12. Di Belakang Wifourtyone

1 1 0
                                    

"Gue gak perlu gula kau pesen minuman, manisnya ada di Lo soalnya."
.
.
.
CHUAKSZZ:V
••••

Pepohonan rindang belakang sekolah menjadi tempat Ibel dan Galendra berteduh di hari yang menjelang siang itu. Ibel memutuskan untuk tidak kembali ke acara, ia juga sudah memberi adik kelasnya kabar bahwa ia sedang beristirahat di UKS.

Benar yang Galendra bilang, memang sedari awal hanya dirinya yang bekerja sepenuh hati. Kelas sepuluh? Ya, mereka hanya menerima perintah dari Ibel tentunya, selebihnya tetap Ibel yang memulai. Gadis itu juga merasa otot-otot tangannya melemah, ntah karena apa yang jelas saat ini ia hanya bisa bertiduran di rumput dengan paha Galendra sebagai alas kepalanya.

"Lo gak kenapa-napa, kan?" Tanya Galendra yang terdengar sedikit cemas.

"Badan gue lemes, kayaknya efek kesetrum tadi, deh. Padahal cuma kesetrum kecil, harusnya gak parah kayak gini," jawab Ibel dengan setengah mata tertutup.

"Kayaknya Lo mending istirahat di UKS, biar enak istirahatnya, nanti gue kasih Bu Nela kala Lo ada di UKS," ucap Galendra lembut.

"Boleh, anter gue ke sana, ya?" Pinta Ibel yang langsung bangun dari posisi tidurnya.

----

"Ah, apaan, sih! Yang bener aja, masa gue gak jadi pasangan sama Galendra?" Resah Viola di ruang ganti.

"Vio ayang, Lo gak usah sedih ... Kan Bu Nela udah nyuruh Geno buat gantiin Galen. Sama-sama cakep, kok!" Imbuh Gea yang berusaha menenangkan sahabatnya itu.

"Iya Vi, udah cakep, pinter lagi! Euh, Galen mah kebanting sama dia, iya kan?" Timpal Anya memberi kode kepada Gea.

"Iya! Bener, kebanting!" Ucap Gea terpaksa menyetujui ucapan Anya. Nyatanya tentu tidak, Galendra jauh di atas Geno dari sisi manapun.

"Gue maunya Galen! Kemana, sih, itu orang?!" Rengek Viola semakin menjadi-jadi.

"Udah lah, Vi. Galen tuh lagi di halaman belakang sama Ibel, dia malah yang nyuruh gue buat gantiin." Ucap Geno yang baru datang dan langsung menimpa obrolan.

"Terus kenapa gak Lo tolak aja?! Seneng Lo pasangan sama gue!?" Protes Viola.

"Dih, ogah! Hancur martabat gue kalau orang tau gue mau pasangan sama Lo." Sarkas Geno tegas.

Viola membulatkan mata, Ah! Ibel lagi, Ibel lagi, mengapa lama-lama rasanya ingin ia singkirkan saja cewek itu dari dunia. Jika ia tidak bisa memiliki Galendra, maka tidak ada seorangpun yang bisa mendapatkan cinta Galendra.

"Geno, ini benar ya, Galendra tidak akan mengikuti fashion show?" Tanya Bu Nela dari luar ruang ganti.

"Iya Bu, tadi saya ketemu Galendra lagi mau bawa Ibel ke UKS, kayaknya mereka berdua kesetrum waktu lagi benerin kabel Bu." Jawa Geno.

"Bohong Bu! Mereka berdua lagi asik main di taman belakang! Mereka itu malas-malasan, itu cuma alasan aja supaya mereka gak usah balik lagi ke-- awsh, sakit!" Ringis Viola, memegangi lengannya yang mendapat cubitan dari Geno.

"Jadi yang benar yang mana? Ibu tidak percaya kalau ibu tidak melihat dengan mata kepala ibu sendiri."

Setelah Viola yang mendengar kalimat itu amarahnya meningkat, lagi dan lagi semua orang berada di pihak Ibel.

Eureka Milik KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang