15. Luka dan kekalahan

152 11 0
                                    

"berhenti bicaranya! Kau Serang lah aku terlebih dahulu!" Ucap Benjamin yang meremehkan Leora

"Baiklah, aku tak akan sungkan!" Ucap Leora dan melesat menuju Benjamin dan menyerang Benjamin sesuai dengan yang ia mau

'terlanjur kesel, lampiaskan lah sekalian' batin Leora

'minerva tingkatkan speed sementara! Akan ku selesai dalam 10 menit!' batinnya

*Baik master!
Kecepatan trial 10 menit aktif

"Tangkis ya kak! Hahah" ucap Leora sembari terkekeh senang

'ada apa dengan anak itu? Kecepatan apa itu?' batin Benjamin kaget

Bagaimana tidak terkejut, kecepatan lari Leora setara dengan cheetah yang sedang mengejar mangsa nya

Leora menyerang Benjamin dari segala sisi dan banyak sekali titik buta yang di sebabkan karena panik nya itu

Yang membuat Leora menikmati raut wajah kewalahan sang kakak

"Kakak sudah 3 menit berlalu! Apa kakak hanya bertahan saja? Kemana semua teknik yang aku ajarkan?" Ucap Leora untuk memancing emosi sang kakak

Anehnya malah terpancing...

Ia kesal dengan perkataan Leora sehingga ketika pedang Leora menghantam pedang Leora

Benjamin menangkisnya sekuat tenaga sehingga membuat Leora terlempar sejauh 1,5 meter dari posisi Benjamin

"Kakak, apa kakak hanya akan terus bertahan seperti itu? Katanya gak usah menahan diri?" Ledek Leora secara tak sengaja

"Kau yang memintanya!" Ucap nya kesal dengan lantang

Benjamin melesat, dan menyerang Leora secara bertubi-tubi

Namun hal itu sia-sia, karena yang di serangnya itu hanya lah pengecoh yang Leora buat

Leora memanfaatkan debu yang di sebabkan larian Benjamin yang membuat arena tertutup oleh debu

Sehingga membuat Benjamin berhalusinasi melihat Leora di mana-mana

'lagian niat curang sih, tuh kan ku balas deh... Rasain aja kecubung es itu' batin Leora senang

*Master kapan master mengambil nya?

'saat berjalan-jalan di taman kemarin, aku hanya iseng melihat bunga kecubung berwarna biru seperti laut namun dingin...
Baunya juga harum namun aku melihat sesuatu yang aneh...
Dan saat itu ku simpulkan ini lebih memberikan efek halusinasi lebih kepada siapa saja yang menghirup aroma nya

Dan aku menumbuknya dan mengekstraknya menjadi parfum'

terang Leora pada Minerva, sembari memperhatikan Benjamin yang sibuk terkena halusinasi

*Namun mengapa master tak terkena efeknya?

'Minerva apa kau tahu orang yang menggunakan parfum pada dirinya, tak akan bisa mencium bau yang ada pada dirinya, itulah aku' paparnya

*Skill: Alkemis (1/10)
Di tambahkan dalam skill

'woo keren!' batin Leora

"Leora! Beraninya kau memakai wewangian halusinasi kepadaku!" Ucap Benjamin marah

"UPS! Efek nya hilang" gumam Leora

"Maaf kak! Tadi aku pakai parfum yang salah saat ganti baju" seru Leora yang perlahan menghampiri sang kakak

"Baiklah jika itu mau mu, aku akan serius! Hiaaaaa" teriak Benjamin kesal,

Mahkota Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang