlihat sangat tidak tau malu. Arena ini masih sangat amat ramai, dan bisa-bisa nya Rachel berteriak seperti itu.

"Yah untung aja lo menang, Clai. Btw dua orang itu siapa ya? Gue baru liat kayanya" ujar Handry.

Ya dua orang yang menjadi nomor urut dua dan tiga itu baru mereka lihat malam ini, sepertinya keduanya adalah orang baru yang datang saat mereka vakum.

"Biarin lah, yang penting Claira menang dan selamat!" sahut Rachel, ia sedikit khawatir awalnya karena selisih jarak dua orang itu yang begitu tipis dengan Claira. Ia takut jika sesuatu yang buruk menimpa Claira pada saat itu.

Cassie dan Ryan berjalan mendekati ke tempat ketiga saudaranya berkumpul, mereka sedikit syok atas kejadian tadi. Karena jarak antar no satu, no dua dan tiga itu benar-benar tipis.

"Selamat Clai, tapi lain kali jangan terlalu dipaksa. Lebih baik kita mengalah daripada terjadi apa-apa sama lo" ujar Ryan sembari memeluk tubuh Claira.

"Bener tuh! Pantesan dari tadi gue gelisah, ternyata ini penyebabnya" sahut Cassie.

Claira mengangguk saja, ya dia juga sedikit syok tadi. Namun itu sangat menyenangkan, pikirnya.

"Udah yok balik! Nanti mami marah lagi kali terlalu lama" celetuk Claira yang dibalas anggukan oleh keempatnya.

Dan setelah kembali mengenakan helm, mereka melakukan motornya meninggalkan arena dan kembali kerumah.

𝘋𝘪𝘴𝘪𝘴𝘪 𝘭𝘢𝘪𝘯..

Ketiganya menghela napas lega saat William dan Dylan datang dengan keadaan yang baik-baik saja, namun raut wajah Dylan masih terlihat kesal.

"Untung saja kalian aman" celetuk Eva.

"Tapi gue ga menang! Lagian siapa sih tu orang?! Biasanya juga gue yang menang!" kesal Dylan, ya biasanya ialah sang nomer satu jika William tidak ikut turun.

"Dia sepertinya perempuan" celetuk Stella dengan sedikit ragu.

"Maksud lo?" tanya William bingung.

"Gue ga sengaja liat ada rambutnya yang keluar dari helm, dan itu rambut perempuan"

"Jadi yang ngalahin kita adalah seorang perempuan?!" pekik Dylan menjadi lebih tak terima, "Sial!" umpat nya.

"Udahlah, ayo balik. Gue rasa ini udah sangat larut, besok kita masih harus bersekolah" ujar Erza.

Setelahnya mereka benar-benar pulang dengan William dan Dylan yang mengendarai motor mereka, dan Erza, Eva serta Stella yang menggunakan sebuah mobil.



= Thank You =

──────⊹⊱✫⊰⊹──────

Gimana buat Chapter 04 nya?

.

Semoga suka ya..
Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore, dan Selamat Malam
Assalamu'alaikum, Babay!♡
~annyeong~

The Legend Of BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang