20. perdagangan manusia.

108 10 0
                                    

Leora benar-benar Syok dengan apa yang ia lihat.

"Ayah... Apa kita akan masuk?" Tanya Leora yang bingung sekaligus takut.
Duke hanya mengangguk dan berjalan memasuki gedung itu. Leora hanya mengekori Duke dari belakang.

Mereka menelusuri lorong, dan sampai di lokasi pelelangan. Pelelangan ini bukan untuk melelang barang tetapi budak. Ya! Sistem di dunia ini masih menerapkan sistem perbudakan.

Leora yang sedari tadi terdiam namun waspada, menatap sekitar. Mencurigakan. Banyak orang menggunakan jubah dan topeng untuk menutupi identitas mereka. Begitu juga dengan mereka berdua.

" Ayah... Apa kita juga akan membeli budak?" Bisik pelan Leora. Duke tak banyak bicara. Ia hanya mengangguk. "Berapa?" Tanya Leora penasaran.

Duke menatap Leora dengan tatapan ketertarikan khas Duke. "Tiga!" Jawabnya dengan bisikan. Mendengar hal tersebut, Leora sedikit syok. Entah berapa jumlah harga yang akan di total kan selanjutnya. Belum lagi barang lain yang akan Duke beli.

Pelelangan di mulai. Leora hanya menonton acara pelelangan itu tanpa ada rasa tertarik sama sekali.

Pelanggan terus berjalan. Putaran pertama tentu saja budak! Ya, budak! Budak-budak yang mereka bawa secara paksa. Biasanya gelandang yang mereka culik. Selagi tubuh mereka lengkap dan berguna, mereka akan di jual di tempat itu.

Ada lebih dari 20 budak yang di perjual belikan di sana setiap seminggu sekali. Leora hanya menatap mereka dengan tatapan prihatin. Namun ia menyadari jika ia adalah bagian dari keluarga Wexxa. Keluarga yang tidak memiliki perasaan terhadap apapun di dunia itu.

Pelelangan terus berjalan. Harga yang di tawarkan semakin tinggi, mengingat semua barang bagus di tawarkan di saat saat terkahir.

***

Dan sampailah di urutan barang ke 12. Leora menatap tertarik seorang anak sekitar usia 14 tahun yang di borgol tangan nya. Tubuhnya kurus dan lebih kecil daripada Leora.

"Ayah... Aku mau itu!". Setelah mengatakan itu, Duke menawar mati harga bocah itu.

Leora memiliki kekuatan magis yang bisa melihat wujud asli dari seseorang bangsa setengah manusia. Bocah itu memiliki mata merah. Semerah darah pada kobaran api yang mengamuk. Cerah sekali matanya.

Rambut pirang emas mendominasi dirinya, sehingga di tawar dengan harga tinggi oleh Duke. Harganya tidak masuk akal! 50 juta Zel! Itu sebanding dengan harga istana kekaisaran. Wah... Tentu itu membuat penawar lain tak bisa menawar lagi. Memang ada yang bisa menawar lagi? Sedangkan aset mereka hanya sebatas perdagangan dalam negri?

Duke Wexxa memang lebih kaya di banding Kaisar nya sendiri. Sampai-sampai keluarga kekaisaran tidak bisa mengusik mereka.

Di pelelangan ini terdapat 20 penawaran yang di tawarkan pada pelanggan. Dan sampailah di urutan 18. Duke menengok pada Leora yang memasang tatapan ketertarikan pada budak itu.

Budak rambut hitam bermata hijau. Usianya berkisar 17 tahun. Tingginya sekitar 5 centi dari Leora, mungkin karena kekurangan gizi?.

Dan mereka mendapatkan budak ke dua. Dan urutan terakhir, urutan ke dua puluh. Seorang gadis elf, dia cantik sekali. Matanya hijau bagai zamrud yang berkilauan. Dan rambutnya berwarna putih gandum, melihatnya membuatku dan lainnya terpana.

Tentu Duke yang mendapatkan elf itu. Untuk di jadikan pelayan Leora. Semua yang terbaik untuk anakku. Itu yang ada di benak Duke.

Dan mereka dapat bertemu setelah pelanggan berakhir.

***

Setelah ini pelelangan alat sihir. Banyak barang aneh yang di tawarkan di sana. Namun Leora cukup familiar dengan semua barang yang di tawarkan.

"Ini adalah alat sihir yang akan berguna untuk lady sekalian. Alat ini dapat mengeluarkan angin hangat yang dapat mengeringkan rambut lady yang indah jauh lebih cepat!!" Itu yang host nya katakan.

Tentu itu hanya sebuah hairdryer yang di desain jauh lebih mewah dengan corak emas yang mendominasi agar terlihat mewah.

Leora hanya tersenyum dan memasang wajah yang cukup lucu untuk di lihat. Seperti wajah kartun Jepang yang sedang berada di situasi canggung.

'ya ampun... Itukan cuma hairdryer'
Batinnya yang canggung dengan situasinya.

Duke melihat Leora yang memasang wajah aneh tersebut. "Kamu menginginkan alat itu nak?" Tawar Duke. "tidak ayah terimakasih!" Leora menolak mentah tawaran sang ayah.

Menyadari hal itu Leora menghibur ayahnya dengan kata-kata nya. "Ayah aku tidak bermaksud-.... Aa- maksudku, ayah sudah banyak membelikan aku sesuatu. Anu... Mungkin saja ada barang yang membuatku tertarik nanti hehehe." ucap Leora yang menambah canggung kedua nya.

Melihatnya Duke terkekeh kecil. Dan memecah kecanggungan mereka berdua. Dan keadaan kembali seperti semula.

***

Sampai di urutan ke 6. Barang yang di tawarkan membuat Leora terkejut.

"Ini adalah sebuah kotak hitam pipih yang bisa di buat cermin." tawar host nya.

Tentu saja di mata Leora itu bukan sembarang benda kotak hita pipih. Itu adalah smart phone!

Ya ampun. Betapa terkejutnya Leora melihat itu. Dan tentu saja tidak ada yang tertarik dengan benda itu. Tidak ada yang tahu cara memakainya!

"Ayah aku mau benda itu!" Ucap Leora spontan. Segera Duke menawar dengan harga tinggi. Yang tadinya hanya 500 ribu Zel. Menjadi 1.5 juta Zel.

Ya Ampun... Betapa borosnya Duke. Namun sekali lagi, Apapun untuk putrinya.

Dan juga urutan ke 12. Sebuah benda pipih juga namun bukan handphone, namun power bank tenaga Surya yang memiliki energi tanpa batas. Dan tentu hanya Leora yang paham. Dan ia mendapatkan nya.

Bukan hanya itu barang urutan ke 15. Ialah earphone yang satu set dengan headphone. Ia juga mendapatkan nya.

Urutan ke 20, yang terakhir. Tas ransel wanita yang dapat di ubah menjadi tas selempang, yang juga merupakan item box yang setara dengan aset negara, yang memiliki ruang sebesar mansion. Besar sekali, dan desainnya juga cocok dengan lady manapun yang memakai nya.

Duke yang membelikan nya untuk Leora, tentu itu akan berguna sekali untuk Leora. Tas itu juga membuat Leora tertarik, karena modelnya yang sangat ia suka, mungkin itu akan menjadi pusaka bagi nya.

***

Selesai lah pelelangan Minggu itu, banyak yang Duke belikan untuk Leora.

Mereka menuju belakang panggung tempat transaksi di laksanakan. Dan kalian tak usah pikirkan berapa uang yang Duke keluar kan untuk belanja di satu tempat itu. Itu akan membuat kalian tak dapat berpikir jernih.

Saat Duke melakukan transaksi pada pihak yang terkait. Leora melihat-lihat barang yang mereka beli tadi.

3 orang budak, dan 4 barang yang menarik perhatian. Leora melihat nya satu persatu.

Pertama Leora melihat dan berkenalan dengan para budak. Namun mereka hanya menatap Leora dengan tatapan waspada dan takut. Bukan karena Leora jahat atau apa...

Mereka hanya trauma dengan masa lalu mereka yang menyakitkan, apa lagi yang membeli mereka adalah Duke Wexxa. Keluarga paling kejam dari apapun. Mereka hanya pasrah menatap takdir suram yang akan mereka terima selanjutnya.


Mahkota Rahasia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang