Chapter 7

2.7K 188 11
                                    

Happy Reading
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

.

.
.
.
.
.
..
.
..

Budayakan vote and comment ⚠️










Irene POV

Aku terbangun saat sinar matahari masuk ke dalam kamar melalui celah celah jendela. Mata ku menyipit menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina ku. Baru saja aku akan bangun, sebuah lengan kekar mengurung pinggang ku erat.

Alangkah terkejut nya saat aku menyadari Wendy, murid ku yang suka menggoda ku kini tengah tertidur pulas di samping ku. Ingatan ku berputar kembali saat malam itu terjadi. Hujan deras mengguyur deras pemukiman dan dengan terpaksa aku harus membawa Wendy menginap di rumah ku.

Mungkin karna terbawa suasana malam itu, aku berakhir dengan Wendy seperti ini. Perlahan aku melepas tangan Wendy dari pinggang ku. Aku meremas erat ujung selimut ku melihat keadaan ku sekarang.

Aku memijit keningku frustasi saat mengingat kejadian tadi malam. Bagaimana bisa aku melakukan hal seperti itu dengan Wendy? Ah, memikirkan nya saja membuat ku gila. Aku bergegas turun dari ranjang sebelum Wendy terbangun. Dengan langkah tertatih aku masuk ke dalam kamar mandi.

Perih. Itu lah yang ini aku rasakan di pusat kewanitaan ku. Bertahun tahun tidak pernah having sex, namun sekali nya having sex malah dengan bocah ingusan seperti Wendy.

Aku mempercepat acara mandi ku dan membersihkan sisa sisa pelepasan ku semalam. Saat pintu kamar mandi terbuka aku melihat Wendy masih asyik dalam dunia mimpi nya.

"Biarin tidur aja dulu deh. Lebih baik aku masak dulu, setelah itu aku akan menyuruh nya pulang segera. " monolog ku dalam hati.

Kaki ku melangkah keluar kamar membawa ku ke arah dapur. Sebelum memulai ritual memasak, aku menuang sedikit air putih dalam gelas untuk menjernihkan pikiran ku. Memikirkan hal apa yang nanti akan aku katakan pada Wendy tentang semalam.

Dengan cekatan aku mengeluarkan semua sayur dan bahan makanan lainnya untuk ku olah. Mula nya aku mencuci bersih, dilanjut dengan memotong motong sayuran.

GREP

"Good morning, Irene. " sapa seseorang dengan suara husky nya khas bangun tidur.

Aku sedikit terjingkat,terkejut akan tindakannya pagi ini. Rupanya dugaan ku benar. Kejadian semalam telah membuat Wendy salah paham tentang perasaan ku pada nya.

"Lepas! Kamu nggak sopan banget sih, panggil guru kamu pake nama aja?! " ketus ku sambil melepas kasar tautan tangan nya di perut ku.

"Kamu kenapa sih? Ko kamu sinis gitu sama aku? " tanya nya heran

"Saya. Gunakan bahasa formal Wendy. Diamana rasa hormat kamu? Saya itu guru kamu Wendy. Tidak peduli dimana pun kita berada? " bentak ku saat Wendy menggunakan bahasa aku-kamu pada diriku.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Bu Guru I Love You (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang