"Cintai dia sewajarnya, jika suatu saat dia pergi, kamu akan mudah untuk merelakan nya"
Happy reading"Saya sudah memindahkan kamu ke SMA Alantra."
Terkejut? tentu, siapa yang tak akan terkejut bila tiba-tiba dipindahkan oleh orang tuanya ke sekolah lain tanpa persetujuannya.
Gadis itu mencoba menetralkan raut wajahnya pasca mendengar ucapan ibunya, tak ada angin tak ada hujan tiba-tiba ia dipindahkan ke sekolah lain? Yang benar saja.
"Tapi kenapa mah, Zella sudah kelas sebelas. Tapi kenapa mamah tiba-tiba pindahin Zella ke sekolah lain?" tanya gadis yang saat ini tengah mengenakan kaos oblong berwarna biru, warna kesukaannya. Ia masih belum mengerti kenapa ibunya tiba-tiba ingin ia pindah ke SMA alantra. SMA yang cukup terkenal elite di ibukota, selain terkenal elite, sekolah itu juga terkenal akan berbagai prestasi yang diraih oleh siswa-siswinya.
"Emang kenapa kalo kamu sudah kelas sebelas? Saya mau kamu lebih pintar lagi. Toh di SMA Alantra 'kan terkenal sama prestasi yang diraih murid-muridnya," balas Lana, ibu dari Grazella Vallerie Abiegatha. Ia menatap sang anak dengan bersedekap dada juga menaikkan alisnya sebelah.
"Zella sudah nyaman sama sekolah Zella sekarang mah," bela gadis itu pada dirinya sendiri.
"Mamah juga tau kan Zella paling susah untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan baru?" lanjut gadis itu menjelaskan mengapa ia kurang setuju dengan keinginan ibunya.
"Ya emang saya peduli?" sela wanita itu pada anaknya.
"Saya akan tetap akan memindahkan kamu ke SMA alantra, dan lusa kamu sudah harus bersekolah disana," sambung Lana bulat.
"Mamah nggak bisa seenak mama dong mindahin Zella," bantah gadis itu.
"Seterah saya siapa kamu ngatur-ngatur?"
"TAPI INI YANG NGEJALANIN ZELLA MAH, ZELLA UDAH NYAMAN SAMA SEKOLAH ZELLA YANG SEKARANG," seloroh Zella menaikkan satu oktaf suaranya.
Plak!
"ANAK TAK DIUNTUNG, SAYA INGIN MENYEKOLAHKAN KAMU KE SEKOLAH YANG LEBIH BAGUS!"
"TAPI APA?! DENGAN GAMPANGNYA KAMU MENOLAK, KAMU TARO DIMANA OTAK KAMU?!"
"SAYA SUDAH RELAKAN UANG PULUHAN JUTA BUAT SEKOLAHIN KAMU DISANA!"
"Jadi kamu nggak bisa nolak gitu saja."
Gadis itu diam, sebenarnya ia juga tidak enak menolak permintaan ibunya yang sudah menghabiskan uang puluhan juta hanya karena ingin anaknya bersekolah di SMA Alantra, tetapi mau gimana lagi ia sudah terlanjur nyaman di sekolahnya yang sekarang, terlebih ada sahabatnya yang tak mungkin ia tinggalkan.
Sahabat yang tulus padanya, ia ada dikala gadis itu sedih maupun senang. namanya Arrazka Mahendra, bagi Zella Razka sudah ia anggap seperti abang sendiri, Razka selalu menjadi pelindung jika Zella sedang tidak baik-baik saja. Sikapnya yang tulus menjadi alasan gadis itu merasa aman jika berdekatan dengan Razka.
Tetapi percuma, mau sekeras apapun gadis itu mencoba untuk melawan kehendak ibunya, hal itu akan sia-sia. Terlebih lusa nanti ia harus sudah bersekolah di SMA keinginan ibunya.
"Jika kamu tetep nggak mau sekolah disana, lihat akibatnya," bisik Lana sebelum meninggalkan anaknya yang masih mematung ditempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerebretonia
Teen Fiction"𝐒𝐞𝐩𝐞𝐫𝐭𝐢 𝐛𝐢𝐫𝐮𝐧𝐲𝐚 𝐥𝐚𝐧𝐠𝐢𝐭 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐬𝐞𝐥𝐚𝐥𝐮 𝐭𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠 𝐝𝐚𝐧 𝐝𝐚𝐦𝐚𝐢" Grazella Vallerie Abiegatha gadis cantik pencinta warna biru, ia sosok pendiam, tertutup, suka menyendiri dan tidak suka keramaian. Mungkin julukan yan...