UL 09

930 90 2
                                    

James membuka pintu dan berjalan cepat mendekati Nunew yang mengambil tas besarnya.
James memegang tas itu dan memegang bahu Nunew dan menyuruhnya duduk.

Nunew menatap pada James.
Zee mencium aroma aneh dari tubuh Nunew.
Aroma vanila dan melati yang biasanya harum dan manis menjadi asam dan berbau amis.

Zee membelalakkan matanya.

"Kau ini kenapa Nhu?" tanya James.

"Nunew hanya lelah dan jenuh mencoba menjadi lebih baik dan menghilangkan anggapan rendah dari semua orang termasuk orang yang sudah melahirkan Nunew, James. Mungkin dengan menyerah maka hati Nunew akan menjadi lebih baik." ujar Nunew.

"Tapi aku dapat mencium hatimu yang sudah mati Nhu." ujar Zee.

James melihat pada Zee dengan terkejut lalu kembali melihat pada Nunew.

"Benarkah itu?" ujar James.

Nunew hanya tersenyum.

"Phi Zee adalah mate dan tuannya Nunew. Jadi dia pasti benar." ujar Nunew.

Tiba2 Zee mengeluarkan airmata dan matanya yang semerah darah serta taringnya yang mencuat panjang.
Zee berjalan menghampiri Nunew dan melempar James keluar kamar sehingga James terpental dan menabrak tembok di belakangnya.

Zee memegang bahu Nunew dan menjatuhkannya di atas tempat tidur, Nunew menatap mata Zee dan meneteskan airmata.

Zee mengaung dengan keras dan menggeramkan gigi2nya.
Nunew memejamkan matanya dan terbaring dengan pasrah.

"Phi Zee." teriak James yang kesakitan kembali masuk ke dalam kamar.

Zee menenangkan hatinya dan merubah wajahnya kembali normal.

"Tinggalkan kami, James. Aku tidak mungkin menyakiti Mate ku sendiri. Jangan khawatir." ujar Zee.

James pun menatap pada Zee dan Nunew, namun kata2 Zee benar, kalau Zee tidak mungkin menyakiti Nunew.
James pun perlahan mundur dan menutup pintu.

Zee memegang kedua tangan Nunew dan memegangnya di atas kepala Nunew yang terlentang.
Zee menatap wajah Nunew yang memejamkan matanya dengan airmata di pilipis Nunew.

Zee menurunkan kepalanya dan mencium bibir Nunew dengan lembut sambil menangis.
Nunew hanya terdiam.

"Kau bukan pembantu atau pemuas nafsuku, Nhu. Kau adalah belahan jiwaku, separuh hatiku. Jangan bunuh hatimu yang sudah menjadi milikku." isak Zee yang menundukkan kepalanya.

Zee masih mencium aroma asam dan amis dari tubuh Nunew.
Nunew hanya terdiam dan menangis dengan matanya yang masih terpejam.

"Jika orangtuamu tidak menginginkanmu, jika seluruh dunia menolakmu. Maka sekarang biarkan Nhu menjadi milikku seutuhnya. Karena aku menginginkanmu dan tidak akan pernah menolakmu. " ujar Zee.

Zee kembali mencium bibir Nunew dan menarik kemeja Nunew dan menciumi leher Nunew.
Zee merobek kemeja Nunew dan menciumi leher dan dada Nunew.
Serta menarik sebelah kaki Nunew dan mengelus paha belakangnya di luar celananya.

Zee berdiri dan membuka seluruh pakaiannya dan celana Nunew.
Nunew hanya menangis dan tetap memejamkan matanya.

Ketika Zee melihat tubuh Nunew yang polos, Zee berubah dan Rut nya keluar.
Zee kembali menjilat2 dan menciumi tubuh Nunew.

Namun karena hati Nunew yang sudah membeku Nunew tidak mengeluarkan heatnya.
Sampai akhirnya Zee melakukan penestrasi pada Nunew dan membuat Nunew menjerit kesakitan tanpa ada heat nya.

Dan ketika Klimax Zee hampir keluar, Zee mengeluarkan taringnya dan menarik tubuh Nunew menjadi terduduk di atas pangkuan Zee dan menggigit leher Nunew dan menandainya, dan Zee maupun Nunew sama2 menjerit keras bersamaan dengan keluarnya cairan dari junior Zee di dalam tubuh Nunew.

Tiba2 hidung Zee mencium aroma vanila dan melati yang perlahan kembali mengharum.
Zee tersenyum dan menjilat darah Nunew di bibirnya.

Nunew terkulai dan tergeletak di tangan Zee.
Nunew membuka matanya dan melihat Zee di dadanya.

Zee menatap mata Nunew dan memberikan lehernya.

"Kau harus menandaiku jika itu bisa membuatmu merasa nyaman dan percaya padaku kalau aku sama sekali tidak pernah menganggap Nhu hanya sebagai pembantu atau pemuas nafsu saja." ujar Zee.

Zee menatap Nunew dan kembali mencium bibir Nunew dengan lembut lalu mengeluarkan kembali pheromone nya.
Nunew yang mencium pheromone Zee, tersenyum dan perlahan Nunew berubah dan mengeluarkan taringnya lalu menindih Zee di bawahnya.

"Puaskan dirimu, Nhu. Jadikanlah aku yang sebagai pemuas nafsumu." ujar Zee yang memegang belakang kepala Nunew dan mencium rambutnya.

Sampai akhirnya Nunew mendapatkan klimaxnya dan menggigit leher Zee.
Mereka pun melakukan bonding pada satu sama lain.

Zee memejamkan matanya dan mengeluarkan taringnya dengan mata merahnya.
Tangan Zee memegang belakang kepala Nunew dan merasakan gigitan Nunew.

Seketika aroma mint, vanila dan melati menyatu menjadi satu.
Zee pun tersenyum dan menarik wajah Nunew dari lehernya.
Dengan sedikit darah di bibir Nunew, Zee menjilat bibir Nunew.

"Jangan biarkan orang lain menginginkanmu. Kau adalah luna ku. Kau milikku seorang." ujar Zee dan mencium bibir Nunew dengan lembut dan Nunew membalas ciuman Zee dan meneteskan airmata.

Mereka pun tidur berdampingan di tempat tidur kecil Nunew.
Zee memeluk tubuh Nunew, namun Zee merasa lega karena aroma Nunew sudah normal kembali, hanya saja bertambah dengan harum mint.





TBC

Unbreakable Love (018) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang