UL 06

1K 95 3
                                    

Nunew baru saja terbangun dan dia pun segera bersiap untuk kuliah.
Namun hari itu James tidak menjemputnya karena mengerjakan tugas dari dosennya.

Nunew pun berjalan sendiri ke kantin untuk sarapan pagi.
Setelah selesai sarapan Nunew pun berjalan kembali menuju kampusnya.

Namun ditengah perjalanan Nunew ke kampus tiba2 ada dua pria yang menghadang Nunew.
Nunew begitu ketakutan.
Badan mereka jauh lebih besar dari pada Nunew yang mungil.

Ternyata dari belakang Nunew muncul kembali seseorang yang menyegap Nunew dan membekap mulutnya.
Nunew pun akhirnya di bawa oleh orang itu.

Beberapa saat kemudian James selesai dengan tugasnya dan menunggu Nunew.
Namun sekian lama James menunggu, Nunew tak kunjung datang juga.

Akhirnya James mendatangi kamar Nunew dan juga kantin namun hasilnya tetap nihil.
Akhirnya James pergi ke kelas Zee dan mengintip dari balik jendela.

Zee melihat James yang memberinya tanda agar Zee keluar dari kelasnya.
Zee pun keluar dari kelasnya dan menemui James.

"Ada apa, James?" tanya Zee.

James memegang tangan Zee dan membawanya menjauh dari kelas.

"Nunew menghilang, aku butuh bantuan Phi, tolong aku Phi." ujar James yang sangat khawatir dengan Nunew.

Zee membelalakkan matanya dan segera berlari keluar gedung kampus.
Zee menutup matanya dan mencoba mencium aroma Nunew.
Zee mengeluarkan taringnya dan matanya berubah merah.
Zee lalu mengaung dengan sangat keras.

Sementara itu Nunew yang terikat pada sebuah kursi mengetahui kalau orang yang menculiknya adalah Max.

"Kau harus menjadi milikku, New." ujar Max.

Dan tiba2 mata Nunew memerah dan taringnya keluar mencuat dari dalam mulutnya ketika pendengarannya mendengar panggilan matenya Zee.
Nunew pun mengaung dengan keras.

Max segera berubah, matanya memerah dan taringnya keluar lalu Max membekap mulut Nunew.
Namun aroma vanila dan melati sangat menyengat keluar dari dalam tubuh Nunew, Max tidak dapat menahannya.

Panggilan Zee terus mengiang dalam telinga Nunew.
Semakin lama semakin dekat dan tiba2 pintu terbuka dengan keras dan berdirilah Zee disana dengan taring dan cakarnya yang tajam.

Zee melihat pada Nunew dan berlari menyerang anak2 buah Max yang menghalangi jalannya menuju Nunew.

Dua dari 6 orang anak buah terbunuh kala itu.
Zee tanpa ampun terus berlari mendekati Nunew.
Yang akhirnya Zee berhadapan dengan Max.

"Kau yang memulai perang ini Max. Jangan salahkan aku jika hari ini salah satu dari kita akan mati." geram Zee dan Max pun tersenyum.

Zee pun akhirnya menyerang Max, perang diantara mereka tidak bisa lagi terelakkan.
Namun Zee sedikit tersedak dengan bantuan anak buah Max.

Akhirnya Zee mengeluarkan Pheromonenya yang menyeruak memenuhi ruangan.
Anak2 buah Max mengerang sesak dengan aroma mint yang menyatu dengan aroma Nunew.

Zee menghampiri Nunew dan menatap wajahnya.
Nunew menggeram dan Zee memegang kedua pipi Nunew dengan satu tangannya dan mendengakkannya.

Max melihat kalau Zee akan menandai Nunew.

"Tidakkk.." teriak Max.

Zee melihat pada Max dan tersenyum lalu mengigitkan taringnya di leher Nunew.
Nunew menggeram keras dan saat itu juga aroma vanila dan melati Nunew bertambah dengan aroma mint keluar dari dalam tubuh Nunew.

Max merasa sesak dengan aroma yang menyerbak di ruangan itu.

"Markingmu belum sempurna, Zee. Kau harus melakukannya saat kalian bersenggama, aku akan kembali lagi untuk mengambil dia darimu." ujar Max dan akhirnya Max pun keluar dari gedung itu.

Darah keluar dari leher Nunew dan jejak dua taring membekas di lehernya.
Zee menjilat darah yang keluar dari leher Nunew dan mencium bibirnya.
Nunew membuka matanya dan tersenyum.

Zee tersenyum dan membuka tali yang mengikat tangan Nunew lalu menggendongnya.
Nunew meletakkan kepalanya di dada Zee dan memejamkan matanya.
.

James yang menunggu di depan kamar asrama Nunew terlihat gugup.
Hingga dia tersenyum ketika melihat Zee menggendong Nunew di tangannya.

James segera membuka kamar Nunew dan membiarkan Zee masuk lalu meletakkan Nunew di atas tempat tidur.
Saat itulah Zee baru tersadar kalau ada sebuah luka menganga di lengannya akibat cakaran dan gigitan anak2 buah Max.

James terkejut melihat Nunew dan menyadari ada bekas gigitan di lehernya.
James menatap pada Zee.

"Kau menandainya?" tanya James.

"Hmm. Aku terpaksa melakukannya sebelum Max yang melakukannya." ujar Zee.

James pun menghela nafas lega akhirnya Nunew bisa aman karena sudah ada yang menandainya.

"Tapi tandaku belum sempurna James. Aku harus melakukannya ketika kami berhubungan." ujar Zee dan James pun menganggukkan kepalanya.

"Phi, aku titip Nunew padamu, tolong jaga dia dan jangan sakiti dia." ujar James dan Zee pun mengangguk.

"Aku hanya bisa menandainya dengan sempurna saat kami sedang mating." ujar Zee dan James pun mengangguk.






TBC

Unbreakable Love (018) (ZeeNunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang