Chapter 13 : Khusus

449 29 1
                                    

Joanna Auristella Connor, vampire cantik dengan kelebihan yang dapat mengendalikan sihir.

Entah bagaimana awal sihir itu dapat ia kendalikan, beberapa ribu tahun lalu ia memang mengalami hilang ingatan.

"Aku Joanna, tapi kalian panggil aku Stella aja. Salam kenal semuanya" sapa Stella dengan senyuman tipis.

Keempat vampire lain yang ada didepan Stella hanya memandang Stella dengan intens.

"Dia mulai sekarang akan menjadi saudari kalian, umumnya sama dengan William dan Erza" sahut Robert datar, tangan pria itu merangkul pundak Stella.

Keempat vampire itu menatap sang ayah dan kemudian mengangguk kompak, mereka mulai saling memperkenalkan diri.

"....Senang bisa bersaudara dengan mu, kita harus sering bermain supaya akrab!" ujar Gabrielle atau yang lebih sering dipanggil Eva.

Stella mengangguk mantap, Eva tersenyum lebar sedangkan yang lainnya hanya menatap kedua perempuan itu datar.

✼✼✼

"Kau dapat mengendalikan sihir?!" William terkejut ketika tidak sengaja melihat Stella yang tengah melatih sihirnya.

Stella tak kalah terkejut, ia seketika menjadi panik dan khawatir.

"Apakah ayah sudah tau?" tanya William sembari mendekati tempat Stella.

Stella diam tapi setelahnya mengangguk, "A-ayah tau"

William menatap kagum Stella, ia kemudian mengangguk paham.

"Apakah ini rahasia?" Stella mengangguk, "Aku akan menjaga rahasia ini jika kau berjanji akan selalu membantu ku jika aku kesulitan" seringai tipis tercerak dibibir tipis William.

Stella kembali mengangguk, ya apapun akan ia lakukan. Karena sang ayah berpesan agar sihir ini tidak boleh diketahui oleh siapapun.

✼✼✼

William menyerahkan sebuah buku kepada Stella, Stella tentu menerimanya meskipun dengan tatapan bingung.

"Itu buku sihir yang berhasil aku curi dari ruang bawah tanah ayah, ayah tidak akan tau jika kau tidak berbicara"

Stella menatap buku tersebut, "Terimakasih"

William mengangguk, ia kemudian mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya dan kembali memberikannya kepada Stella.

"Itu namanya Coklat, manusia sering memakan itu jika sedang suntuk. Aku dan yang lain juga pernah memakannya, itu cukup enak kok meski awalnya mungkin tidak" jelas William.

Stella menerimanya, ia menatap sesuatu yang William bilang bernama Coklat. Terlihat enak, tapi sepertinya darah lebih enak sekali.

"Terimakasih lagi"

William mengangguk, ia kemudian berpamitan untuk pergi.
Stella meletakkan coklat tersebut dimeja dan membuka buku sihir tersebut.

✼✼✼

"Hai Stella ayo bermain! Kita akan ke dunia manusia" seru Eva yang baru saja mendatangi tempat belajar Stella.

"Untuk apa? Apakah tidak apa-apa jika kita ke dunia manusia?" tanya Stella khawatir.

Eva mengangguk yakin, "Gapapa! Ayah sudah beri izin kok! Kita juga disana akan mencari sekolah, kita akan hidup berdampingan dengan manusia!" jawab Eva excited.

Stella mengangguk, "Oke"

Eva tersenyum lebar, ia kemudian menarik tangan Stella untuk segera pergi.

✼✼✼

Stella tidak menyangka jika hidupnya akan sangat amat berubah saat setelah memasuki keluarga Connor.

Dia yang bahkan melupakan semua kenangan masa kecilnya itu hanya dapat bersandar pada Tn.Connor, menuruti semu permintaan pria itu agar dapat terus hidup di dunia yang cukup mencekam.

Jujur saja ia merasakan senang dan juga takut, ia takut jika ketika ingatannya nanti kembali ia akan merasa canggung pada kehidupannya saat ini, tapi ia merasa senang karena dapat mengenal dunia yang ternyata lebih luas dari yang ia bayangkan.

"Mending kita besok pindah ke sekolah yang deket rumah, kayaknya kalo bolak-balik dua jam tiap hari ga bagus juga" ujar Eva.

"Sekolah dimana?" tanya Erza datar.

"Gue tau, nanti gue yang urus" seru Stella.

Mereka mengangguk mendengar usulan Stella, "Semoga kita bisa satu kelas lagi" celetuk William.

Stella menatap William dan kemudian yang lainnya, "Ya semoga"

➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶➴➵➶

Khusus yang mungkin sedikit menjelaskan buat sedikit kejanggalan, kalo kalian sadar? Iyakan? Iya ajalah!

The Legend Of BloodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang