UL 10

968 89 2
                                    

Zee keluar dari kamar Nunew keesokan paginya dan membiarkan Nunew yang masih tertidur.
Saat Zee keluar, Zee terkejut melihat James yang berada disana.

James tersenyum pada Zee dan melihat bekas gigitan di leher Zee.

"Kau membuat Nhu menandaimu?" tanya James dan ikut berjalan bersama Zee.

"Hmm. James, biar aku yang akan membayar biaya kuliah Nunew. Dia adalah lunaku dan tanggung jawabku untuk menjaga dan mengurus dia." ujar Zee dan Jamespun tersenyum dan menganguk.

James merasa lega, biarpun Nunew kehilangan keluarganya namun dia menemukan Zee, keluarganya yang baru yang pastinya akan menyayangi Nunew lebih dari pada orangtuanya sendiri.

Juga James tidak perlu lagi merasa khawatir akan keselamatan Nunew karena sekarang Nunew sudah ada yang punya dan menjaganya.

Tak lama berselang Nunew pun terbangun dan membayangkan apa yang terjadi kemarin.
Nunew memegang dan merasakan lehernya yang terdapat bekas gigitan Zee.

Nunew kemudian mandi dan setelahnya Nunew bercermin dan melihat tanda di lehernya.
Nunew tersenyum dan segera berpakaian.

Tak lama tiba2 James masuk tanpa mengetuk dan tersenyum lebar.

"Apa yang kau lakukan? Ayo cepat kita ke kampus." ujar James dan duduk di kursi belajar Nunew.

"Sudah kubilang tidak perlu, James. Aku sangat berterima kasih pada kau dan keluargamu. Tapi sudah cukup aku menyusahkan kau dan keluargamu." ujar Nunew.

"Aku ataupun keluargaku tidak membayar biaya kuliahmu, keluargamu lah yang membayarnya." ujar James lagi.

Nunew mengernyitkan dahinya.
Apakah Mae membayarnya kembali? Pikir Nunew.

James menghampiri Nunew dan memegang bahunya lalu membawanya ke depan cermin dan memperlihatkan tanda di leher Nunew.

"Keluarga barumu. Suamimu, matemu, alphamu." Ujar James sambil melihat pada tanda Nunew didalam cermin.

Nunew menundukkan kepalanya dan tersenyum.
James melihat senyum Nunew dan ikut tersenyum.

"Nah, kalau senyum begini kau bertambah cantik, pantas saja Khun Zee cinta mati padamu." ujar James sambil menarik bahu Nunew kembali dan mendorongnya pelan ke lemari pakaian.

"Sudah cepat bersiap sebelum kita terlambat." ujar James.

Nunew pun mengganti pakaiannya kembali dan bergegas keluar kamar menuju kampus dengan James.

Siangnya Nunew berjalan dengan James menuju kantin.
Semua memandang Nunew dan Nunew pun memegang tandanya untuk menutupinya.

"Percuma kau tutupi, aromamu memenuhi ruangan ini." ujar James, Nunew pun menatap James lalu kembali menunduk.

Sesampainya Nunew dan James di kantin, mereka pun memilih dan membeli makan siang mereka.
Nunew dan James melihat sekitar dengan makanan mereka di tangan mencari tempat yang kosong.

"Silahkan duduk di sini, Luna." ujar seorang pria dan berdiri dari tempat duduknya sambil menatap wajah Nunew dan berlalu pergi.
Nunew dan James pun saling pandang lalu duduk di meja yang barusan pria itu berikan.

Tak lama kemudian Zee tiba2 duduk di samping Nunew.
Nunew melihat pada Zee dan tersipu lalu melihat lagi pada makanan di depannya.

Tak lama kemudian Max datang dan duduk di sebelah James.
James, Nunew dan Zee menatap pada Max namun Max hanya tersenyum.

"Aku mengaku kalah padamu, Zee. Selamat juga untukmu, Luna." ujar Max dan Zee menggelengkan kepalanya.
Mereka akhirnya makan bersama.
.

Sebulan sudah Nunew menjadi Luna dari Zee.

"Besok kau ikutlah denganku menemui orangtuaku." ujar Zee yang membuat Nunew terkejut.

"Tapi.." gumam Nunew.

"Tidak ada tapi2. Semua orang sudah tahu kalau kau adalah Luna ku, tinggal keluargaku. Tapi ku pikir mereka pun sudah tahu. Besok kau harus ikut denganku, Luna." ujar Zee.

Keesokan harinya Nunew bersiap dan memakai pakaian terbaiknya untuk menemui orangtua Zee.

Tak lama Zee pun masuk ke dalam kamar Nunew dan merangkul bahunya sambil mencium kening Nunew.

"Kau sudah siap, Luna?" ujar Zee dan dibalas anggukkan oleh Nunew.
Akhirnya mereka pun berangkat.

Sesampainya di rumah Zee, Nunew terpana dengan mansion tempat tinggal keluarga Zee.
Rumah itu begitu besar, sama dengan sebuah istana.

"Ayo masuk." ujar Zee, para pengawal dan pembantu di sana membungkukkan badannya pada Zee dan Nunew.

"Selamat datang kembali tuan muda dan Luna." ujar mereka, Zee dan Nunew pun berjalan masuk.

"Zee.. Akhirnya kau pulang juga." ujar seorang wanita yang terlihat sudah berumur namun kecantikkannya tetap tidak memudar.

"Khap, Mae." ujar Zee.

Wanita bernama May yang di panggil Mae oleh Zee itu lalu melihat pada Nunew.

"Halo Luna, selamat datang di rumah kami." ujar May dan menghampiri Nunew lalu memeluknya.
Nunew tersenyum dan membalas pelukkan May.

"Pho?" tanya Zee.

"Aku di sini, nak." ujar seorang pria tinggi dan kekar menghampiri Zee dan Nunew.

Zee tersenyum dan menghampiri Joss ayah Zee.
Zee tersenyum dan memeluk ayahnya.

Joss melihat pada Nunew dan tersenyum lalu melihat pada Zee.
Joss mencium aroma Nunew.

"Ah kau membawa calon Luna mu." ujar Joss.

"Dia sudah menjadi Luna ku, dad." ujar Zee dan Joss menatap Zee lalu menggoyangkan tangannya.

"Kau belum menikahinya, nak. Kita bersatu dengan dunia manusia dan pernikahan adalah salah satu syarat untuk menjadikan dia Luna resmimu." ujar Joss dan Zee pun tersenyum.

Mereka pun berbincang dan Nunew benar2 merasa mempunyai keluarga.
Orangtua Zee sama sekali tidak menganggap Nunew sebagai aib, mereka malah menganggap Nunew sebagai hal yang membanggakan karena Zee bisa mendapatkan Male Omega yang langka ada.









TBC

Unbreakable Love (018) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang