UL 04

1K 103 2
                                    

Zee membuka jaket yang digunakannya dan menyimpannya di kursi.
Zee menghampiri Nunew yang masih terduduk dan memegang dagunya.

Nunew membelalakkan matanya namun matanya tidak bisa lepas dari memandang mata Zee.
Perlahan Zee menurunkan kepalanya dan mencium bibir Nunew.

Nafas Nunew terasa sesak oleh aroma Mint yang menusuk hidungnya namun rasa nyaman juga dirasakannya.

Nunew pun membalas ciuman Zee dan memegang pinggang Zee.
Semerbak harum mint, vanila dan melati menyebar ke seluruh kamar.

Heat Nunew pun akhirnya keluar, matanya memerah dan perlahan taring di mulutnya mulai terlihat.
Zee tersenyum dan menindih Nunew di atas tempat tidur kecil itu.

Perlahan taring Zee pun terlihat dengan matanya yang memerah.
Zee menggeram keras dan kembali menatap Nunew dengan lembut.
Zee merasakan rut nya namun Zee dapat mengendalikan diri karena perasaan sayang dan cinta yang Zee rasakan untuk Nunew.

Perasaan itu tiba2 Zee rasakan setelah melihat Nunew yang terbaring di bawahnya.
Zee membuka perlahan pakaian Nunew hingga Nunew sepenuhnya polos tidak berbusana.

Harum di kamar itu semakin semerbak dengan Nunew yang perlahan menenang dan kembali normal.
Zee membuka seluruh pakaiannya dan kembali merangkak naik menindih Nunew.

Zee mencium kembali bibir Nunew dan Nunew dengan lembut membalas ciuman Zee.
Zee menciumi leher dan dada Nunew, sementara Nunew benar2 terbuai oleh sentuhan dan ciuman Zee.

Hingga Zee memasukkan juniornya kedalam lubang Nunew dan melakukan penetrasi pada Nunew.

Ketika Zee merasakan akan mencapai klimaxnya Zee segera mengeluarkan juniornya dan mengeluarkan cairannya di tangannya sendiri.

Setelah selesai Zee kembali melakukan penetrasi dan ketika klimax Nunew akan mencapai puncaknya, taring Nunew kembali keluar dan Nunew menjerit dengan keras.
Zee mengeluarkan taringnya dan kembali menggeram keras ketika Nunew mencapai klimaxnya.

Nunew terkulai lemas dan taringnya perlahan masuk kembali kedalam giginya dengan Zee yang masih di atasnya.
Perlahan Nunew membuka matanya dan menatap pada Zee yang juga menatap pada Nunew.

"Sudah cukup pembuktiannya?" ujar Zee dan Nunew hanya terdiam dan merasakan sisa2 klimax pertama yang dia rasakan.

"Sampai kapanpun kau tak akan bisa menolakku, Nhu." ujar Zee dan mencium bibir Nunew.

Zee mengangkat tubuh Nunew dan menempatkannya dengan posisi benar di atas tempat tidur lalu menyelimutinya.

"Phi, jangan pergi, temani Nhu, na?" ujar Nunew.

Zee pun tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Zee masuk ke dalam selimut dan memeluk Nunew.
Tubuh Nunew sedikit berada di atas tubuh Zee karena sempitnya tempat tidur Nunew dan mereka pun tertidur dengan lelap.
.

Keesokan paginya Nunew terbangun namun dia tidak menemukan Zee di sampingnya.
Nunew bangun dan menuju kamar mandi dengan berbalutkan selimut tipis.

Setelah selesai berpakaian pintu kamar Nunew ada yang mengetuk.
Nunew menghampiri dan membuka pintunya.
James pun masuk menyeruduk Nunew dan melihat sekitar.

"Ada apa James?" tanya Nunew.

"Mana Phi Zee?" tanya James dan membuka kamar mandi.

"Dia tidak ada disini." jawab Nunew dan membereskan tasnya.

"Kemana kalian kemarin?" tanya James.

Namun Nunew hanya melihat James sambil memakai tas ranselnya dan berjalan keluar.
James pun berjalan mengikuti Nunew.

Nunew dan James memasuki kantin kampus untuk makan pagi.
Mereka pun mencari menu yang mereka mau dan duduk di kursi makan.

Nunew melihat sekitar dan mencari sosok Zee, namun Nunew tidak dapat melihatnya.

"Siapa yang kau cari?" tanya James dan menyantap sarapannya.
Nunew melihat pada James dan menggelengkan kepalanya.

"Nhu, aku duluan, kau hati2, aku ada urusan dengan dosen." ujar James sambil membereskan tasnya dan pergi dengan setengah berlari.

Nunew pun mengambil tasnya dan berjalan menuju kampus.
Tiba2 di tengah jalan Nunew di hadang oleh beberapa orang wanita.

"Kau Nunew mahasiswa baru kan?" tanya salah satu dari mereka.

"Khap." jawab Nunew.

"Jauhi Zee, dia milik kami. Kami sudah bertahun2 bersaing untuk mendapatkan dia dan kau datang dan tiba2 menggodanya." ujar wanita itu lagi.

"Dasar laki2 tidak tahu malu, kau memang seorang omega seperti kami tapi kau itu seorang pria, seharusnya kau malu." ujar yang lainnya.

Nunew hanya menundukkan kepalanya.
Kata2 itu mengingatkannya pada kata2 Saint ibunya.

"Sebaiknya kau pacaran saja dengan teman betamu itu, jangan ganggu Zee pemimpin kami." ujar mereka lagi dan mereka semua melewati Nunew sambil menyenggolkan bahu mereka pada Nunew.

Nunew meneruskan perjalanannya ke kelas dan menghabiskan waktunya di sana.
Hingga waktu makan siang pun berdentang.

Nunew dengan malas berjalan menuju kantin dan tiba2 beberapa pria menghadangnya dan menangkapnya lalu membawanya ke dalam sebuah gudang.

Mereka membekap mulut Nunew dan menyeretnya lalu memegang tangannya kebelakang oleh 2 orang.

"Oh begini male omega itu." ujar salah satu dari mereka.

Lalu salah satu dari mereka juga mendekati Nunew dan mencium aroma di belakang telinga Nunew.

"Hemm. Harum sekali." ujarnya dan tiba2 taringnya keluar dari giginya.

"Jangan, tolong." ujar Nunew.

Ini bukanlah pertama kalinya Nunew mendapatkan perlakuan seperti ini.
Sebagai seorang male omega yang langka ada, Nunew menjadi incaran percobaan banyak alpha untuk mencoba melecehkannya.

Tiba2 salah satu dari mereka mengeluarkan aroma maskulinnya yang sangat menyengat, Nunew menahan nafasnya namun aroma itu tetap masuk ke dalam penciumannya.

Nunew berusaha menolak rut yang dikeluarkan alpha itu, dan tiba2 aroma kopi menyebar di dalam ruangan.

"Lepaskan dia." ujar Max dengan matanya yang merah dan taringnya yang mencuat keluar dari mulutnya.

Semua pria2 itu mundur dan bertingkah aneh karena aroma kopi yang menusuk hidung mereka.
Akhirnya mereka pun berlarian keluar.

Max berjalan menghampiri Nunew yang memeluk lututnya sambil menangis.
Max berjongkok dan mengangkat lengan Nunew.

Namun ketika Nunew berbalik, terlihatlah taring Nunew yang keluar dan matanya yang memerah, Max pun mundur dan mengeluarkan kembali gigi taringnya.

Nunew dan Max saling menggeram dan Nunew yang sepertinya bersiap untuk menyerang.
Dan tak lama kemudian Nunew melihat ke pintu dan berdiri tegak setelah aroma mint menyeruak masuk ke hidungnya.

"Phi." gumam Nunew.





TBC

Unbreakable Love (018) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang